Membangun Self Awareness dan Self Confidence dalam Belajar Matematika

Membangun Self Awareness dan Self Confidence dalam Belajar Matematika

Authors

  • Hamdan Sugilar Universitas Pendidikan Indonesia dan UIN Sunan Gunung Djati Bandung
  • Al Jupri Universitas Pendidikan Indonesia

DOI:

https://doi.org/10.15575/ja.v11i1.43448

Keywords:

Kesadaran Diri, Keyakinan Diri, Peran Matematika

Abstract

Pandangan sesorang terhadap matematika memerankan peran penting tentang kebermaknaan matematika dalam kehidupan sehari-hari. Matematika berguna manakala dipahami dan dipelajari secara utuh, namun bisa dipandang matematika tidak berguna, manakala matematika sebatas hapalan rumus yang sulit dimengerti. Pandangan tentang kesadaran matematik disajikan dalm Critical Mathematics Consciousness sebagai kerangka pendidikan yang sangat terkait dengan isu-isu sosial dan dinamika kekuasaan. Metode penelitian ini merupakan metode penelitian library research mengkaji dari berbagai sumber buku, artikel jurnal dan website. Hasil penelitian menunjukkan bahwa kesadaran akan peran matematika harus dikenalkan dan dibangun oleh siswa atau mahasiswa karena akan membekali diri tentang peran sosial matematika untuk memecahkan masalah baik untuk dirinya sendiri atau untuk orang lain. Keyakinan diri siswa dapat mengurangi kecemasan, dan meningkatkan motivasi serta keterlibatan dalam belajar. Untuk itu, penting bagi pendidik untuk menciptakan lingkungan yang mendukung pengembangan kesadaran dan keyakinan diri siswa dalam belajar matematika.

Author Biography

Hamdan Sugilar, Universitas Pendidikan Indonesia dan UIN Sunan Gunung Djati Bandung

Prodi Pendidikan Matematika

References

Boylan, M. (2016). Ethical dimensions of mathematics education. Educational Studies in Mathematics, 92, 395–409.

D’Ambrosio, U. (1998). Mathematics and peace: Our responsibilities. ZDM–Mathematics Education, 30(3), 67–73.

Kokka, K. (2020). Social justice pedagogy for whom? Developing privileged students’ critical mathematics consciousness. The Urban Review, 52(4), 778–803.

Nurhasanah, H., Turmudi, T., & Jupri, A. (2021). Karakteristik ways of thinking (wot) dan ways of understanding (wou) siswa berdasarkan teori harel. Journal of Authentic Research on Mathematics Education (JARME), 3(1), 105–113.

OECD. (2019). OECD Future of Education and Skills 2030. www.oecd.org/education/2030-project

Pritchard, D. (2018). What is this thing called knowledge? (Fourth). Routledge.

Register, J., Stephan, M., & Pugalee, D. (2021). Ethical reasoning in mathematics: New directions for didactics in US mathematics education. Mathematics, 9(8), 799.

Stephan, M. (2021). Ethical mathematics awareness in students’ big data decision making. Exploring New Ways to Connect, 977.

Su, F. (2020). Mathematics for human flourishing. Yale University Press.

Sugilar, H. (2023). Matematika dan Peranannya dalam Aktivitas Berpikir. Sentra Publikasi Indonesia. https://sentrapublikasi.id/matematika-dan-peranannya-dalam-aktivitas-berpikir/#google_vignette

Sugilar, H. (2024). Landasan Filosofi dan Hakikat Belajar Matematika. Sentra Publikasi Indonesia. https://sentrapublikasi.id/landasan-filosofi-dan-hakikat-belajar-matematika/

Suriasumantri, J. S. (2007). Filsafat ilmu. Jakarta: Pustaka Sinar Harapan.

Ulfa, N., Jupri, A., & Turmudi, T. (2021). Analisis hambatan belajar pada materi pecahan. Research and Development Journal of Education, 7(2), 226.

Published

2025-06-20
Loading...