Social Media Da'wah Literacy on the West Java Saber Hoaks Program


Imron Rosyidi(1*), Zaenal Mukarom(2), Rif'at Fatkhurrohman Jaelani(3)

(1) UIN Sunan Gunung Djati Bandung, Indonesia
(2) UIN Sunan Gunung Djati Bandung, Indonesia
(3) UIN Bandung, Indonesia
(*) Corresponding Author

Abstract


Hoax or false information is a problem and one of the impacts of the unwise use of social media. The spread of hoaxes on social media can potentially break the unity and trigger religious conflict. In response to these problems, West Java Saber Hoaks was formed to suppress and prevent the spread of hoaxes on social media. The purpose of this study is to reveal: (1) Jabar Saber Hoaks' efforts in preventing hoaxes; and (2) literacy of social media da'wah by Jabar Saber Hoaks. This study uses a case study method with a qualitative approach. Based on the study results, the following findings were obtained: (1) There were four efforts made by West Java Saber Hoaks to prevent hoaxes, namely opening a complaint service and monitoring content that has the potential to be a hoax, clarifying information, and providing literacy. (2) Social media da'wah literacy by West Java Saber Hoaks is carried out using preventive measures and information verification. From the results of this study, there are significant and recommendations, namely: (1) There is a need for mainstreaming social media literacy. (2) There is a need for preventive da'wah efforts on social media to ward off hoax information.

Hoaks atau false information merupakan problematika dan salah satu dampak yang ditimbulkan dari penggunaan media sosial yang kurang bijak. Penyebaran hoaks di media sosial dapat berpotensi memecah persatuan dan memicu konflik keagamaan. Menyikapi persmasalahan tersebut, Jabar Saber Hoaks dibentuk untuk menekan dan menangkal penyebaran hoaks di media sosial. Tujuan dari studi ini ialah untuk mengungkap: (1) Upaya Jabar Saber Hoaks dalam menangkal hoaks; dan (2) Literasi dakwah media sosial oleh Jabar Saber Hoaks. Studi ini menggunakan metode studi kasus dengan pendekatan kualitatif. Berdasarkan hasil studi, didapatkan temuan berikut: (1) Ada empat upaya yang dilakukan Jabar Saber Hoaks dalam menangkal hoaks, yaitu membuka layanan aduan, memantau konten yang beprotensi hoaks, mengklarifikasi informasi dan memberikan literasi. (2) Literasi dakwah media sosial oleh Jabar Saber Hoaks dilakukan dengan cara upaya preventif dan verifikasi informasi. Dari hasil studi ini ada signifikasi dan rekomendasi, yaitu: (1) Perlu adanya mainstreaming literasi media sosial. (2) Perlu adanya uapaya dakwah preventif di media sosial untuk menangkal informasi hoaks.


Keywords


West Java Saber Hoaks; social media literacy; preventive da'wah

Full Text:

PDF

References


Adila, I., Weda, W., & Tamitiadini, D. (2019). Pengembangan Model Literasi dan Informasi Berbasis Pancasila dalam Menangkal Hoaks, Wacana, 18(1), 101-111. DOI: https://doi.org/10.32509/wacana.v18i1.721.

Aziz, A., & Santoso, B. R. (2020). Nahi Mungkar dalam Dakwah (Konstruksi Hadits Dakwah terhadap Pengembangan Dakwah). Tasamuh, 18 (2): 190-210. DOI: https://doi.org/10.20414/tasamuh.v18i2.2766.

Chittick, W. C. (2007). Kosmologi Islam dan Dunia Modern: Relevansi Ilmu-Ilmu Intelektualisme Islam. Bandung: Mizan.

Dwinanda, R. A. (2019). Penegakan Hukum Pidana terhadap Penyebaran Berita Bohong di Media Sosial. Jurnal Panorama Hukum, 4 (2): 114-123. DOI: https://doi.org/10.21067/jph.v4i2.3902.

Fakhruroji, M. (2017). Dakwah di Era Media Baru. Bandung: Simbiosa Rekatama Media.

Fahruroji, M., Rustandi, R., & Busro. (2020). Bahasa Agama di Media Sosial: Analisis Framing pada Media Sosial “Islam Populer”, Jurnal Bimas Islam, 13(2), 203-234. DOI: https://doi.org/10.37302/jbi.v13i2.294.

Fakta, T. C. (2017, Januari 12). Pemerintah Bentuk Satgas Anti-"Hoaks". Retrieved Juni 7, 2021, from Kompas: https://nasional.kompas.com/read/2017/01/12/18043621/pemerintah.bentuk.satgas.anti-.hoaks.

Fitriani, S. (2020). Perpustakaan dan Gerakan Sadar Literasi sebagai Upaya Menangkal Hoaks, El-Pustaka: Jurnal Ilmu Perpustakaan dan Informasi Islam, 1(1), 30-40. DOI: https://doi.org/10.24042/el%20pustaka.v1i1.6724.

Harnita, P. C. (2015). Elemen Jurnalistik: Untuk Blogger. Jurnal Interaksi, 4 (1): 82-89.

Henriette, S. C., & Windiani, R. (2018). Pemberdayaan Literasi Media dan Informasi (LMI) UNESCO sebagai Sarana Pencegahan Penyebaran Hoaks, Jurnal Litbang Provinsi Jawa Tengah, 16(1), 59-66. http://ejournal.bappeda.jatengprov.go.id/index.php/jurnaljateng/article/view/762.

Hidayat, A. (2018). Dakwah di Kalangan masyrakat Transmigran, Nalar: Jurnal Peradaban dan Pemikiran Islam, 2 (2): 75-88. DOI: https://doi.org/10.23971/njppi.v2i2.963.

Ikhsan, M. (2021, Pebruari 25). Riset: Netizen di Indonesia Paling Tak Sopan se-Asia Tenggara. Retrieved Juni 7, 2021, from CNN Indonesia: https://www.cnnindonesia.com/teknologi/20210225115954-185-610735/riset-netizen-di-indonesia-paling-tak-sopan-se-asia-tenggara

Ilaihi, W. (2010). Komunikasi Dakwah. Bandung: Remaja Rosdakarya.

Juditha, C. (2019). Literasi Informasi MelawanHoaks Bidang Kesehatan di Komunitas Online, Jurnal Ilmu Komunikasi, 16(1), 77-90. DOI: https://doi.org/10.24002/jik.v16i1.1857.

Khosiah, F., & Rohmiati, Y. (2019). Kontrol Informasi Publik terhadap Fake News dan Hate Speech oleh Aliansi Jurnalis Independen, Anuva, 3 (3): 291-302. DOI: 10.14710/anuva.3.3.291-302.

Legionosuko, T., & Harnowo, S. (2017). Dinamika Fake News atau Hoaks sebagai Sumber Konflik Horizontal pada Pilkada Provinisi DKI Tahun 2017, Jurnal Damai dan Resolusi Konflik, 3 (3): 111-135. http://jurnalprodi.idu.ac.id/index.php/DRK/article/view/186.

Lokananta, A. C., & Herlina, M. (2018). Dampak Informasi Hoaks di Media Sosial terhadap Tingkat Konflik dan Sikap pada Remaja, Promedia, 4 (2): 100-113. DOI: https://doi.org/10.52447/promedia.v4i2.1257.

Maulana, L. (2017). Kitab Suci dan Hoax: Pandangan Al-QUr'an dalam Menyikapi Berita Bohong, Wawasan: Jurnal Ilmiah Agama dan Sosial Budaya, 2 (2): 209-222. DOI: https://doi.org/10.15575/jw.v2i2.1678.

Mazaya, V. (2019). Cyberdakwah sebagai Filter Penyebaran Hoaks, Islamic Communication Journal, 4 (1): 14-25. DOI : 10.21580/icj.2019.4.1.3588.

Mukarom, Z. (2020). Islamic Da'wah in Indsutrial Society: Study on Employees of PT Indonrama Synthetics Tbk Purwakarta, Ilmu Dakwah: Academic Journal for Homiletic Studies, 14 (1): 1-20. DOI: https://doi.org/10.15575/idajhs.v14i1.8693.

Mukarom, Z., Rosyidi, I., & Muzzammil, F. (2020). Mediatization of Da'wah in Disruption Era: Study of Islamic Da'wah in Social Media, American Journal of Humanities and Social Sciences Research (AJHSSR), 4 (9): 190-202. http://digilib.uinsgd.ac.id/37681/.

Muzzammil, F. (2021). Dimensi Dakwah Islam dalam Budaya Nyepuh, Hanifiya: Jurnal Studi Agama-Agama, 4 (1): 1-14. https://journal.uinsgd.ac.id/index.php/hanifiya/article/view/10964/5491.

Nasution, M. A. (2017). Hoaks sebagai Bentuk Hudud Menurut Hukum Islam, Yurisprudentia, 3 (1): 16-32. DOI: https://doi.org/10.24952/yurisprudentia.v3i1.677.

Octalia, E., & Mughni, A. (2018). Dakwah Melawan Hoaks Menuju Literasi Media, Ath-Thariq: Jurnal Dakwah dan Komunikasi, 2 (2): 373-387. DOI: https://doi.org/10.32332/ath_thariq.v2i2.1289.

Oktovianny, L. (2020). Budaya Literasi (Baca-Tulis) dan Hoaks di Era Disrupsi, E-Prosiding Seminar Nasional Pekan Chairil Anwar, 1(1), 42-46. https://jurnal.unej.ac.id/index.php/prosiding/article/view/19969.

Pohan, S., Jamil, A., & Andyna, C. (2017). Pesan-Pesan Dakwah dalam Kaus Mosclot, Al-Balagh, 1 (2): 253-266. http://jurnal.uinsu.ac.id/index.php/balagh/article/view/1472/1201.

Ramayanti, R., & Sa'diyah, L. (2017). Peranan Literasi Media Digital dalam Mencegah Penyebaran Hoaks, Baitul al 'Ulum: Jurnal Ilmu Perpustakaan dan Informasi, 1(1), 1-15. DOI: https://doi.org/10.30631/baitululum.v1i0.15.

Rustandi, R. (2019). Cyberdakwah: Internet sebagai Media Baru dalam Sistem Komunikasi Dakwah Islam, Nalar: Jurnal Peradaban dan Pemikiran Islam, 3 (2): 84-95. DOI: https://doi.org/10.23971/njppi.v3i2.1678.

Rustandi, R., & Muchtar, K. (2020). Analisis Framing Kontra Narasi Terorisme dan Radikalisme di Media Sosial (Studi Kasus pada Akun @dutadamaijabar), Jurnal Komunikatif, 9(2), 134-153. DOI: https://doi.org/10.33508/jk.v9i2.2698.

Septanto, H. (2018). Pengaruh Hoaks dan Ujaran Kebencian sebuah Cyber Crime dengan Teknologi Sederhana di Kehidupan Sosial Masyarakat, Kalbiscentia: Jurnal Sains dan Teknologi, 5 (2): 157-162.

Silalahi, R. R., & Sevilla, V. (2020). Rekonstruksi Makna Hoaks Di Tengah Arus Informasi Digital, Global Komunika, 1 (1): 8-16. https://ejournal.upnvj.ac.id/index.php/GlobalKomunika/article/view/1722.

Thadi, R., & Mukhlizar. (2021). Literasi Dakwah di Era Post Truth, Joiscom: Journal of Islamic Communication, 2 (1): 31-28. http://jurnal.umb.ac.id/index.php/joiscom/article/view/1546.

Tsaniyah, N., & Juliana, K. A. (2019). Literasi Digital sebagai Upaya Menangkal Hoaks di Era Disrupsi, Al-Balagh: Jurnal Dakwah dan Komunikasi, 4 (1): 121-140. DOI: 10.22515/balagh.v4i1.1555.

Wahid, A. (2017). Hoaks dalam Perspektif Islam, Syaikhuna: Jurnal Pendidikan dan Pranata Islam, 8 (2): 190-197. http://ejournal.kopertais4.or.id/madura/index.php/syaikhuna/article/view/3160.




DOI: https://doi.org/10.15575/idajhs.v15i1.12596

Refbacks

  • There are currently no refbacks.


Creative Commons License
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License.


Editorial Office:

4th Floor, Building of Da'wah and Communication Faculty, UIN Sunan Gunung Djati, Bandung Jl. AH. Nasution No. 105 Cipadung Cibiru Bandung 40614

Telp. (022) 7810788 Fax. (022) 7810788

E-mail: jurnal.ilmudakwah@uinsgd.ac.id

View My Stats