Profil Daya Kritis Santri Pesantren Di Jawa Barat Terhadap Halal dan Thoyyib pada Makanan


Asrianty Mas’ud(1*), Yuanizhar Dinda Al Yassin(2)

(1) , Indonesia
(2) UIN Sunan Gunung Djati Bandung, Indonesia
(*) Corresponding Author

Abstract


Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis sejauh mana daya kritis santri pesantren di Jawa Barat terhadap halal dan thoyyib pada makanan dan bagaimana respon santri pesantren di Jawa Barat terhadap makanan yang halal dan thoyyib. Metode dalam penelitian ini adalah metode penelitian deskriptif kuantitatif dalam bentuk persentase. Penelitian ini menggunakan studi pendahuluan dengan melakukan observasi awal terhadap pesantren tempat penelitian dilaksanakan, sejauh mana materi pelajaran tentang halal dan thoyyib makanan yang sudah dipelajari serta untuk melakukan sampling objek yang akan diteliti. Penyebaran angket dilakukan pada santri pesantren dengan berisi pernyataan/pertanyaan mengenai indikator-indikator yang berhubungan dengan halal dan thoyyib produk makanan.Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan ditemukan data santri pesantren yang menjadi objek penelitian yaitu santri pesantren As Sunnah Cirebon, dimana sebagian besar santri sudah mengetahui jenis dan arti makanan halal dan thayyib. Pengetahuan santri akan makanan halal dan thayyib didapatkan dari bangku sekolah. Dengan dasar pengetahuan tersebut menunjukkan bahwa santri mampu memilah makanan yang halal dan mengetahui makanan yang tahyyib bagi dirinya. Dengan tersedianya makanan halal disekitar pesantren juga memudahkan santri dalam mendapatkan makanan yang halal. Sedangkan untuk makanan yang thayyib santri harus mampu mengenali makanan apa saja yang baik bagi dirinya. Dengan melihat hasil responden yang masuk dari hasil penelitian ini didapatkan hasil yang cukup baik, para santri bisa membedakan mana makanan yang halal dan tidak, serta mengetahui mana makanan yang termasuk kategori thayyib atau tidak bagi tubuh para santri.


Keywords


Halal, Thoyyib, Makanan, Daya Kritis

References


Ali, M. (2016). Konsep Makanan Halal dalam Tinjauan Syariah dan Tanggung Jawab Produk Atas Produsen Industri Halal. Jurnal Ahkam, XVI, 291-306.

Almatsier. (2009). Prinsip Dasar Ilmu Gizi. Jakarta: Gramedia Pustaka Utama.

Aritonang. (2012). Penyelenggaraan Makanan (Manajemen Sistem) Pelayanan Gizi Swakelolah dan Jasa Boga di Instalasi Gizi Rumah Sakit. Jakarta: Leutika.

Bahreisy, S., & Bahreisy, S. (2005). Terjemah Singkat Tafsir Ibnu Katsir Jilid 2. Surabaya: Bina Ilmu.

Darma, S. (1998). Terjemah Setengah Abad Perjalanan Pemikiran dan Gerakan Islam. Jakarta: Robbani Press.

Indonesia, K. A. (2009). Statistik Pendidikan Agama dan Keagamaan Tahun Pelajaran 2008/2009. Jakarta: Kemenag RI.

Izzuddin, A. (2018, Juli). Pengaruh Label Halal, Kesadaran Halal, dan Bahan Makanan Terhadap Minat Beli Makanan Kuliner. Jurnal Penelitian Ipteks, 3, 100-114.

Lismaya, L. (2019). Berpikir Kritis dan PBL (Problem Based Learning). Surabaya: Media Sahabat Cendekia.

Pola Pembelajaran di Pesantren. (2003). Jakarta: Ditpekapontren Dirjen Kelembagaan Agama Islam.

Rofiq, A. d. (2005). Pemberdayaan Pesantren Menuju Kemandirian dan Profesionalisme dengan Metode Daurah Kebudayaan. Yogyakarta: Pustaka Pesantren.

Sihotang, K. (2019). Berpikir Kritis Kecakapan Hidup di Era Digital. Yogyakarta: Kanisius.

Stiggins, R. J. (1994). Student-Centered Classroom Assessment. New York: Macmillan College Publishing Company.

Sugiyono. (2008). Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif dan R&D. Bandung: Alfabeta.

Sukamto. (1999). Kepemimpinan Kiai dalam Pesantren. Jakarta: Pustaka LP3ES.

Takdir, M. (2018). Modernisasi Kurikulum Pesantren. Yogyakarta: IRCiSoD.




DOI: https://doi.org/10.15575/bioeduin.v12i1.17278

Refbacks

  • There are currently no refbacks.




View My Stats