Sinkretisme Budaya Jawa dan Islam dalam Gamitan Seni Tradisional Janengan


Wawan Hernawan(1*), Tatang Zakaria(2), Aini Rohmah(3)

(1) UIN Sunan Gunung Djati Bandung, Indonesia
(2) UIN Sunan Gunung Djati Bandung, Indonesia
(3) UIN Sunan Gunung Djati Bandung, Indonesia
(*) Corresponding Author

Abstract


The purpose of this research is to explore the practice of syncretism in Janengan traditional art in Kesugihan Village, Cilacap, Central Java. This study employs a qualitative research with a multi-disciplinary approach contained four historical method stages. The result of the research shows that Janengan traditional art in Kesugihan Village Cilacap is known as salawat Janengan or salawat illau. It contains Islamic teachings about faith and tasawuf (Islamic mysticism) combined with Javanese local cultural patterns. The community perform this traditional art in slametan events, especially at the commemoration of the Prophet's Birthday (Maulid Nabi Saw.). In conclusion, the syncretism of Javanese-Islamic culture in syi’ir or salawat singir with the Javanese genre as well as sajen (offerings) in each of these arts is strong. This study recommends conducting policy research in strengthening the preservation of Javanese-Islamic traditional arts and Indonesian contexts.


Keywords


Javanese-Islamic; traditional-arts; singiran; syncretism

Full Text:

PDF

References


Ahmed, I. (2015). Lagu melayu asli: unsur sinkretisme dalam instrumentasi persembahan. Jurnal Melayu, 14(2).

Aldyan, R. A. (2020). Community’s Syncretism on Sunan Kudus Teaching. Journal of Economic Tropical Life Science, 4(2), 38–45. https://doi.org/10.21428/e61c265e.aa82d6df

Amin, M. D. (Ed.). (2000). Kebudayaan Jawa. Yogyakarta: Gama Media.

Anggoro, B. (2018). “Wayang dan Seni Pertunjukan” Kajian Sejarah Perkembangan Seni Wayang di Tanah Jawa sebagai Seni Pertunjukan dan Dakwah. JUSPI (Jurnal Sejarah Peradaban Islam), 2(2), 122. https://doi.org/10.30829/j.v2i2.1679

Bahardur, I. (2018). Kearifan Lokal Budaya Minangkabau dalam Seni Pertunjukan Tradisional Randai. Jentera: Jurnal Kajian Sastra, 7(2), 145–160.

Brakel, L. F. (2004). Islam and local traditions: syncretic ideas and practices. Indonesia and the Malay World, 32(92), 5–20.

Fatkhurrohman, A., & Susetyo, B. (2017). Bentuk Musik dan Fungsi Kesenian Jamjaneng Grup Sekar Arum di Desa Panjer Kabupaten Kebumen. Jurnal Seni Musik, 6(1), 1–12.

Fauzan, R., & Nashar, N. (2017). Mempertahankan Tradisi, Melestarikan Budaya (Kajian Historis dan Nilai Budaya Lokal Kesenian Terebang Gede di Kota Serang). Candrasangkala: Jurnal Pendidikan Dan Sejarah, 3(1), 1–9.

Fitrianto, F. (2017). Kesenian Janengan: Identitas Keetnisan Masyarakat Jawa di Pajaresuk Lampung. INVENSI (Jurnal Penciptaan Dan Pengkajian Seni), 2(1), 27–39.

Habibi, H. (2016). Peran Ki Dalang Basari (1950-2003) dalam Perkembangan Islam di Gegesik Cirebon. Jurnal Tamaddun: Jurnal Sejarah Dan Kebudayaan Islam, 1(2).

Hasan, R. (2013). Seni Seudati: Media Edukasi Sufistik dalam Mengembangkan Nilai Socio-Religius Masyarakat Aceh. Al-Tahrir: Jurnal Pemikiran Islam, 13(1), 151–170.

Hernawan, W. (2014). Seabad Persatuan Ummat Islam (1911-2011). Bandung: Yayasan Masyarakat Sejarawan Indonesia (YMSI) Cabang Jawa Barat dan PUI Jawa Barat.

Hernawan, W., & Kusdiana, A. (2020). Biografi Sunan Gunung Djati: Sang Penata Agama di Tanah Sunda. Bandung: LP2M UIN Sunan Gunung Djati Bandung.

Irianto, A. M. (2016). Komodifikasi budaya di era ekonomi global terhadap kearifan lokal: Studi kasus eksistensi industri pariwisata dan kesenian tradisional di Jawa Tengah. Jurnal Theologia, 27(1), 212–236.

Junaidi, A. A. (2013). Janengan sebagai seni tradisional Islam-Jawa. Walisongo, 21(2), 469–490.

Koenjaraningrat. (1994). Kebudayaan Jawa. Jakarta: Balai Pustaka.

Kraemer, H. (1954). Syncretism as A Religious and a Missionary Problem. International Review of Mission, 43(3), 253–273.

Lindsay, L., & Kitsch, K. (1991). Kontemporer: Sebuah Studi tentang Seni Pertunjukan Jawa. Yogyakarta: Gadjah Mada University Press.

Martin, L. H. (1996). Syncretism, historicism, and cognition: A response to Michael Pye1. Method & Theory in the Study of Religion, 8(2), 215–224.

Matta, M. A. (1996). Seni Islam: Format Estetika dan Muatan Nilai. Jakarta: Yayasan Festifal Istiqlal.

Miharja, D., & Hernawan, W. (2017). Merawat Kerukunan di Desa Cikawungading, Kecamatan Cipatujah, Kabupaten Tasikmalaya, Jawa Barat. Religió: Jurnal Studi Agama-Agama, 7(2), 297–319.

Mulder, N. (1999). Agama Hidup Sehari-hari dan Perubahan Budaya. Jakarta: Gramedia Pustaka Utama.

Murtana, I. N. (2011). Afiliasi Ritus Agama dan Seni Ritual Hindu Membangun Kesatuan Kosmis. Mudra, 26(1), 61–69.

Pamadhi, H. (2012). Pendidikan Seni. Yogyakarta: UNY Press.

Purnata. (1977). Sekitar Perkembangan Seni Rupa di Bali. Denpasar: Proyek SasanaBudaya Bali.

Purwanto, S. (2016). Pendidikan Karakter Melalui Seni. Yogyakarya: Penerbit Pustaka Pelajar.

Rochsun, R. (2018). Musik Tradisional Jawa Janengan Yang Terlupakan (A Forgotten Javanese Traditional Music Janengan). Paradigma: Jurnal Filsafat, Sains, Teknologi, Dan Sosial Budaya, 24(2), 9–18.

Rohmah, A. (2019). Sinkretisme dalam Tradisi Seni Musik Tradisional Janengan sebagai Identitas Masyarakat Islam-Jawa di Desa Kesugihan Kecamatan Kesugihan Kabupaten Cilacap Jawa Tengah. UIN Sunan Gunung Djati Bandung.

Said, H. A. (2016). Islam dan Budaya di Banten: menelisik tradisi debus dan maulid. Kalam, 10(1), 109–140.

Saihu, S. (2020). Local Tradition and Harmony among Religious Adherents: the Dominant Culture of Hindu-Muslim Relation in Jembrana Bali. Wawasan: Jurnal Ilmiah Agama Dan Sosial Budaya, 5(1), 31–42. https://doi.org/10.15575/jw.v5i1.8029

Sarwono, R. (2017). Konsep Seni pada Karya Seni Lukis Anak Usia 4 sampai 8 Tahun. Waspada (Jurnal Wawasan Pengembangan Pendidikan), 2(2), 84–102.

Sulastri, I. (2014). Nilai-Nilai Islam Dalam Seni Tradisional Debus Di Menes Pandeglang Banten. UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.

Supatmo, S. (2016). Keragaman Seni Hias Bangunan Bersejarah Masjid Agung Demak. Imajinasi: Jurnal Seni, 10(2), 107–120.

Supatmo, S., & Syafii, S. (2019). Nilai Multukultural Ornamen Tradisional Masjid-Masjid Warisan Para Wali di Pesisir Utara Jawa. Imajinasi: Jurnal Seni, 13(2), 1–14.

Sutisna, R. H., Suganda, D., Dienaputra, R. D., & Guna, B. W. K. (2019). Sinkretisme pada Pertunjukan Seni Gamelan Koromong Kampung Cikubang Rancakalong Kabupaten Sumedang. Gondang: Jurnal Seni Dan Budaya, 3(1), 20–34.

Syarfina, T. (2011). Sinkretisme dalam Jampi Melayu Deli: Tinjauan Transformasi Budaya. Atavisme, 14(1), 29–40.

Taman, M., & Maqosid, Y. (2008). Keajaiban Hari Jum’at: Menyingkap Rahasia dan Keistimewaan Jum’at sebagai Sayyidul Ayyam. Yogyakarta: Pustaka Al-Kautsar.

Wahyono, S. B. (2001). Kejawaan Dan Keislaman: Satu Pertarungan Identitas. Jurnal Ilmu Sosial Dan Ilmu Politik, 5(1), 41–59.




DOI: https://doi.org/10.15575/rjsalb.v4i3.9444

Refbacks

  • There are currently no refbacks.


Copyright (c) 2020 Wawan Hernawan, Tatang Zakaria, Aini Rohmah

Creative Commons License
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License.

Department of Religious Studies Faculty of Ushuluddin Building 3rd Floor

Jl. Raya A.H. Nasution No. 105 Bandung, 40614,

Tel: (022) 7802275

Fax: (022) 780-3936

_____________________________________________________________________________________________________

Religious: Jurnal Studi Agama-Agama dan Lintas Budaya is Indexed By:

_____________________________________________________________________________________________________

Lihat Statistik Religious View MyStat

 

Lisensi Creative Commons

This work is licensed under Attribution-ShareAlike 4.0 International