Nilai-Nilai Spiritual Kebudayaan Macan Putih: (Studi Deskriptif Nilai-nilai Spiritual Kebudayaa Macan Putih di Masyarakat Desa Warungkandang, Kecamatan Plered Kabupaten Purwakarta)
DOI:
https://doi.org/10.15575/rjsalb.v1i2.1394Keywords:
Culture, White Tiger, Faith and SpiritualityAbstract
White tiger culture is a culture that is often done most of society that were previously generated from a form of culture, and one of the seven elements of culture that exist in Sundanese. The known culture on today's society in the area of art and culture is Palered Paleredan. Cultural arts paleredan called with martial arts/pencaksilat community perpetrated by plered either from start of school age at the junior level, HIGH SCHOOL level to the youth and the elderly.
Culture of white Tigers have a historically derived from the Sundanese order resulting from copyright, taste, karsa initiated from the seven elements of culture that is art and culture in sunda. White Tiger from college Bantam carried by people travelling to Bandung, and then Plered Purwakarta. As for the spiritual values which are often dipraktikan is of some elements and aspects of animism, dynamism and monotaisme can even be described as a syncretism between the culture with Islamic religious. This can be inferred between the practice of the White Tiger sambat by having an item lapadz Asma'ul Husna, with the belief that it is already at benchmark to a belief which is exactly on the Esaan God and on one side of the movement is performed at the time of the movement under way should provide offerings in the form; raw meat, raw egg, black coffee and cigarette gudang garam merah, to bring forth the will in appropriate hodam sambat by the offender, it is for the sake of presenting supernatural beings into the body.
References
Beatty, Andrew. dalam Varieties of Javanese Religion, (Ahli Bahasa Achmad Fedyani Saefudin), Jakarta: Raja Grafindo Persada, 2001.
Bruinessen, Martin van. Tarekat Naksabandiyyah di Indonesia, Bandung: Mizan, 1992.
Buku Materi Perlengkapan Penataran, Jakarta: Koordinator Team Pembinaan Penataran dan Bahan Penataran Pegawai RI, 1987.
Daradjat, Zakiah. Perbandingan Agama,Jakrta: Grafina Offset, 1999.
Djojonegro, Wardiman. Dalam Ruh Islam dalam Budaya Bangsa, Wacana Antar Agama dan Bangsa, Jakarta: Yayasan Festival Istiklal, 1996.
El Hafidy, M. As’ad. Aliran-aliran Kepercayaan dan Kebatinan di Indonesia, Jakarta: Ghalia Indonesia, 1977.
Hadikusuma, Hilman. Antropologi Agama bagian II; Pendekatan Budaya Terhadap Aliran Kepercayaan, Bandung: PT. Citra Aditiya Bakti, 1993.
Hamka. Perkembangan Kebatinan di Indonesia, Jakarta Indonesia: Bulan Bintang, 1971.
Harsojo, Pengantar Antropologi, Jakarta: Anggota IKAPI, 1984.
K. Garna, Judistira. Ilmu-Ilmu Sosial, Dasar-Konsep-Posisi, Bandung: Pascasarjana Unpad, 2000.
Kahmad, Dadang. Islam dan Modernisasi: Prilaku Keagamaan pengikut Tariqot Qodariyyah Naqsabandiyyah di Masayarkat Perkotaan, Kasus di Kota Madya Bandung, Bandung: Disertasi Pascasrjana Universitas Padjajaran, 1999.
Kahmad, Dadang. Metode Penelitian Agama, Pusrtaka Setia, Bandung, 2000.
Kahmad, Dadang. Sosiologi Agama, Bandung; Remaja Rosdakarya, 2000.
H. M. Rasjidi. Islam dan Kebatinan, Jakarta: Bulan Bintang, 1977.
Morris, Brian.. Antropologi Agama; Kritik Teori-teori Agama Kontemporer,Yogyakarta: AK Group, 2007.
Muthilib Ilyas, Abd. Aliran Kepercayaan dan Kebatinan di Indonesia, Surabaya: CV. Amin Surabaya, 1988.
Periksa, Paul Stange, 2004.
Rozak, Abdul. Teologi Kebatinan Sunda; Kajian Antropologi Agama Tentang Aliran Kebatinan Perjalanan, Bandung: PT. Kiblat Buku Utama, 2005.
Shihab, M. Qurais. “Era Baru Fatwa Baruâ€Kata Pengantar Dalam MB. Hooker, Islam Madzhab Indonesia; Fatwa-fatwa dan Perubahan Sosial, Jakarta: Teraju, Cet. 1, 2002.
Shihab, M. Qurais. Membumikan Al-Qur’an; Fungsi dan Peran Wahyu dalam Kehidupan Masyarakat, Bandung: Mizan, 1997.
Simuh, Islam dan Pergumulan Budaya Jawa, Jakarta: Teraju, 2003.
Simuh. “Aspek Mistik Islam Kejawen Dalam ‘Wirid Hidayat Jatiâ€, Dalam Ahmad Rifa’i Hasan (Ed.), Warisan Intelektual Islam Indonesia, Bandung: Mizan, 1987.
So’an, Sholeh. Penelusuran Historis atas Makna Tahlilan di Indonesia, Bandung: Agung Ilmu, 2002.
Soekanto, Soerjono. Sosiologi Suatu Pengantar, Jakarta: Raja Grafindo Persada, 1990.
Subagya, Rahmat. Kepercayaan, Kebatinan, Kerohanian, Kejiwaan dan Agama, Yogyakarta: Yayasan Kanisius, 1976.
Syam, Nur. Islam Pesisir,Yogyakarta: LkiS.
Unpublished. The Sumarah Movement In Javanese Myticis, Thesis, Universitas Of Wisconsin-Madison, 1980.
Woodward, Mark R. Islam in Java, Universitas of Arizona Press, 1989
Hasil Wawancara:
Isep. Macan Putra pertama dari Abah Ikin, Tentang Penyebutan Gelar Macan Putih, pada hari Senin, 15 Pebruari 2016, pada Jam: 20.00-22.00, tempat Rumah Abah Ikin, Warungkandang Plered Purwakarta, , 2017.
Abah Ikin. Tentang Sejarah Penyebutan Gelar Macan Putih, pada hari Minggu, 14 Pebruari, pada Jam: 15.30-17.00, tempat Rumah Abah Ikin, Warungkandang Plered Purwakarta, 2017.