KONFIGURASI POLITIK LEGISLASI JAMINAN PRODUK HALAL PERSPEKTIF FIQH SIYASAH


Widyawati Widyawati(1*)

(1) UIN Sunan Gunung Djati Bandung, Indonesia
(*) Corresponding Author

Abstract


Abstract: Act Number 33/2024 on Halal Product Guarantee was already issued by the Indonesian government in 2014. The main objective of this act is to ensure comfort, security, safety, and certainty of halal product availability for society in consuming and using products. However, the issues and debates around this bill have drawn severe attention from different parties, especially during deliberation as represented in political configuration. As it was known, political configuration constitutes legal drafting and its implementation as represented in the character and orientation of legal development. This paper concludes that political configuration in the legislation of halal product guarantee is democratic because it was conducted openly and gives room for public participation as well as legislative and executive bodies according to their function proportionally. This political configuration is in line with such principles found in fiqh siyasah as consultation (musyawarah), freedom (hurriyyah) and equality (musawah). This conclusion was drawn using primary and secondary data through the content analysis method. Primary data include official documents related to the bill and act of halal product guarantee, while secondary data refer to articles and books on halal product guarantee.

Abstrak: Undang-Undang Nomor 33 Tahun 2014 tentang Jaminan Produk Halal telah disahkan oleh DPR pada 2014 dan diundangkan oleh Presiden pada tahun yang sama. Sesuai dengan tujuannya, undang-undang ini menjamin kenyamanan, keamanan, keselamatan dan kepastian ketersediaan produk halal bagi masyarakat dalam mengonsumsi dan menggunakan produk. Meskipun demikian, isu dan perdebatan seputar RUU ini telah mendapat atensi dari berbagai pihak, terutama dalam pembahasan, sebagaimana tercermin dalam konfigurasi politik. Seperti dimaklumi, konfigurasi politik merupakan proses pembuatan dan pelaksanaan hukum yang tercermin dalam karakter dan arah pembangunan hukum. Tulisan ini berkesimpulan bahwa konfigurasi politik dalam legislasi jaminan produk halal bersifat demokratis, sebab dilakukan secara terbuka dan membuka ruang bagi partisipasi publik dan pihak-pihak legislatif dan pemerintah sesuai fungsinya secara proporsional. Ini sejalan dengan prinsip-prinsip fiqh siyasah yang menekankan musyawarah (syura), kebebasan (hurriyyah),  dan persamaan (musawah). Kesimpulan itu ditarik dengan menggunakan analisis isi (content analysis), dengan menggunakan data primer dan sekunder. Yang pertama meliputi dokumen-dokumen resmi terkait dengan RUU dan UU JPH, sedangkan yang kedua merujuk pada tulisan-tulisan terkait dengan jaminan produk halal.


Keywords


political configuration; legislation; halal product guarantee; fiqh siyasah.

Full Text:

PDF

References


‘Abd al-Hamid Abu Sulaiman. “Islamization of Knowledge with a Special Reference to Political Sciences.” American Journal of Islamic Sciences 2, no. 2 (1985).

Abadi, Tulus. Tim Pengkajian Hukum Tentang Peran Serta Masyarakat Dalam Pemberian Informasi Produk Halal. Jakarta: Badan Pembinaan Hukum Nasional Kementerian Hukum dan HAM, 1991.

Abd al-Rasyid Moten. Political Science: An Islamic Perspective. London: Macmillan Publishing, 1996.

Auliani, Palupi Annisa. “Apa Kabar RUU Jaminan Produk Halal?” Kompas.Com, 2014.

Aziz, Muhammad. “Perspektif Maqashid Al-Syariah Dalam Penyelenggaraan Jaminan Produk Halal Di Indonesia Pasca Berlakunya Undang-Undang Nomor 33 Tahun 2014 Tentang Jaminan Produk Halal.” Al Hikmah: Jurnal Studi Keislaman 7, no. 2 (2017): 78–94.

Babbie, Earl R. The Practice of Social Research. Wadsworth Publishing Company, 1989.

Charity, May Lim. “Jaminan Produk Halal Di Indonesia (Halal Products Guarantee in Indonesia).” Jurnal Legislasi Indonesia 14, no. 1 (2017): 99.

Djamil, Fathurrahman. Metode Ijtihad Majlis Tarjih Muhammadiyah. Jakarta: Logos, 2016.

Djazuli, Atjep. Fiqh Siyasah: Implementasi Kemaslahatan Umat Dalam Rambu-Rambu Syari’ah. Kencana, 2003.

DPR RI. Draft RUU Jaminan Produk Halal Diserahkan Ke Baleg. Jakarta: DPR RI, 2011.

———. Jaminan Produk Halal. Jakarta: DPR RI, 2014.

———. Naskah Akademik Rancangan Undang-Undang Jaminan Produk Halal. Jakarta: DPR, 2011.

———. Risalah Pembahasan Rancangan Undang-Undang Tentang Jaminan Produk Halal. Jakarta: DPR RI, 2014.

———. RUU Jaminan Produk Halal Diharapkan Selesai Masa Sidang Ini. Jakarta: DPR RI, 2014.

Faidah, Mutimmatul. “Sertifikasi Halal Di Indonesia Dari Civil Society Menuju Relasi Kuasa Antara Negara Dan Agama.” ISLAMICA: Jurnal Studi Keislaman 11, no. 2 (2017): 449–76.

Faridah, Hayyun Durrotul. “Halal Certification in Indonesia; History, Development, and Implementation.” Journal of Halal Product and Research (JPHR) 2, no. 2 (2019): 68–78.

———. “Sertifikasi Halal Di Indonesia: Sejarah, Perkembangan, Dan Implementasi.” Journal of Halal Product and Research 2, no. 2 (2019): 68–78.

Halal MUI. “Fraksi PKS: RUU JPH Bukan Diskriminasi.” Halalmui.Org, 2011.

———. “RUU JPH Untuk Memperkuat Jaminan Negara.” Halalmui.Org, 2012.

Hartati, Ralang. “Peran Negara Dalam Pelaksanaan Jaminan Produk Halal.” ADIL: Jurnal Hukum 10, no. 1 (2019).

Hutagalung, Andar Zulkarnain. “Analisa Undang-Undang Jaminan Produk Halal Dan Cipta Kerja (Antara Kenyataan Dan Keberlanjutan).” Fakultas Syariah dan Hukum Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta, 2021.

In’amuzzahidin, Muh. “Konsep Kebebasan Dalam Islam.” At-Taqaddum 7, no. 2 (2017): 259–76.

Iqbal, Muhammad. Fiqh Siyasah Konstekstualisasi Doktrin Politik Islam. Kencana, n.d.

Jahar, Asep Saepudin, and Thalhah Thalhah. “Dinamika Sosial Politik Pembentukan Undang-Undang Jaminan Produk Halal.” AL-IHKAM: Jurnal Hukum & Pranata Sosial 12, no. 2 (2017): 385–404.

Jimly Asshiddiqie. Ideologi, Pancasila, Dan Konstitusi. Jakarta: Mahkamah Konstitusi, 2008.

Khanifa, Nurma Khusna, Imam Ariono, and Handoyo Handoyo. “Perlindungan Konsumen: Pencantuman Label Halal Tanpa Sertifikat Mui Perspektif Maṣlaḥah Mursalah.” Manarul Qur’an: Jurnal Ilmiah Studi Islam 20, no. 2 (2020): 147–66.

Latuconsina, Rukiah. “Politik Hukum Kekuasaan Kehakiman.” TAHKIM 11, no. 2 (2017).

Lune, Howard, and Bruce L Berg. “Qualitative Research Methods for the Social Sciences.” Boston: Pearson, 2017.

Manafe, Dina. “RUU Jaminan Produk Halal Harus Libatkan Pemerintah Daerah.” Berita Satu.Com, 2013.

Manan, H Abdul, and S SH. Aspek-Aspek Pengubah Hukum. Prenada Media, 2018.

MD, Moh Mahfud. Politik Hukum Di Indonesia. Jakarta: Rajawali Pers, 2010.

Muhammad Syahrur. Dirasat Islamiyyah Mu‘ashirah Fi Al-Dawlah Wa Al-Mujtama‘. Damaskus: al-Ahali, 1994.

Mujiono, Slamet. “Perlindungan Konsumen: Regulasi Bisnis.” EBI (Jurnal Ekonomi Dan Bisnis Islam) 1, no. 1 (2016).

Murjani, Murjani. “Sistem Jaminan Produk Halal Dan Thayib Di Indonesia: Tinjauan Yuridis Dan Politis.” FENOMENA, 2015, 201–14.

Nurhasim, Ahmad. “DPR Sepakat Sertifikat Halal Dikelola Pemerintah.” Tempo.Co, 2014.

Odi. “RUU Jaminan Produk Halal Masuk Ke Paripurna.” Detiknews.Com, 2011.

Paath, Carlos KY. “PKB: Muslim Konsumsi Produk Tak Halal, Negara Tanggung Jawab.” Berita Satu.Com, 2013.

Paju, Purwanti. “Jaminan Sertifikat Produk Halal Sebagai Salah Satu Perlindungan Terhadap Konsumen Menurut Undang-Undang Nomor 8 Tahun 1999 Tentang Perlindungan Konsumen.” Lex Crimen 5, no. 5 (2016).

PKUB Kemenag. “Penduduk Menurut Wilayah Dan Agama Yang Dianut.” PKUB Kemenag.Go.Id, 2013.

Pratikto, Heri, Ahmad Taufiq, Adam Voak, Nurdeng Deuraseh, Hadi Nur, Winai Dahlan, and Agus Purnomo. “Halal Development: Trends, Opportunities and Challenges: Proceedings of the 1st International Conference on Halal Development (ICHaD 2020), Malang, Indonesia, October 8, 2020,” 2021.

Priatmojo, Dedy. “DPR Diminta Tetap Utamakan MUI Soal Sertifikasi Halal.” Viva.Co.Id, 2013.

Pulungan, J Suyuthi. Fiqh Siyasah: Ajaran, Sejarah, Dan Pemikiran. Jakarta: RajaGrafindo Persada, 2016.

Radhie, Teuku Mohammad. “Pembaharuan Dan Politik Hukum Dalam Rangka Pembangunan Nasional.” Jurnal Prisma Nomor 6, no. 11 (1973).

Rahman, Fazlur. "Konsep Negara Islam,” Dalam John J. Donohue Dan John L. Esposita, Islam Dan Pembaharuan: Ensiklopedi Masalah-Masalah, Terjemahan Machnun Husein. Jakarta: Rajawali Pers, 1989.

Rohmah, Siti, Ilham Tohari, and Moh Anas Kholish. “Menakar Urgensi Dan Masa Depan Legislasi Fiqih Produk Halal Di Indonesia.” Al-Manahij: Jurnal Kajian Hukum Islam 14, no. 2 (2020): 177–90.

Satjipto, Rahardjo. Ilmu Hukum. Bandung: Citra Aditya Bakti, 2000.

Siradj, Mustolih. “Argumentasi Hukum Jaminan Produk Halal.” Jurnal Bimas Islam 8, no. 1 (2015): 31–66.

Siradjuddin, Azmi. “Regulasi Makanan Halal Di Indonesia.” TAPIS XIII, no. 01 (2013): 101–22.

Sukardja, Ahmad. Piagam Madinah Dan Undang-Undang Dasar 1945: Kajian Perbandingan Tentang Dasar Hidup Bersama Dalam Masyarakat Yang Majemuk. Penerbit Universitas Indonesia, n.d.

UUD 1945. Jakarta: Mahkamah Konstitusi, 2013.

Wahjono, Padmo. Indonesia Negara Berdasarkan Atas Hukum. Ghalia indonesia, 1983.

Wicaksono, Arif. “Industri Tolak Sifat Mandatory RUU Produk Halal.” Kontan.Co.Id, 2013.

Yusuf Qaradhawi. Halal Dan Haram. Jakarta: Rabbani Press, 2002.

Zulaekah, Siti, and Yuli Kusumawati. “Halal Dan Haram Makanan Dalam Islam.” SUHUF XVII, no. 01 (2005): 25–35.




DOI: https://doi.org/10.15575/as.v24i1.18724

Refbacks

  • There are currently no refbacks.


Copyright (c) 2022 Widyawati Widyawati

Creative Commons License
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License.

Asy-Syari'ah is Indexed By:

 

Lisensi Creative Commons

This work is licensed under a Creative Commons Atribusi-BerbagiSerupa 4.0 Internasional.

 

View My Stats