Karakteristik Keluarga Hindu Di Desa Bayunggede Provinsi Bali
DOI:
https://doi.org/10.15575/rjsalb.v4i1.7614Keywords:
Characteristic, Hindu Family, Ancient Village.Abstract
Humans are individual beings and social beings, who have different personalities and characters from one another. Harmony will determine humans to be able to adjust themselves to their environment. Social and individual life greatly influences human life, such as family, friends, community, and state. The family is the smallest unit in a society consisting of father, mother, and child. The family has an important role in shaping the character of children ranging from in the womb to adulthood. Children are the next generation of the Nation which must be well educated. Harmony in the family will produce children who are of good character and intelligence, so the family is the main factor influencing the formation of a child's character. If the family fails to educate children, the child will have a bad character and will affect the development of the nation's civilization. Bayunggede Village is a tourist village located in Kintamani District, Bangli. The character of the Balinese people in the Bayunggede Village, in general, seems to live full of harmony even though it has been exposed to modernization, they have a uniqueness in the structure of the family organization that forms the character of family harmony.
References
Agus Salim, Perubahan Sosial Sketsa Teori dan Refleksi Motodologi Kasus Indonesia, (Yogyakarta: PT. Tiara Wacana Yogya, 2002), 151-153.
Dewa Komang Tantra, Membaca Perubahan Bali, (Denpasar: Wisnu Press, 2014), 208.
Geldard, dkk, Konseling Keluarga, (Yogyakarta: Pustaka Pelajar, 2011), 77.
Ida Bagus Suparta Ardhana, Pokok-Pokok Wariga, (Surabaya: Paramita: 2005), 130-139.
Ardhana, Suparta IB. 2005. Pokok-Pokok Wariga. Surabaya: Paramita.
I Nyoman Dantes, Metode Penelitian, (Yogyakarta: CV. Andi, 2012), 12.
Masnur Muslich, Pendidikan Karakter Menjawab Tantangan Kritis, (Jakarta: Bumi Aksara, 2011), 35.
Mirawati, Peran Keluarga Dalam Pendidikan Karakter Anak Usia Dini "Studi Deskriptif pada Keluarga di Perumahan Graha Bukit Raya II RW 24 Desa Cilame Kecamatan Ngamprah Kabupaten Badung Barat, (Bandung: Perpustakaan Universitas Pendidikan Indonesia, 2011), 62.
Moh. Shochoib, Pola Asuh Orang Tua Dalam Membantu Anak Mengembangkan Disiplin Diri, (Jakarta: Rineka Cipta, 1998), 10.
Munandar, dkk, Seibu Tahun Wafatnya Prabu Udayana Menggali Nilai Kearifan Untuk Membangun Karakter Bangsa, (Denpasar: Udayana University Press, 2012), 106.
Ngakan Ketut Acwin Dwijendra, Arsitektur dan Kebudayaan Bali Kuno, (Denpasar: Udayana University Press, 2009), 35.
Ni Komang Sutriyanti, Peningkatan Mutu Pendidikan Karakter Melalui Peran Orang Tua Dalam Keluarga, Jurnal Penjaminan Mutu (Vol.2 No.1 Bln, Februari 2016) 14.
Ni Komang Sutriyanti, Implementasi Kurikulum 2013 Pada Pembelajaran Pendidikan Agama
Hindu Tingkat Sekolah Dasar Di Kota Denpasar, Jurnal Vidya Samhita (Vol. 3 No. 1,
Desember 2017), 97.
Ni Komang Sutriyanti, dkk, Sad Dharma As A Learning Method Of Hindu Religious
Education And Character Of 2013 Curriculum In SMP Gurukula Bangli, Jurnal
Vidyottama Sanatana: International Journal of Hindu Science and Religious Studies, (Vol. 3 No.1, Juni, 2019) 109.
Rasid Yusus, Transformasi Nilai-nilai Budaya Lokal Sebagai Upaya Pembangunan Karakter Bangsa (Penelitian Studi Kasus Budaya Huyula di Kota Gorontalo), Jurnal Penelitian Pendidikan, (Vol. 13 No.1 Bln, Agustus 2016) 67.
Sri Lestari, Psikologi Keluarga Penanaman Nilai dan Penanganan Konflik dalam Keluarga, (Jakarta: Kencana Prenada Media Group, 2012), 6-7.
Suryani, dkk, Orang Bali, (Bandung: ITB, 1996), 152.
Syamsul Kurniawan, Pendidikan Karakter, (Yogyakarta: Ar-Ruzz Media, 2013), 43-44.
Tampubolon, Penerapan dan Pendekatan Teori Sistem, (Sumatera Utara: Fakultas Teknik Universitas Sumatera Utara, 2004), 2.
Thomas Lickona, Educating For Character ( Mendidik Untuk Membentuk Karakter), (Jakarta: Bumi Aksara, 2012), 20-28.
Yayasan Satya Hindu Dharma, Penelusuran Modern Wariga Warisan Budaya Adiluhung, (Denpasar: Panakom, 2004), 11.
Wawancara:
Ni Made Wedayanti, wawancara oleh Ni Komang Sutriyanti. Desa Bayunggede Kintamani Bangli, wawancara tanggal 23 September 2015.
Ni Nyoman Jarni, wawancara oleh Ni Komang Sutriyanti. Desa Bayunggede Kintamani Bangli, wawancara tanggal 23 September 2015.
Ni Wayan Budiarti, wawancara oleh Ni Komang Sutriyanti. Desa Bayunggede Kintamani Bangli, wawancara tanggal 23 September 2015.
I Wayan Suarjaya, wawancara oleh Ni Komang Sutriyanti. Desa Bayunggede Kintamani Bangli. wawancara tanggal 2 Januari 2015.