KRITIK KORELASIONISME (Materialisme Spekulatif Quentin Meillassoux)


Muhammad Satria Abdulkarim(1*)

(1) UIN Sunan Gunung Djati Bandung,  
(*) Corresponding Author

Abstract


Abstrak

Syarat minimal dari filsafat kontinental, yang terdiri dari idealisme Jerman, fenomenologi, strukturalisme, Nietzscheanisme, posmodernisme, posstrukturalisme dan lain-lain, adalah kantianisme, khusunya filsafat transendental milik Kant. Quentin Meillassoux menamai filsafat tersebut sebagai korelasionisme. Namun demikian, filsafat, bagi Meillassoux, tidak bisa dipertahankan ketika berhadapan dengan ansestralitas, sebuah realitas sebelum kemunculan kesadaram, yang membuat korelasionisme berkontradiksi dengan dirinya. Lantas, dengan memperhitungkan ketakmungkinan untuk kembali kepada filsafat dogatis yang disuarakan oleh Descartes, Meilassoux memproyeksikan sebuah filsafat baru yang meladndaskan diri lewat korelasionsime tetapi menghilangkan sepenuhnya aspek transedental. Materialisme spekulatif, yang merupakan nama dari filsafat Meillassoux, mengkonsepsikan bahwa kontingensi hanyalah satu-satunya basis filsafat karena ia merupakan konsekuensi dari korelasionisme kuat yang ditandai dengan faktisitas. Untuk membutkikan itu, dia menambahakan matematika himpunan transfinit George Cantor. Intinya, tujuan utamaMeillassoux adalah mengolah filsafat yang mampu mengembalikan legitimasi filsafat terhadap sains.


Keywords


ansestralitas; materialisme spekulatif; kontingensi; korelasionisme; faktialitas.

Full Text:

PDF

References


DAFTAR PUSTAKA

Buku

Bryant, L., Srnicek, N., & Harman, G. (2011). Toward A Speculative Philosophy. In L. Bryant, N. Srnicek, & G. Harman, The Speculative Turn: Continental Materialism and Realism (pp. 1-19). Melbourne: re:press.

Harman, G. (2011). Interview with Quentin Meillassoux. In G. Harman, Quentin Meillassoux: Philosophy in The Making (pp. 159-179). Edinburgh: Edinburgh University Press.

Meillassoux, Q. (2007). Iteration, Reiteration and Repetition (Terj. Robin Mackay). Makalah di Universitas Berlin, (p. 6).

Meillassoux, Q. (2007). Potentiality and Virtuality. Collapse II, 55-81.

Meillassoux, Q. (2008). After Finitude: an Essay on The Necessity of Contingency (terj. Ray Brassier). London: Continuum.

Meillassoux, Q. (2014). Time Without Becoming. London: Mimesis International.

Polimpung, H. Y. (2017). Ontoantropologi: Fantasy Realisme Spekulatif Quentin Meillassoux. Yogyakarta: Aurora.

Internet

Alfayyadl, M. (2015, Desember 29). Mungkinkah Tuhan itu Mungkin? Retrieved 04 04, 2019, from http://lsfcogito.org/mungkinkah-tuhan-itu-mungkin/: http://lsfcogito.org/mungkinkah-tuhan-itu-mungkin/

Jurnal

Meillassoux, Q. (2016). from l'Inexistence Divine (terj. Nathan Brown). Parrhesia 25, 20-40.




DOI: https://doi.org/10.15575/jaqfi.v3i1.9547

Refbacks

  • There are currently no refbacks.


JAQFI: Jurnal Aqidah dan Filsafat Islam

Fakultas Ushuluddin, UIN Sunan Gunung Djati Bandung

Email: jaqfi@uinsgd.ac.id

e-Issn: 2714-9420

p-Issn: 2541-352X


 


INDEKS

Google Scholar Hasil gambar untuk index copernicus

 

______________

 

View MyStat View MyStat