PROBLEM GENDER DALAM FEMINISME EKSISTENSIALIS SIMONE DE BEAUVOIR

Authors

  • Siti Rohmah PASCASARJANA UIN SGD BANDUNG
  • Restu Prana Ilahi PASCASARJANA UIN SGD BANDUNG

DOI:

https://doi.org/10.15575/jaqfi.v6i2.13394

Keywords:

Gender, Perempuan, Feminisme Eksistensialis

Abstract

Problematika gender di masyarakat masih menjadi pembicaraan yang hangat mengingat banyak factor yang mempengaruhi diantaranya adalah masih terjadinya tumpang tindih gender dan ketimpangan sosial. Problem gender semakin ramai dibicarakan terlebih oleh para aktifis feminisme yang menuntut kesetaraan dan keadilan gender. Gender merupakan jenis kelamin sosial yang direkontruksi oleh masyarakat baik kepada laki-laki maupun kepada perempuan. Akan tetapi akibat stereotype perbedaan gender ini melahirkan ketidakadilan gender yang banyak merugikan kaum perempuan. Kehadiran Simone De Beauvoir menjadi cahaya dalam dunia filsafat eksistensialisme dan feminisme.Metode yang digunakan adalah metode penelitian kualitatif melalui studi pustaka dengan menggunakan data yang bersumber dari buku, jurnal dan data pendukung lainnya. Adapun hasil dari penelitian ini bahwa dalam pandangan Simone De Beauvoir perempuan yang dianggap lemah, dijadikan objek dan dianggap tidak berdaya tidak bisa disingkirkan atau diabaikan. Dalam bukunya Second Sex( Fakta dan Mitos), Fakta sejarah filsafat dapat mengikuti pemahaman atau mitos klasik yang menganggap laki-laki adalah manusia yang berpikir secara rasional dan perempuan adalah manusia yang mengutamakan perasaan. Mitos tersebut menjadi kutukan kuat yang membuat perempuan kurang mendapat tempat dalam filsafat. Padahal dalam sejarah awal filsafat terdapat tokoh perempuan yang bernama Hypatia yang mana ia telah berkontibusi dalam pemikiran filsafat Neoplatonis.

 

Author Biographies

Siti Rohmah, PASCASARJANA UIN SGD BANDUNG

Mahasiswa  Pascasarjana Prodi Studi Agama-agama UIN SGD Bandung

Restu Prana Ilahi, PASCASARJANA UIN SGD BANDUNG

Mahasiswa  Pascasarjana Prodi Studi Agama-agama UIN SGD Bandung

References

Buku:

Umar, Nasaruddin. (2001). “Argumen Kesetaraan Gender Perspektif Al Qur’anâ€. Jakarta: Paramedina.

Murniati A Nunuk P. 2004. Getar Gender. Magelang: Yayasan Indonesia Tera

Zed Mestika.2008. Metode Penelitian Kepustakaan. Yayasan Obor Indonesia: Jakarta.

Mulia Musdah.2020. Ensiklopedia Muslimah Reformis. Jakarta: Penerbit Baca.

Rokhmansyah Alfian.2016. Pengantar Gender dan Feminisme. Yogyakarta: Garudhawaca.

Kurniawan Dwi Apri & Nursalim Mukhlis. 2020. Pemahaman Perkembangan Teori Sastra. Klaten:Lakeisha.

Zed Mestika. 2008. Metode Penelitian Kepustakaan. Jakarta: Yayasan Obor Indonesia.

Toety Heraty.2018. Transendensi Feminin. Jakarta: PT Gramedia Pustaka Utama.

Simone De Beauvoir. 2015. Extracts From The Scond Sex. London:Random House.

Webinar:

Nurmila Nina. 2021. Dalam kelas Islam dan Gender. Zoom yang dilaksanakan pada 27 Februari 2021

Website:

https://theconversation.com/kasus-aice-dilema-buruh-perempuan-di-indonesia-dan-pentingnya-kesetaraan-gender-di-lingkungan-kerja-133010

https://www.cnnindonesia.com/nasional/20190109074122-12-359450/bias-gender-dan-tidak-adilnya-polisi-di-kasus-vanessa-angel

Downloads

Published

2021-12-21

Issue

Section

Articles