JUNIOR-SENIOR HIGH SCHOOL BASED ON PESANTREN BOARDING SYSTEM


Abdul Rohman(1*)

(1) Faculty of Tarbiyah And Teacher Training of IAIN Walisongo Semarang, Indonesia
(*) Corresponding Author

Abstract


The study is aimed to uncover that a boarding system in junior-senior high school (SMP-SMA) Semesta Billingual Boarding School (BBS) Semarang adopted the pesantren style. This is evidenced by the fact that, like pesantren, the typical of boarding school in BBS Semarang puts more emphasis on strengthening the affective (akhlāq) aspects, because of; 1) the curriculum of all subjects in school mutually integrated, 2) the curriculum design by the development of self-habituation, 3) design through creating climate and culture, 4) constitute the hidden curriculum, 5) more "mutually adaptive" and dominated by transmission model rather than transaction and transformation model, 6) can be used as an eclectic systems, between constructivist and non-constructivist, the social and personal model, the information and processing model, the humanism and behavioral oriented. The main purpose of the schools adopts the boarding school system to maintain and improve the quality of learners morals. However by adopting such system, learners can be monitored for almost 24 hours because they had been living in the college. Thus, adopting a boarding school system can be a solution to overcome and reduce morale among students dekandensi Indonesia and even in other countries. 


Keywords


Pesantren; Billingual; Junior-Senior High School.

Full Text:

PDF

References


Abdullah, M. Amin. (1998). Problem Epistemologis-Metodologis Pendidikan Islam, In Abdul Munir Mulkhan et al., Religiusitas Iptek. Yogjakarta: Pustaka Pelajar.

Al-Abrasy, Mohammad Athiyah. (t.t.). Al-Tarbiyyah al-Islāmiyah. Beirut: Dar al-Fikr.

Alwi, Hasan. (2005). Kamus Besar Bahasa Indonesia. Jakarta: Badan Pengembangan dan Pembinaan Bahasa.

Aly, Abdullah. (2011). Pendidikan Islam Multikultural di Pesantren: Telaah terhadap Kurikulum Pondok Pesantren Modern Islam Assalam. Yogjakarta: Pustaka Pelajar.

Amin, A. (1967). Kitāb al-Akhlāq, Kairo: an-Nahdlah al-Misriyah.

Aqib, Zainal & Sujak. (2011). Panduan dan Aplikasi Pendidikan Karakter untuk SD/MI, SMP/MTs, SMA/MA, SMK/MAK. Bandung: Yrama Widya.

Assegaf, Abd. Rachman. (2013). Aliran Pendidikan Islam: Hadlarah Keilmuan Tokoh Klasik sampai Modern. Jakarta: Rajawali Pers.

Azizy, A. Qodry. (2002). Pendidikan (Agama) untuk Membangun Etika Sosial: Mendidik Anak Sukses Masa Depan, Pandai dan Bermanfaat. Semarang: Aneka Ilmu.

Azra, Azyumardi. (2002). Paradigma Baru Pendidikan Nasional: Rekonstruksi dan Demokratisasi. Jakarta: Kompas.

Azra, Azyumardi. (2005). Pendidikan Islam: Tradisi dan Modernisasi Menuju Milenium Baru. Jakarta: Logos.

Basourakos, J. (1999). Moral Voices and Moral Choices: Canadian Drama and Moral Pedagogy. Journal of Moral Education, 28(4).

Berret, D. & Berman, S. (1997). “The Moral Dimension of Schools”. Educational Leadership. 54, (8), 24-27.

Blasi, A. (1980). “Bringing Moral Cognition and Moral Action: A Critical Review of The Literature”, Psychological Bulletin, 88, (1), 1-45.

Bloom, Benjamin S.; Krathwohl, David R.; Masia, Bertram B. (1976). Taxonomy of Educational Objectives: Book 2 Affective Domain. London: Longman.

Buchori, Mochtar. (1992). Posisi dan Fungsi Pendidikan Agama Islam dalam Kurikulum Perguruan Tinggi Umum. Proceedings of the Seminar Nasional in IKIP Malang.

Creasy. (2010). What is Character? In Educational Policy, 3(12).

Damopolii, Muljono. (2011). Pesantren Modern IMMIM Pencetak Muslim Modern. Jakarta: Rajawali Pers.

Davidson, Matthew & Lickona, Thomas. (2007). Integrating Performance Character and Moral Character in Schools. Retrieved from http://www.nais.org/publications/ismagazinearticle.cfm?Itemnaumber=149286&sn.ItemNumber=145958

DeVries, R. (1997). Piaget‟s Social Theory. Educational Researcher. 26(2), pp. 4-17.

Dewantara, Ki Hadjar. (1962). Pendidikan. Jogjakarta: Madjelis Luhur Persatuan Taman Siswa.

Dolph, Katie & Lycan, Angela. (2008). Moral Reasoning: A Necessary Standard of Learning in Today‟s Classroom. Journal of Cross-Disciplinary Perspectives in Education. 1(1), pp. 13-19.

Doyle, D.P. (1997). Education and Character: A Conservative View. Phi Delta Kappan. 78(6), pp. 440-443.

Durkheim, E. (1990). Moral Education. Terj Lukas Ginting. Jakarta: Erlangga.

Fenstermacher, G.D. (2001). On the Concept of Manner and Its Visibility in Teaching Practice. Journal of Curriculum Studies. 33(6), pp. 639-653.

Fraenkel, Jack R. (1977). How to Teach about Value. London: Prentice-Hall, Inc.

Frankena, W.K. (1971). “Moral Education, Philosophic View”. in Lee C. Deighton (Ed.). The Encyclopedia of Education, (Vols. 6). New York: The Mcmillan Company and The Press, pp. 394-398.

Freire, Paulo. (1995). Pendidikan kaum Tertindas (Pedagogy of The Oppressed), terj. Tim Redaksi, Jakarta: LP3ES.

Fuaduddin & Bisri, Hasan. (Ed.). (1999). Dinamika Pemikiran Islam di Perguruan Tinggi. Jakarta: Logos.

Gable, Robert K. (1986). Instrument Development in the Affective Domain. Boston: Kluwer-Nijhoff Pub.

Gerungan, W.A. (1998). Psikologi Sosial. Jakarta: Rajawali Pers.

Al-Ghazali, M.H.A. (n.d). Ihyā’ ’Ulūmiddīn, III, Bairut: Darul Fikr.

Goods, C.V. (Ed.). (1945). Dictionary of Education. New York: McGraw-Hill Book Company Inc.

Hadjar, Ibnu. (2006, Marc 4). Evaluasi Hasil Belajar Afektif Pendidikan Agama: Problem Konseptual dan Pengukuran, Inauguration speech of professor in the Science of Educational Evaluation presented at Tarbiyah Faculty of IAIN Walisongo, Semarang-Indonesia.

Hasan, Said Hamid et al. (2010). Pengembangan Pendidikan Budaya dan Karakter Bangsa. Bahan Pelatihan Penguatan Metodologi Pembelajaran Berdasarkan Nilai-nilai Budaya untuk Membentuk Daya Saing dan Karakter Bangsa. Jakarta: Puskur Balitbang Kemendiknas.

Hufad, A. & Sauri, S. (2010). Pendidikan Karakter Berbasis Nilai: Antara Makna, Urgensi dan Praksis. In Potret Profesionalisme Guru dalam Membangun Karakter Bangsa: Pengalaman Indonesia dan Malaysia. Bandung: Universitas Pendidikan Indonesia.

Johansson, E. (2011). Practices for Teaching Moral Values in the Early Years: a Call for a Pedagogy of Participation. Education, Citizenship and Social Justice. 6(2), 109-124.

Kohlberg, L. (1977). The Cognitive-Developmental Approach to Moral Education. Boston: Allyn and Bacon Inc.

Langgulung, Hasan. (1989). Manusia dan Pendidikan: Suatu Analisa Psikologi dan Pendidikan. Jakarta: Pustaka al-Husna.

Latifah, Umi, Siti. (2011). Pola-pola Metode Keteladanan untuk Penanaman Akhlak Peserta Didik di SD Negeri Pengkol Godean Sleman Yogjakarta, (Research Report) Yogyakarta: Tarbiyah Faculty of UIN Sunan Kalijaga.

Lickona, T. (1992). Educating for Character: How Our Schools Can Teach Respect and Responsibilty. New York: Bantam Book.

Lickona, T. (2013). Pendidikan Karakter: Panduan lengkap Mendidik Anak Menjadi Pintar dan Baik. Terj. Lita S., Bandung: Nusa Media.

Lopez, B.G., & Lopez, R.G. (1998). The Improvement of Moral Development through an Increase in Reflection: a Training Programme. Journal of Moral Eucation, 27(2), pp. 225-241.

Madjid, Nurcholish. (2000). Pengantar. In A. Malik Fadjar. Reorientasi Pendidikan Islam. Jakarta: Fajar Dunia.

Maksudin. (2013). Pendidikan Karakter Non-Dikotomik. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.

Mas‟ud, Abdurrahman. (2002). Menggagas Format Pendidikan Non Dikotomik: Humanisme Religius sebagai Paradigma Pendidikan Islam. Yogjakarta: Gama Media.

McNeil, J. D. (1996). Contemporary Curriculum in Thought and Action. Los Angeles: John Wiley & Sons, Inc.

Megawangi, R. (2007). Semua Berakar pada Karakter. Jakarta: FE-UI.

Miskawayh, Ibn. (1999). Menuju Kesempurnaan Akhlāq: Buku dasar Pertama tentang Filsafat Etika. Terj. Helmi Hidayat. Bandung: Mizan.

Muhaimin. (2009). Pengembangan Kurikulum Pendidikan Agama Islam di Sekolah, Madrasah dan Perguruan Tinggi. Jakarta: Rajawali Pers.

Muslich, Masnur. (2011). Pendidikan Karakter: Menjawab Tantangan Krisis Multidimensional. Jakarta: Bumi Aksara.

Nasution, Harun. (1995). Islam Rasional: Gagasan dan Pemikiran. Bandung: Mizan.

Nasution, Harun. (2005). Sekitar Masalah Pengembangan IAIN menjadi UIN. In Munzir Hitami et al. (Ed.). Rekonstruksi Ilmu di Alaf Baru: UIN Suska Riau Menuju Universitas Terkemuka di Asia Tenggara. Pekanbaru: Suska Press.

Noddings, N. (2010). Moral Education and Caring, Journal Theory and Research in Education, 8(2), pp. 145-151.

Nurchaili. (2010). Membentuk Karakter Siswa melalui Keteladanan Guru. In Jurnal Pendidikan dan Kebudayaan. 16(Special Edition III), Balitbang Kementerian Pendidikan Nasional.

Oladipo, S.E. (2009). Moral Education of the Child: Whose Responsibility?, J Sec Sei, 20(2), pp. 149-156.

Olim, Ayi. (2010). Mencari Metode Pendidikan Karakter untuk PAUD: Belajar Berbasis Layanan (Service Learning). In Dadang Sunendar et al. Teacher Education in Developing National Characters and Cultures. Proceedings The 4th International Conference on Teacher Education, Jointly Organized by Universitas Pendidikan Indonesia (UPI) Indonesia and Universiti Pendidikan Sultan Idris (UPSI) Malaysia.

Ornstein, Allan C. & Hunkins, Francis P. (2009). Curriculum: Foundation, Principle and Issues. New York: Pearson.

Prabowo, Agung & Sidi, Pramono. (2010). Memahat Karakter Melalui Pembelajaran Matematika. In Dadang Sunendar et al. Teacher Education in Developing National Characters and Cultures. Proceedings The 4th International Conference on Teacher Education, Jointly Organized by Universitas Pendidikan Indonesia (UPI) Indonesia and Universiti Pendidikan Sultan Idris (UPSI) Malaysia.

Print, Murray. (1993). Curriculum Development and Design. Sydney: Allen & Unwin Pty Ltd.

Ramayulis. (2005). Metodologi Pendidikan Agama Islam. Jakarta: Kalam Mulia.

Ridwan, Kafrawi (Ed.). (1993). Ensiklopedi Islam Jilid 4. Jakarta: PT Ichtiar Baru van Houve.

Saleh, Abdurrahman et al. (1982). Pedoman Pembinaan Pondok Pesantren. Jakarta: Binbaga Islam Depag RI.

Sanjaya, Wina. (2008). Kurikulum dan Pembelajaran. Jakarta: Kencana.

Schuitema, J. & Dam, G.T. & Veugelers, W. (2007). Teaching Strategies for Moral Education: a review, J. Curriculum Studies. pp. 1–21,First Article.

Shochib, Moh. (2010). Pola Asuh Orang Tua dalam Membantu Anak Mengembangkan Disiplin Diri. Jakarta: Rineka Cipta.

Sjarkawi. (2011). Pembentukan Kepribadian Anak: Peran Moral, Intelektual, Emosional dan Sosial sebagai Wujud Integritas Membangun Jati Diri. Jakarta: Bumi Aksara.

Sukmadinata, Nana Syaodih, (2011). Pengembangan Kurikulum: Teori dan Praktek. Bandung: Remaja Rosdakarya.

Supriadi, Dedi. (1998). Mengangkat Citra dan Martabat Guru. Yogjakarta: Adicita Karya Nusa.

Supriyatna, E. (2010). Pendidikan Sejarah yang Berbasis Nilai-nilai Religi dan Budaya Lokal banten untuk Menumbuhkan Karakter Siswa. In Dadang Sunendar et al. Teacher Education in Developing National Characters and Cultures. Proceedings The 4th International Conference on Teacher Education, Jointly Organized by Universitas Pendidikan Indonesia (UPI) Indonesia and Universiti Pendidikan Sultan Idris (UPSI) Malaysia.

Syauqi, Ahmad. (n.d.). Asy-Syauqiyyāt. Beirut: Dar al-Kutub al-„Ilmiyyah.

Syukur, Amin. (2000). Pengantar Studi Agama. Semarang: Bima Sejati.

Tafsir, Ahmad. (1994). Ilmu Pendidikan dalam Perspektif Islam. Bandung: Remaja Rosdakarya.

Zaenuddin et al. (1992). Seluk Beluk Pendidikan Versi al-Ghazali. Jakarta: Rineka Cipta.

Zubaedi. (2011). Desain Pendidikan Karakter: Konsepsi dan Aplikasinya dalam Lembaga Pendidikan. Jakarta: Prenada Media.

Zubaedi. (2009). Memperkuat Dimensi Pendidikan Moral: In Mawardi Lubis. Evaluasi Pendidikan Nilai. Yogjakarta: Pustaka Pelajar.




DOI: https://doi.org/10.15575/jpi.v1i1.616

Refbacks

  • There are currently no refbacks.



Editorial Office:

Faculty of Tarbiyah and Teacher Training

Jalan A.H. Nasution No. 105, Cibiru

Bandung, Jawa Barat, Indonesia, 40614

Phone: 022- 7802276

e-mail: journalof.islamiceducation@uinsgd.ac.id



 Creative Commons License

Jurnal Pendidikan Islam by http://journal.uinsgd.ac.id/index.php/jpi is licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License.

View My Stats