Perjuangan HTI dalam Sistem Kenegaraan di Indonesia dan Metamorfosisnya di Media Online


Annisa Wahid(1*), Yayan Saputra(2), Wan Zailan Kamaruddin Wan Ali(3)

(1) UIN Imam Bonjol Padang, Indonesia
(2) UIN Imam Bonjol Padang, Indonesia
(3) Universiti Malaya Kuala Lumpur, Malaysia
(*) Corresponding Author

Abstract


HTI (Hizbut Tahrir Indonesia) adalah gerakan Islam transnasional yang mengadvokasi berdirinya kekhalifahan Islam secara global. Penelitian ini bertujuan untuk memahami bagaimana perjuangan HTI menegakkan sistem khilafah di Indonesia dan bagaimana kelompok BMI hasil metamorfosis HTI menyebarkan ideologinya dan menjalankan gerakan-gerakan HTI yang telah dilegalkan pemerintah. Penelitian ini menggunakan metode penelitian teks kualitatif, meneliti buletin, ceramah, dan blog yang dibagikan secara online oleh kelompok BMI. Data dan sumber data penelitian ini diperoleh melalui tinjauan pustaka berupa buku, jurnal, dan literatur yang membahas objek penelitian. Untuk teknik analisis data, peneliti menggunakan teori gerakan sosial yaitu teori framing dan teori media siber. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa kelompok HTI setelah dibubarkan oleh pemerintah tidak berhenti melainkan bertransformasi menjadi kelompok lain seperti bergabung dengan kelompok BMI (Back To Muslim Identity). Hal ini terlihat dari kesamaan ideologi dan pola gerakan HTI dan BMI. Kedua ideologi tersebut bertujuan untuk mendirikan khilafah di Indonesia. Dalam pemahaman BMI, mereka menolak ideologi di luar Islam, seperti demokrasi, kapitalisme, komunisme, dan liberalisme. Dalam menjalankan gerakannya, baik HTI maupun BMI mempunyai pola serupa, seperti menyebarkan keyakinannya melalui media online, turun ke jalan, menyebarkan buletin, mengorganisir demonstrasi, dan melakukan pendekatan kepada tokoh masyarakat.


Keywords


agama dan negara; aktivitas mahasiswa; organisasi keagamaan international; organisasi politik; sistem khilafah.

Full Text:

PDF

References


Arifan, F. A. (2014). Paham Keagamaan Hizbut Tahrir Indonesia. Jurnal Studi Sosial, 6(2), 94–102.

Arifin, S. (2014). Gerakan Keagamaan Baru dalam Indonesia Kontemporer: Tafsir Sosial atas Hizbut Tahrir. Al-Tahrir: Jurnal Pemikiran Islam, 14(1), 117–138.

Azis, A. (2003). Gender, Islam dan Hak Asasi Manusia. Millah: Jurnal Studi Agama, 282–291.

Azman, A. (2018). Gerakan Dan Pemikiran Hizbut Tahrir Indonesia. Al Daulah: Jurnal Hukum Pidana Dan Ketatanegaraan, 7(1), 99–113.

Brown, L. C. (2000). Religion and state: The Muslim approach to politics. Columbia University Press.

Dzakiyyah, A. (2014). Tinjauan Umum Gerakan Sosial. Paper Knowledge. Toward a Media History of Documents, 10(1), 21–41.

Fitriyana, S. N. (2019). Fenomena Dakwah Eks-HTI Pasca Dibubarkan. Islamic Comunication Journal, 4(2), 119–211.

Haris, A., Rahman, A. B. A. B., & Ahmad, W. I. W. (2019). Mengenal gerakan sosial dalam perspektif ilmu sosial. Hasanuddin Journal of Sociology, 15–24.

Harjuna, M. (2018). Islam dan Resolusi Konflik. Religi: Jurnal Studi Agama-Agama, 14(1), 23–43.

Hayati, N. (2017). Konsep Khilafah Islamiyyah Hizbut Tahrir Indonesia: Kajian Living al-Qur’an Perspektif Komunikasi. Epistemé: Jurnal Pengembangan Ilmu Keislaman, 12 (1).

Jahar, A. S. (2015). Transformasi Gerakan Ekonomi Islam Kontemporer. MIQOT: Jurnal Ilmu-Ilmu Keislaman, 39(2).

Moleong, L. J. (2007). Metodologi Penelitian Kualitatif. Remaja Rosdakarya.

Muazaroh, S. (2019). Pembubaran Hizbut Tahrir Indonesia Perspektif Maqashid: Otoritas atau Otoritarianisme. Justicia Islamica: Jurnal Kajian Hukum Dan Sosial, 16(1), 103–120.

Muhsin, I. (2012). Gerakan penegakan syariah: studi gerakan sosial Hizbut Tahrir Indonesia di DIY. Ijtihad: Jurnal Wacana Hukum Islam Dan Kemanusiaan, 12(1), 43–61.

Qohar, A., & Hakiki, K. M. (2017). Eksistensi Gerakan Idiologi Transnasional HTI Sebelum dan Pasca Pembubaran. KALAM, 11(2), 365–396.

Rahman, A., Akhir, M., & Syaribulan, K. (2015). Gerakan sosial masyarakat peduli lingkungan. Jurnal Equilibrium Pendidikan Sosiologi, 3(2), 175–184.

Rahman, M. T., Bukhori, B., & Setia, P. (2023). Hizbiyyah and Hizbut Tahrir Indonesia’s New Member Recruitment Strategy After Disbandment. FIKRAH, 11(1), 41–64.

Rubaidi, R. (2017). Variasi gerakan radikal Islam di Indonesia. Analisis: Jurnal Studi Keislaman, 11(1), 33–52.

Saputra, Y. (2023). Back To Muslim Identity: Framing the Khilafah Ideology on Social Media. PROCEEDING INTERNATIONAL CONFERENCE ON ISLAM, LAW, AND SOCIETY, 2(1).

Setia, P., Rahman, M. T., & Al-Obaidi, K. (2022). Agama dan adopsi media baru: Penggunaan internet oleh gerakan Hizbut Tahrir Indonesia (HTI) di Indonesia.

Sinaga, M. H. S., Maulana, A., Akbar, I., Lubis, M. A., Haikal, H., & SiregaR, R. M. (2022). Peran Kementrian Agama dalam Moderasi Beragama. Jurnal Al-Qiyam, 3(1), 21–25.

Sobur, A. (2002). Analisa Teks Media: Suatu Pengantar untuk Analisa Wacana, Analisa Semiotika dan Analisa Framing. Bandung: PT Remaja Rosda Karya.

Sukmana, O. (2016). Konsep dan teori gerakan sosial. Intrans Publishing.

Tahir, I., & Tahir, I. (2020). Perkembangan Pemahaman Radikalisme di Indonesia. Jurnal Ilmiah Administrasi Pemerintahan Daerah, 12(2), 74–83.

Wahab, L. A. (2016). Metamorfosa Radikalisme Pada Lembaga Pendidikan di Sulawesi Tenggara. Shautut Tarbiyah, 22, 69–90.

Wildan, M. (2017). Kontestasi Islam di Facebook: Studi Sosiolinguistik.




DOI: https://doi.org/10.15575/jt.v7i1.30064

Refbacks

  • There are currently no refbacks.


Creative Commons License
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License.

View My Stats

________________________________________________________________________

E - ISSN : 2615-5028


TEMALI is licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License.>

 

Published by : Prodi Sosiologi Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik UIN Sunan Gunung Djati Bandung

Sponsored by : Ikatan Sosiologi Indonesia (ISI)

 

Flag Counter