Sejarah dan Ajaran Tarekat Syattariyah di Cirebon


Merita Dian Erina(1*), Dila Alfiana Nur Haliza(2), Isna Fitri Choirun Nisa(3), Azizah Jumriani Nasrum(4), Wahyudin Darmalaksana(5)

(1) UIN Sunan Gunung Djati Bandung, Indonesia
(2) IAIN Kediri, Indonesia
(3) IAIN Kudus, Indonesia
(4) IAIN Kendari, Indonesia
(5) UIN Sunan Gunung Djati Bandung, Indonesia
(*) Corresponding Author

Abstract


This study aims to discuss the problems in history and teachings of the Syattariyah in Cirebon. The research method is used a qualitative method with a social intellectual history approach. The results of the study show that tarekat is one way to get closer to God. tarekat can also be referred to as an institution that houses people who will follow their path. One of the existing tarekat is Syattariyah. This began to appear in the 15th century in India. Then, it spread and expanded into Indonesia to the Java area. The name of this tarekat to Abdullah as-Syattar as its founder. The teaching is known to the Syattariyah congregation in Cirebon is the practice of remembrance of the seven dignities. From this research, it can be said that in the early 15th century the Syattariyah order and its well-known teachings were the remembrance of the seven dignities.


Keywords


Cirebon; History; Syattariyah; Tarekat; Teachings

Full Text:

PDF

References


Ahmad, C. (2019). Dinamika Perkembangan Tarekat Syattariyah dan Tarekat Naqsyabandiyah di Minangkabau. Hadharah, 13(2), 17–32.

Azhari, A., Musthofa, M., & Wahidin, K. (2021). Sejarah dan Ajaran Tarekat Syattariyyah di Keraton Keprabonan. Jurnal Ilmu Sosial, 1(5), 359–367.

Darmalaksana, W. (2020). Sitasi Ilmiah Menggunakan Perangkat References pada Microsoft Word. Kelas Menulis UIN Sunan Gunung Djati Bandung.

El-Mawa, M. (2016). Suluk Iwak Teru Sirah Sanunggal: Dalam Naskah Syattariyah wa Muhammadiyah di Cirebon. Naskah, 6(1), 145–165.

Fanani, A. (2012). Naskah Risālah Shattariyyah Gresik. Walisongo: Jurnal Penelitian Sosial Keagamaan, 20(November 2012), 347–370.

Hidayat, U. T. (2015). Tafsir Al-Azhar: Menyelami Kedalaman Tasawuf Hamka. Buletin Al-Turas, 21(1), 49–76.

Karnedi, R. (2017). Tarikat dalam Lintasan Sejarah (Studi Masuknya Tarikat Naqsybandiyah di Kabupaten Kaur). Tsaqofah & Tarikh.

Mudin, M. I. (2015). Suhbah: Hubungan antara Mursyid dan Murid dalam Pendidikan Spiritual Tarekat. Tsaqafah, 11(2), 399–416.

Nasution, H. (2015). Islam Ditinjau dari Berbagai Aspek Jilid II. UI Press.

Ningrum. (2017). Pengaruh Penggunaan Metode Berbasis Pemecahan Masalah (Problem Solving) Terhadap Hasil Belajar Ekonomi Siswa Kelas X Semester Genap Man 1 Metro Tahun Pelajaran 2016/2017. Jurnal Promosi, 5(1), 145–151.

Shoheh, M. (2018). Naskah Al-Jawahiral-Khamsah sebagai Sumber Rujukan Ajaran Tarekat Syattariyah dan Persebaran Salinannya. Al-Qalam, 35(01), 75–102.

Sugiyono. (2019). Memahami Penelitian Kualitatif. CV. Alfabeta.

Sulistiana, I. (2016). Tarekat Syattariyah dan Perubahan Sosial di Cirebon: Kajian Sosio-Historis. Dialog: Jurnal Penelitian Dan Kajian Agama, 39(1).

Ulum, M. (2020). Pendekatan Studi Islam: Sejarah Awal Perkenalan Islam dengan Tasawuf. Al-Mada: Jurnal Agama, Sosial, Dan Budaya, 3(2), 203–217.

Wahab, Z. (2020). Pengembangan Dakwah Kelompok Tarekat Syattariyyah di Sumatera Barat. Al Qolam: Jurnal Dakwah Dan Pemberdayaan Masyarakat., 4(2), 142–157.

Yusuf, S. M. (2020). Inter-subjectivity of Khalwat (Suluk) Members in the Tarekat Naqsyabandiyah Khalidiyah Ponorogo. Indonesian Journal of Islam and Muslim Societies, 10(1), 103–126.




DOI: https://doi.org/10.15575/jra.v2i1.15687

Refbacks

  • There are currently no refbacks.


Copyright (c) 2022 Merita Dian Erina, Dila Alfiana Nur Haliza, Isna fitri Choirun Nisa, Azizah Jumriani Nasrum, Wahyudin Darmalaksana

Creative Commons License
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License.

  Moraref