Hambatan belajar matematika di pondok pesantren


Sendi Ramdhani(1*), Didi Suryadi(2), Sufyani Prabawanto(3)

(1) Universitas Suryakancana, Indonesia
(2) Universitas Pendidikan Indonesia,  
(3) ,  
(*) Corresponding Author

Abstract


Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi hambatan belajar yang dialami santri dalam proses pembelajaran matematika di pondok pesantren. Kajian interpretatif digunakan untuk mengidentifikasi hambatan belajar yang dialami santri dalam proses pembelajaran matematika di pondok pesantren. Tujuan utama kajian interpretatif ini adalah memahami secara mendalam suatu realitas yang berbasis filosofi fenomenologis. Terdapat beberapa hambatan belajar yang dialami santri dalam pembelajaran matematika di pondok pesantren, yaitu: 1) Hambatan ontogenik yang dialami santri berasal hambatan ontogenik instrumental dan hambatan ontogenik konseptual sehingga berpengaruh terhadap hambatan ontogenik psikologis, yaitu membuat motivasi dan ketertarikan santri terhadap pembelajaran matematika menjadi menurun; 2) Hambatan didaktik terjadi karena kurikulum matematika yang digunakan sama dengan kurikulum matematika di SMA atau MA sehingga berpengaruh terhadap penyajian dan pengajaran matematika oleh guru di kelas karena mengejar materi yang banyak sedangkan jam pelajaran yang terbatas jadi tidak dapat memaksimalkan proses pembelajaran matematika dan mengakomodir peningkatan kemampuan santri yang terkait dengan kebutuhan mereka sebagai kader ulama, termasuk dalam meningkatkan kemampuan berfikir; 3) Hambatan epistemologis terjadi karena proses pembelajaran terpaku kepada buku teks SMA atau MA sehingga konteks pembelajaran sama dengan pembelajaran matematika di SMA atau MA dan tidak dikaitkan dengan konteks pengetahuan agama Islam atau sesuai dengan situasi (muqtadhal hal) pondok pesantren setempat.

Kata kunci: Hambatan Didaktik, Hambatan Epistemologi, Hambatan Ontogenik, Learning Obstacle, Santri

This study aims to identify learning obstacles experienced by santri (students) in the mathematics learning process in Pesantren (Islamic Boarding School). Interpretive studies are used to identify learning obtstacles. There are several learning obstacles experienced by santri in the mathematics learning in Pesantren, namely: 1) The ontogenic obstacles experienced by santri come from instrumental ontogenic obstacles and conceptual ontogenic obstacles, so that they affect psychological ontogenic obstacles (motivation and interest); 2) Didactic obstacles occur because the mathematics curriculum used is the same as the mathematics curriculum in SMA or MA so that it affects the presentation and teaching of mathematics by teachers in the classroom because they pursue a lot of material while the lesson hours are limited so they cannot maximize the mathematics learning process and accommodate increased santri abilities related to their needs as a cadre of ulama; 3) Epistemological obstacles occur because the learning process is fixated on SMA or MA textbooks so that the learning context is the same as learning mathematics in SMA or MA and is not linked to the context of Islamic religious knowledge or according to the situation of Pesantren

Keywords: Didactic Obstacles, Epistemological Obstacles, Islamic Boarding School, Learning Obstacles, Ontogenic Obstacles


Keywords


Didactic Obstacles, Epistemological Obstacles, Islamic Boarding School, Learning Obstacles, Ontogenic Obstacles, Santri

References


Al-Syatibi, & Ishaq, A. (2003). al-Muwafaqat fi Ushul al-Syari’ah. Vol. II.

Arifin, B. (2015). Fatwa Dan Demokrasi: Studi Terhadap Fatwa Majelis Ulama Indonesia (MUI). At-Tahdzib: Jurnal Studi Islam dan Muamalah, 3(1), 11-34.

Balitbang, K. (2017). Retrieved from https://balitbangdiklat.kemenag.go.id/posting/read/1787-Penyelenggaraan-Pendidikan-Muadalah-di-Pondok-Pesantren.

Brown, S. A. (2008). Exploring Epistemological Obstacles to The Development Of Mathematics Induction. Roc of the 11th for Research on Undergraduates Mathematics Education.

Carvalho, G. S., Silva, R., Lima, N., Coquet, E., & Clément, P. (2004). Portuguese Primary School Children's Conceptions about Digestion: Identification of Learning Obstacles. International Journal of Science Education, 26(9), 1111-1130.

Cornu, B. (2002). Limits. In Advanced mathematical thinking (pp. 153-166): Kluwer Academic Publishers.

Direktorat PD Pontren. (2009). Pedoman Penyelenggaraan Pondok Pesantren Mu’adalah. Jakarta: Direktorat Pendidikan Diniyah dan Pondok Pesantren.

Direktorat PD Pontren. (2015). Kerangka Dasar dan Struktur Kurikulum Satuan Pendidikan Mu’adalah. Jakarta: Direktorat Jenderal Pendidikan Islam Kementerian Agama Republik Indonesia.

Dhofier, Z. (1982). Tradisi pesantren: Studi tentang pandangan hidup kyai: Lembaga Penelitian, Pendidikan, dan Penerangan Ekonomi dan Sosial.

Eksan, M. (2000). Kiai Kelana: Biografi Kiai Muchith Muzadi: PT LKiS Pelangi Aksara.

Hallaq, W. B. (1985). The logic of legal reasoning in religious and non-religious cultures: The case of Islamic law and the common law (Vol. 34): Clev. St. L. Rev.

Hasanah, S. I. (2014). Sumber Belajar Matematika dari Lingkungan Alam Sekitar Berbasis Pondok Pesantren. INTERAKSI: Jurnal Kependidikan, 9(1).

Hiebert, J. (1997). Making sense: Teaching and learning mathematics with understanding: ERIC.

Hsubky, B. (1995). Dilema ulama dalam perubahan zaman: Gema Insani Press.

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 18 TAHUN 2019 TENTANG PESANTREN

Kahmad, D. (2006). Sosiologi Agama, cet IV. Bandung: Remadja Rosdakarya.

Kesgin, S. (2011). A Critical Analysis Of The Schacht’s Argument And Contemporary Debates On Legal Reasoning Throughout The History Of Islamic Jurisprudence. The Journal of International Social Research, Cilt(19).

Liu, S. L. (2008). Student interaction experiences in distance learning courses: A phenomenological study. Online Journal of Distance Learning Administration, 11(1).

Madjid, N. (1997). Bilik-Bilik Pesantren Sebuah Potret Perjalanan. Jakarta: Paramadina.

Mastuhu. (1994). Dinamika sistem pendidikan pesantren: suatu kajian tentang unsur dan nilai sistem pendidikan pesantren: INIS.

Nasir, M. R., & Abdushomad, M. A. (2005). Mencari Tipologi Format Pendidikan Ideal: Pondok Pesantren di Tengah Arus Perubahan: Pustaka Pelajar.

Nisa, K. (2014). Pengembangan Perangkat Pembelajaran Matematika Yang Mengintegrasikan Integral Matematika Dan Hukum Waris Dengan Model Integrated Learning Berbasis Masalah. UIN Sunan Ampel Surabaya.

Peraturan Menteri Agama tahun 2014 tentang Satuan Pendidikan Mu’adalah di Pondok Pesantren, 18 C.F.R. (2014).

Saksono, D. Y. (2015). Pengembangan Pembelajaran Matematika Berbasis Al Qur’an Di Sekolah Menengah Pertama Muhammadiyah 9 Gemuh Pondok Pesantren Darul Arqam 4 Kendal. Disertasi Universitas Muhammadiyah Surakarta.

Suryadi, D. (2019). Landasan Filosofis Penelitian Desain Didaktis (DDR): Pusat Pengembangan DDR Indonesia.

Tamawa, M. M. (1972). al-Ijtihad wa Madza Hajatina ilaihi fit Hadzin al-‘Ashr. Mesir: Dar al-Kutub al-Haditsah.

Usman, M. I. (2013). Pesantren Sebagai Lembaga Pendidikan Islam (Sejarah Lahir, Sistem Pendidikan, Dan Perkembangannya Masa Kini). Jurnal al-Hikmah, 14(1), 127-146.

Yusnita, E. (2011). Pembelajaran Kontekstual berlatar pondok pesantren pada materi garis dan sudut di kelas VII MTS. Paper presented at the Prosiding Seminar Nasional Matematika Dan Pendidikan Matematika UNY.

Zaidan, A. K. (1990). Al-Wajiz fi Ushul al-Fikih. Aman Yordania: Muassasah al-Risalah.




DOI: https://doi.org/10.15575/ja.v7i1.10106

Refbacks

  • There are currently no refbacks.


Jurnal Analisa  licensed under a Creative Commons International License. Attribution-ShareAlike 4.0 . Copyright protected by law

Jurnal Analisa has indexed by:

Indonesian Scientific Journal Database (ISJD)

 
Mailing Address
3th Floor, Departement of Mathematics Education, Faculty of Tarbiyah and Teacher Training, UIN Sunan Gunung Djati Bandung
E-mail: jurnalanalisa@uinsgd.ac.id