Strategi Dakwah dalam Merawat Pluralitas di Kalangan Remaja
DOI:
https://doi.org/10.15575/anida.v19i2.7589Keywords:
Strategy, Plurality, Da'wahAbstract
Perkembangan pesat teknologi informasi dan komunikasi turut mendukung proses transformasi pengetahuan, ideologi serta paham kegamaan, sehingga remaja dengan mudah mengonsumsi berbagai paham (terutama radikalisme) melalui media sosial. Hadirnya media sosial tidak ada lagi batas ruang antara satu agama dengan agama yang lain, antara satu etnis dengan etnis yang lain, sehingga kehadiran media sosial membawa perubahan terhadap kehidupan remaja. Tujuan penelitian ini yakni mendeskripsikan dan menganalisis strategi dakwah di tengah pluralitas. Metode yang digunakan adalah kualitatif deskriptif. Â Hasil penelitian menunjukkan bahwa ada tiga strategi dakwah dalam merawat pluralitas di kalangan remaja: Pertama, Strategi Struktural; Kedua Strategi Kultural; dan Ketiga Strategi New Media. Implikasi dari penelitian ini mubaligh memahami strategi dakwah pada masyarakat plural.
The rapid development of information and communication technology also supports the process of transformation of knowledge, ideology, and understanding of religiosity, so adolescents can easily consume various understandings (especially radicalism) through social media. The presence of social media no longer limits the space between one religion with another religion, between one ethnicity and another ethnicity, so the presence of social media brings changes to the lives of adolescents. The purpose of this study is to describe and analyze the da'wah strategy in plurality. The method used is descriptive qualitative. The results showed that there were three da'wah strategies in treating plurality among adolescents: First, Structural Strategies; Second, Cultural Strategies; and Third, New Media Strategy. This research implies that missionaries understand the da'wah strategy in a plural society.
References
Abdullah, M. Q., & Sos, M. (2020). Pengantar Ilmu Dakwah. Penerbit Qiara Media.
Aripudin, A. (2016). Sosiologi Dakwah. Bandung: Remaja Rosdakarya
Aripudin, A., Sambas, S., & Wijaksana, D. (2007). Dakwah Damai: Pengantar Dakwah Antarbudaya. Bandung: Remaja Rosdakarya.
Bungo, S. (2014). Pendekatan Dakwah Kultural Dalam Masyarakat Plural, Jurnal Dakwah Tabligh, 15(2), 209-219. http://journal.uin-alauddin.ac.id/index.php/tabligh/issue/view/47
Farhan, F. (2014). Bahasa Dakwah Struktural Dan Kultural Da’i Dalam Perspektif Dramaturgi, dalam AT-TURAS: Jurnal Studi Keislaman, 1(2). https://ejournal.unuja.ac.id/index.php/at-turas/issue/view/34
Farihah, I. (2015). Mcdonaldisasi Dakwah Masyarakat Pinggiran, Jurnal Dakwah, 16(1), 19-36.
http://ejournal.uin-suka.ac.id/dakwah/jurnaldakwah/issue/view/179
Fatonah, S. (2014). Difusi Inovasi Teknologi Tepat Guna di Kalangan Wanita Pengusaha di Desa Kasongan Yogyakarta, Jurnal Ilmu Komunikasi, 6(1). http://jurnal.upnyk.ac.id/index.php/komunikasi/issue/view/18
Mahyuddin, M. A. (2019). Sosiologi Komunikasi:(Dinamika Relasi Sosial di dalam Era Virtualitas). Penerbit Shofia.
Mubasyaroh. (2017). Strategi Dakwah Persuasif dalam Mengubah Perilaku Masyarakat, Ilmu Dakwah: Academic Journal for Homiletic Studies, 11(2). DOI: https://doi.org/10.15575/idajhs.v11i2.2398
Muhaemin, E. (2017). Dakwah Digital Akademisi Dakwah, Ilmu Dakwah: Academic Journal for Homiletic Studies, 11(2), 341-356. DOI: https://doi.org/10.15575/idajhs.v11i2.1906
Muchtar, K., Koswara, I., & Setiaman, A., (2016). Komunikasi Antar Budaya dalam Perspektif Antropologi. Jurnal Manajemen Komunikasi, 1(1) 2016, 113-124. DOI: 10.24198/jmk.v1i1.10064
Nasor, M. (2017). Dakwah Sebagai Instrumen Penanggulangan Radikalisme Di Era Digital, dalam AKADEMIKA: Jurnal Pemikiran Islam, 22(1), 27-50. DOI: https://doi.org/10.32332/akademika.v22i1.613
Pawito, P. (2008). Media Massa Dalam Masyarakat Pluralis, Jurnal Ilmu Komunikasi, 6(2), 72-77.
http://jurnal.upnyk.ac.id/index.php/komunikasi/issue/view/18
Rustandi, R., & Sahidin, S. (2019). Analisis Historis Manajemen Dakwah Rosulullah Saw dalam Piagam Madinah, Tamaddun: Jurnal Sejarah dan Kebudayaan Islam, 7(2), 362-387. DOI: 10.24235/tamaddun.v7i2.5503
Sudibyo, A., Hamad, I., & Qodari, M. (2001). Kabar-kabar kebencian: prasangka agama di media massa. Institut Studi Arus Informasi.
Supriadi, E. (2018). Membangun Spirit Kebangsaan Kaum Muda di Tengah Fenomena Radikalisme, Jurnal Sosiologi Agama, 11(1), 1-12. DOI: https://doi.org/10.14421/jsa.2017.111-01
Sutikno, S. (2014). Pemimpin dan kepemimpinan. Lombok: Holistica.
Tamtanus, A. S. (2018). Pemikiran: Menetralisir Radikalisme di Perguruan Tinggi melalui Para Dosen, Untirta Civic Education Journal, 3(2). DOI: http://dx.doi.org/10.30870/ucej.v3i2.4536
Downloads
Published
How to Cite
Issue
Section
Citation Check
License
Authors who publish articles in Anida (Aktualisasi Nuansa Ilmu Dakwah) agree to the following terms:
- Authors retain copyright of the article and grant the journal right of first publication with the work simultaneously licensed under a CC-BY-SA or The Creative Commons Attribution–ShareAlike License.
- Authors are able to enter into separate, additional contractual arrangements for the non-exclusive distribution of the journal's published version of the work (e.g., post it to an institutional repository or publish it in a book), with an acknowledgment of its initial publication in this journal.
- Authors are permitted and encouraged to post their work online (e.g., in institutional repositories or on their website) prior to and during the submission process, as it can lead to productive exchanges, as well as earlier and greater citation of published work (See The Effect of Open Access).