Wujud Kebudayaan Masyarakat Adat Cikondang dalam Melestarikan Lingkungan

Wujud Kebudayaan Masyarakat Adat Cikondang dalam Melestarikan Lingkungan

Authors

  • Deni Miharja Jurusan Studi Agama-Agama Fakultas Ushuluddin UIN SGD Bandung

DOI:

https://doi.org/10.15575/rjsalb.v1i1.1370

Keywords:

Indigenous peoples, a form of culture, environment

Abstract

This study departs from human life lived long enough in a community, where the community will create a rule or a handle on life that can be used as a way of survival for the creation of a safe, serene and peaceful. The rule could be religious and also can be a culture. Indigenous peoples with all its potential able to be creative to build an environment that is completely self-contained and is also able to preserve the nature of the damage. As a result of the natural environment inhabited by indigenous communities today rescued from various natural disasters. This phenomenon, would be an interesting study material for study. The Society has a certain cultural values that differ from one another. The indigenous peoples are a society that is in life comes with a quirk inherited his ancestors, either in the form of a view of life, religious traditions and values of other cultures that sought to be maintained and implemented in his life as a commandment of life for the benefit of their ancestors  The Cikondang society known as the Sunda ethnic and categorized as indigenous communities, because until now still cling to the traditions of his ancestors. It stands out that of the indigenous peoples Cikondang Cikondang is the persistence of indigenous peoples to preserve and utilize the environment to life. This can be seen, when the rainy season Cikondang region is not exposed to landslides, even a water source can be fully utilized for agriculture, so that agricultural produce in abundance. Likewise third dry season Cikondang indigenous peoples do not worry about lack of water even position in the hills of the mountains.

References

Amos, Neolaka. Kesadaran Lingkungan. Jakarta: PT. Rineka Cipta. 2008

Beatty, Andrew. Varieties of Javanese Religion.†Jakarta: Raja Grafindo Persada. 2001.

Bahrudin, Supardi. Berbakti Untuk Bumi, Bandung; Rosdakarya, 2009.

Kahmad, Dadang. Metode Penelitian Agama Persepektif Ilmu Perbandingan Agama, Bandung: Pustaka Setia. 2000.

Kahmad, Dadang. “Agama Islam dalam Perkembangan Budaya Sundaâ€, dalam Cik Hasan Bisri, dkk. ( ed.) Pergumulan Islam dengan Kebudayaan Lokal di Tatar Sunda. Bandung: Kaki Langit, 2005.

Miharja, Deni. “Integrasi Islam dengan Budaya Sunda.†Disertasi, Bandung, 2013.

S. Ekadjati, Edi. Kebudayaan Sunda Zaman Pajajaran, Jilid 2, Cet. II, Jakarta: Pustaka Jaya. 2009,

Suryani, Elis. Ragam Pesona Budaya Sunda, Bandung: Ghalia Indonesia. 2010,

Suryani, Elis. Pandangan Hidup Orang Sunda tentang Hubungan antara Manusia dengan Lingkungan Masyarakatnya, Bandung: Fakultas Pascasarjana Unpad. 1988.

Harsojo, “Kebudayaan Sunda†dalam Koentjaraningrat, Manusia dan Kebudayaan di Indonesia. Cetakan XX, Jakarta: Djambatan, 2004.

M.Huasein, Harum. Lingkungan Hidup: Masalah Pengelolaan dan Penegakan Hukumnya, Jakarta: PT Bumi Aksara, 1993.

Abdullah, Irwan. dkk. (ed.). Agama dan Kearifan Lokal dalam Tantangan Global,Yogyakarta: Pustaka Pelajar, 2008.

K. Garna, Judistira. Ilmu-Ilmu Sosial, Dasar–Konsep-Posisi. Bandung : Pascasarjana Unpad, 200.

Gillin, J.L. dan Gillin, J.P. dalam Soemardjan, Selo. dan Soelaeman Soemardi. (editor), Setangkai Bunga Sosiologi. Jakarta: Lembaga Penerbit Fakultas Ekonomi UI, 1964,

Iskandar, Jusman. Bahan-bahan Perkuliahan Teori Sosial. Jilid I, Bandung:Pascasarjana IAIN SGD Bandung, 2001.

Koentjaraningrat. Pengantar Ilmu Antropologi. Jakarta: Rineka Cipta, 1990.

Koentjaraningrat. Kebudayaan, Mentalitet dan Pembangunan, Jakarta: Penerbit PT Gramedia, 1979.

Koentjaraningrat. (Redaksi), Metode-Metode Penelitian Masyarakat, cetakan kedua, Jakarta: Gramedia, 1977.

J.Meloeng, Lexy. Metodologi Penelitian Kualitatif, Bandung: Remaja Rosda Karya, 1999.

Ramly, Nadjmuddin. Membangun Lingkungan Hidup yang Harmonis dan Beperadaban, Jakarta: Grafindo Khazanah Ilmu, 2005.

Setyono, Prabang. Etika, Moral dan Bunuh Diri Lingkungan dalam Perspektif Ekologi (Solusi Berbasis Enviromental Insight Quotient), Surakarta: UNS, Press dan LPP UNS, 2011.

Simuh. “Aspek Mistik Islam Kejawen Dalam ‘Wirid Hidayat Jati’â€, Dalam Ahmad Rifa’i Hasan (ed.), Warisan Intelektual Islam Indonesia, Bandung: Mizan, 1987.

Soekanto, Soerjono. Sosiologi Suatu Pengantar. Cet. IV, Jakarta: Raja Grafindo Persada, 1990.

Sambas, Syukriadi. “Pemimpin Adat dan Kosmologi Waktu, Kajian tentang Kepemimpinan Adat dalam Komunikasi Intra Budaya di Kampung Naga, Tasikmalaya, Jawa Baratâ€,Tesis, Bandung: Magister Pascasarjana Unpad, 1998.

S, Nasution,1992, Metode Penelitian Naturalistik kualitatif, Bandung: Tarsito.

Tim Penyusun Kamus Pusat Bahasa, 2005, Kamus Besar Bahasa Indonesia, Jakarta; Balai Pustaka.

Campbell, Tom. Tujuh Teori Sosial, Sketsa, Penilaian, Perbandingan.Yogyakarta: Kanisius, 1994.

Published

2016-09-22

Issue

Section

Articles
Loading...