Dialectic of Religion and Tradition: Investigating Remote Indigenous Communities Belief in Riau, Indonesia
DOI:
https://doi.org/10.15575/rjsalb.v6i1.17571Keywords:
Akit Tribe, Remote Indigenous Community, TraditionAbstract
Belief is the core of every religious teaching in advanced civilizations and remote indigenous communities. The existence and religious practice cannot be separated from the traditions that develop in the community. The interplay between religion and tradition is nearby. A qualitative approach was used to answer research questions related to (1) the relationship between religion and tradition in the Akit Tribe community and (2) to explain why this tradition is maintained. Data were obtained through in-depth interviews with informants like tribal chiefs, traditional healers, midwives, community leaders, and members. The results show that the practice of belief in the Akit Tribe follows their ancestors, even though they adhere to one official religion, especially Islam. Religion for the Akit Tribe is not crucial, it is only a compliment. Thus, there is no problem if they have a different religion. Religion is only for administrative purposes, such as getting married and making identity cards. Traditions are still maintained due to the low level of education and lack of understanding of their religion, especially Islam. It makes a practice of acculturation in belief and creates syncretism.References
Ali, S. (2015). Pengobatan alternatif dalam perspektif hukum islam. Al-’Adalah, 12(2), 867–890.
Amaruli, R. J., & Utama, M. P. (2015a). Konversi Agama dan Formasi Identitas: Tionghoa Muslim Kudus Pasca-Indonesia Orde Baru: Tionghoa Muslim Kudus Pasca-Indonesia Orde Baru. Humanika, 22(2), 103. https://doi.org/10.14710/humanika.22.2.103-113
Amaruli, R. J., & Utama, M. P. (2015b). Konversi Agama dan Formasi Identitas: Tionghoa Muslim Kudus Pasca-Indonesia Orde Baru. Humanika, 22(2), 103–113.
Amin, M. Z. M. (2020). Peran Ruqyah Syar’iyyah dalam Terapi Psikospiritual: Analisis terhadap Model Pengobatan Kecanduan Narkoba. Esoterik: Jurnal Akhlak Dan Tasawuf, Vol. 6, pp. 1–16. https://doi.org/10.21043/esoterik.v6i1.6445
Arifin, Z., & Zulkhair. (2011). Gangguan Kesurupan dan Terapi Ruqyah (Penelitian Multi Kasus di Pengobatan Alternatif Terapi Ruqyah al-Munawwaroh dan Terapi Ruqyah Darul Mu’allijin di Kota Malang). El-Harakah, 13(2), 235–258. https://doi.org/10.18860/el.v0i0.1891
Ariningrum, R., & Sukoco, N. E. W. (2012). Studi kualitatif pelayanan kesehatan untuk kelompok adat terpencil (KAT) di kabupaten Kepulauan Mentawai. Buletin Penelitian Sistem Kesehatan, 15(3), 21349.
Astarika, R., Endang, P., & Sulastri, E. (2019). Membangun Sumber Daya Manusia Berkelanjutan pada Komunitas Adat Terpencil (Studi Kasus Suku Anak Dalam di Taman Nasional Bukit Duabelas Jambi). Jurnal Inovasi Sains Dan Teknologi (INSTEK), 2(1), 52–62. https://doi.org/10.51454/instek.v2i1.97
Aufa, A. A. (2017). Memaknai kematian dalam upacara kematian di Jawa. An-Nas, 1(1), 1–11. https://doi.org/10.36840/an-nas.v1i1.164
Awang A.R., H. (1990). Pengantar Antropologi Perubatan. Kuala Lumpur: Dewan Bahasa dan Pustaka.
Borhan, Z. A. (2001). Jampi Pengasih: Pengucapan Kosmologikal Melayu. In Y. Harun (Ed.), Kosmologi Melayu (pp. 72–87). Kuala Lumpur: Universiti Malaya.
Busro, B., & Qodim, H. (2018). Perubahan Budaya dalam Ritual Slametan Kelahiran di Cirebon, Indonesia. Jurnal Studi Agama Dan Masyarakat, 14(2), 127. https://doi.org/10.23971/jsam.v14i2.699
Caninsti, R. (2013). Kecemasan dan depresi pada pasien gagal ginjal kronis yang menjalani terapi hemodialisis. Jurnal Psikologi Ulayat, 1(2), 207–222. https://doi.org/10.24854/jpu13
Corwin, L. A. (1977). Great Tradition, Little Tradition: The Cultural Traditions of a Bengal Town. Contributions to Indian Sociology, 11(1), 21–44. https://doi.org/10.1177/006996677701100102
Darnita, Y., & Toyib, R. (2021). Klasifikasi Penentuan Manfaat Tanaman Obat Herbal Berbasis Rule Based Reasoning. Sistemasi: Jurnal Sistem Informasi, 10(1), 82–95. https://doi.org/10.32520/stmsi.v10i1.1090
Elizabeth, M. Z. (2013). Pola penanganan konflik akibat konversi agama di kalangan keluarga Cina Muslim. Walisongo: Jurnal Penelitian Sosial Keagamaan, 21(1), 171–190. https://doi.org/10.21580/ws.2013.21.1.241
Febriani, W. M. (2019). Gambaran Perilaku Pencarian Pengobatan Pada Mahasiswa Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Airlangga. Jurnal Promkes: The Indonesian Journal of Health Promotion and Health Education, 7(2), 193–203. https://doi.org/10.20473/jpk.V7.I2.2019.193-203
Hamid, A. L. (2018). Perilaku keberagamaan masyarakat kampung naga dalam perspektif teori religious behavior marie cornwall. Al-Afkar, Journal For Islamic Studies, 1(1, January), 16–37.
Hartono, H., & Firdaningsih, F. (2019). Akulturasi Islam Dengan Budaya Jawa Dalam Ritual Sedekah Laut Di Pantai Pedalen Kabupaten Kebumen. IBDA` : Jurnal Kajian Islam Dan Budaya, 17(2), 364–380. https://doi.org/10.24090/ibda.v17i2.3232
Ihsan, M. (2016). Pengobatan Ala Rasulullah Saw Sebagai Pendekatan Antropologis Dalam Dakwah Islamiah Di Desa Rensing Kecamatan Sakra Barat. Palapa, 4(2), 152–210. https://doi.org/10.36088/palapa.v4i2.32
Irawan, Y. R. (2013). Pengetahuan tumbuhan obat dukun Sakai Desa Sebangar Duri Tiga Belas dan Desa Kesumbo Ampai Duri Kabupaten Bengkalis. Biosaintifika: Journal of Biology & Biology Education, 5(1), 30–35.
Jamalie, Z. (2015). Pola Dakwah Pada “Masyarakat Suku Terasing†Di Kalimantan Selatan. Jurnal Dakwah, 16(1), 1–18.
Jauhari, A. H., Utami, M. S., & Padmawati, R. S. (2008). Motivasi dan Kepercayaan pasien untuk Berobat ke Sinse. Berita Kedokteran Masyarakat, 24(1), 1–7.
Johansyah. (2018). Islam dan Kearigfan Lokal: Tradisi Nyeratus di Masyarakat Melayu Riau. Nusantara: Journal for Southeast Asian Islamic Studies, 14(2), 110–116.
Kadir, M., Syahdanur, S., Syamsiar, S., & Kadir, N. (1985). Upacara tradisional (upacara kematian) daerah Riau. Jakarta: Proyek Inventarisasi dan Dokumentasi Kebudayaan Daerah Depdikbu.
Karim, A. (2017). Makna ritual kematian dalam tradisi Islam Jawa. Sabda: Jurnal Kajian Kebudayaan, 12(2), 161–171. https://doi.org/10.14710/sabda.12.2.161-171
Kemenperpemnas. (2013). Masyarakat Adat di Indonesia: Menuju Perlindungan Sosial yang Inklusif. Jakarta: Direktorat Perlindungan dan Kesejahteraan Masyarakat Kementerian PPN/Bappenas.
Kholil, A. (2008). Agama Dan Ritual Slametan: Deskripsi-Antropologis Keberagamaan Masyarakat Jawa. El-Harakah, 10(3), 187–202. https://doi.org/10.18860/el.v10i3.4758
Koentjaraningrat. (2009). Pengantar Ilmu Antropologi. Jakarta: Rineka Cipta.
Koespramoedyo, D., Nuami, M., Pratiwi, S., Wardani, K., Gautama, M., & Hidayah, Z. (2004). Perbandingan Program Pemberdayaan Komunitas Adat Terpencil dan Program Pengembangan Wilayah Terpadu. Jakarta: Direktorat Pengembangan Kawasan Khusus dan Tertinggal BAPPENAS.
Linton, R. (1936). The study of man: An introduction. New York: Appleton-Century.
Masyur, L. S. (2014). Menjadi Beragama: Konversi Agama dan Relasi Kuasa pada Indigenous Community di Siak, Riau. Jurnal At-Tafkir, VII(1), 1–32.
Meria, A. (2014). Konversi Agama pada Anak Sekolah Dasar: Latar Belakang dan Faktor yang Mempengaruhinya. Jurnal Tarbiyah Al-Awlad, 4(1), 358–366.
Miharja, D. (2013). Tradisi Wuku Taun Sebagai Bentuk Integrasi Agama Islam Dengan Budaya Sundah Pada Masyarakat Adat Cikondang. El Harakah, 15(1), 65–79. https://doi.org/10.18860/el.v15i1.2673
Muchtar Ghazali, A. (2011). Antropologi Agama. Bandung: Alfabeta.
Muntholib. (2005). Kehidupan Keberagamaan Masyarakat Talang Di Propinsi Jambi. Kontekstualita, 20(1), 93–112.
Musadad, D. A., Rahajeng, E., Syafei, L., & Notoatmodjo, S. (1997). Perilaku Pencarian Pelayanan Kesehatan Masyarakat Kampung Naga, Kabupaten Tasikmalaya. Media Penelitian Dan Pengembangan Kesehatan, 7(03 & 04), 37–46. https://doi.org/10.22435/mpk.v7i03
My, M., & Kusnadi, E. (2010). Pembangunan Sosial Masyarakat Terasing di Era Otonomi Daerah: Studi Kasus Masyarakat Suku Anak Dalam di Muaro JAmbi. Media Akademika, 25(4), 331–348.
Ningsih, D., & Jalil, A. (2017). Perubahan Sosial Budaya Suku Sakai Kampung Minas Barat Kecamatan Minas Kabupaten Siak. JOM FISIP, 4(2), 1–9.
Nugroho, H. (2018). Dimensi teologi dalam ritual sedekah bumi masyarakat Made. Islamika Inside: Jurnal Keislaman Dan Humaniora, 4(1), 24–49.
Nurdin, Abidin. (2016). Integrasi agama dan budaya: kajian tentang tradisi maulod dalam masyarakat Aceh. El-Harakah (Terakreditasi), 18(1), 45–62. https://doi.org/10.18860/el.v18i1.3415
Nurdin, Ali. (2012). Komunikasi magis dukun (Studi fenomenologi tentang kompetensi komunikasi dukun). Jurnal Aspikom, 1(5), 383–402. https://doi.org/10.24329/aspikom.v1i5.43
Obeyesekere, G. (1963). The great tradition and the little in the perspective of Sinhalese Buddhism. The Journal of Asian Studies, 22(2), 139–153. https://doi.org/10.2307/2050008
Prawirosusanto, K. M. (2015). Orang laut, Pemukinan, dan Kekerasan Infrastruktur. Masyarakat Indonesia, 41(2), 127–145.
Rahman, F. (2019). Patuq dalam Tradisi Kematian Masyarakat Desa Kuta (Sebuah Tinjauan Antropologi Hukum Islam). Samarah; Jurnal Hukum Keluarga Dan Hukum Islam, 3(2), 341–364. https://doi.org/10.22373/sjhk.v3i2.3925
Rahmawati, A. (2014). Kehidupan Suku Laut di Batam: Sebuah Fenomena Kebijakan Pembangunan di Pulau Bertam Kota Batam. Share: Social Work Journal, 4(1), 1–12. https://doi.org/10.24198/share.v4i1.12987
Redfield, R. (1989). The little community and peasant society and culture. Chicago: University of Chicago Press.
Rosida, L., Imardiani, I., & Wahyudi, J. T. (2019). Pengaruh Terapi Relaksasi Autogenik Terhadap Kecemasan Pasien Di Ruang Intensive Care Unit Rumah Sakit Pusri Palembang. Indonesian Journal for Health Sciences, 3(2), 52–56. https://doi.org/10.24269/ijhs.v3i2.1842
Saifullah, S., Hasbullah, H., & Hasbi, M. R. (2018). Terapi Sufistik dalam Pengobatan di Pekanbaru Riau. Al-Ulum, 18(2), 341–364. https://doi.org/10.30603/au.v18i2.496
Saija, R., Berlianty, T., & Radjawane, P. (2021). Pengobatan Alternatif Tradisional Untuk Mencegah Penularan Covid-19 Menurut Perspektif Hukum Kekayaan Intelektual Di Kota Ambon. SASI, 27(2), 172–186. https://doi.org/10.47268/sasi.v27i2.438
Satria, D. (2013). Complementary and alternative medicine (cam): Fakta atau janji. Idea Nursing Journal, 4(3), 82–90.
Sembiring, S. (2015). Pengetahuan dan pemanfaatan metode pengobatan tradisional pada masyarakat Desa Suka Nalu Kecamatan Barus Jahe. Perspektif Sosiologi, 3(1), 104–117.
Setiawan, I. (2018). Pengobatan Tradisional di Desa Lemahabang Kulon, Kec. Lemahabang, Kab. Cirebon. Patanjala, 10(1), 83–98. https://doi.org/10.30959/patanjala.v10i1.323
Setiyadi, B., Ranati, A., & Atani, M. H. (2020). Isolasi Masyarakat Terasing: Kajian Kegiatan Pksmt Pada Suku Anak Dalam. Sosial Horizon: Jurnal Pendidikan Sosial, 7(1), 92–103. https://doi.org/10.31571/sosial.v7i1.1737
Skarayadi, O., Sutarna, T. H., & Ambarsundari, A. (2017). Efektivitas Biaya Terapi Antihipertensi Pada Pasien Rawat Jalan Di Upt Puskesmas Puter. Kartika: Jurnal Ilmiah Farmasi, 5(1), 21–23. https://doi.org/10.26874/kjif.v5i1.84
Subu, M. A. (2015). Pemanfaatan Terapi Tradisional dan Alternatif oleh Penderita Gangguan Jiwa. Jurnal Keperawatan Padjadjaran, 3(3), 193–203. https://doi.org/10.24198/jkp.v3n3.8
Sukarniawati, S. M. (2019). Nilai Pendidikan Islam pada Upacara Adat Kematian Masyarakat Melayu Landak. IQRO: Journal of Islamic Education, 2(1), 17–38. https://doi.org/10.24256/iqro.v2i1.847
Sumarlina, E. lis S. N., Heriyanto, & Husen, I. R. (2017). Pengobatan Tradisional Berbasis Kearifan Lokal Naskah Mantra. Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat, 1(4), 212–218.
Suyanto, S., & Mujiyadi, B. (2015). Pemberdayaan Komunitas Adat Terpencil Melalui Pelayanan Terpadu Di Rote Ndao, Provinsi Nusa Tenggara Timur. Sosio Konsepsia: Jurnal Penelitian Dan Pengembangan Kesejahteraan Sosial, 4(2), 15–36. https://doi.org/10.33007/ska.v4i2.113
Syukriah. (2014). Tradisi Reuhab dalam Adat Kematian Desa Alue Tho, Kecamatan Seunagan, Kabupaten Nagan Raya (A. Nur, Ed.). Banda Aceh: Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Balai Pelestarian Nilai Budaya Banda Aceh.
Syukur, M. A. (2012). Sufi healing: Terapi dalam literatur tasawuf. Walisongo: Jurnal Penelitian Sosial Keagamaan, 20(2), 391–412. https://doi.org/10.21580/ws.2012.20.2.205
Tibi, B. (1999). Islam Kebudayaan dan Perubahan Sosial. Yogyakarta: Tiara Wacana.
Tumanggor, R. (2007). Pemberdayaan kearifan lokal memacu kesetaraan komunitas adat terpencil. Sosio Konsepsia: Jurnal Penelitian Dan Pengembangan Kesejahteraan Sosial, 12(1), 1–17.
Ubad, I., Hanani, S., & Iswantir, M. (2020). Nilai Edukatif Tradisi Peringatan Hari Kematian Di Kenagarian Manggopoh Sumatra Barat. Jurnal Fuaduna: Jurnal Kajian Keagamaan Dan Kemasyarakatan, 4(1), 30–41. https://doi.org/10.30983/fuaduna.v4i1.3182
Widagdo, H. H. (2013). Dualisme Agama: Menilik Peranannya atas Kedamaian dan Kesengsaraan. ESENSIA: Jurnal Ilmu-Ilmu Ushuluddin, 14(2), 145–160. https://doi.org/10.14421/esensia.v14i2.754
Yulinawati, Y., & Sidiq, S. S. (2017). Program Pemberdayaan Komunitas Adat Terpencil (Kat di Desa Sungai Tohor Barat Kecamatan Tebing Tinggi Timur Kabupaten Kepulauan Meranti. Riau University.