Pemahaman Keanekaragaman Hayati Pada Guru Dan Penggunaan Ruang Terbuka Hijau Dalam Pembelajaran Keanekaragaman Hayati


Rooselina Dwi Rahayu(1*), Tatang Mitra Setia(2), Fachrudin Mangunjaya(3)

(1) , Indonesia
(2) Fakultas Biologi Universitas Nasional, Indonesia
(3) Fakultas Biologi Universitas Nasional, Indonesia
(*) Corresponding Author

Abstract


Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pemahaman guru terhadap konsep keanekaragaman hayati dan hubungannya dengan penggunaan RTH sebagai media belajar untuk mengenalkan keanekaragaman hayati kepada siswa di wilayah perkotaan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pemahaman konservasi keanekaragaman hayati guru IPA Sekolah Menengah Pertama Negeri Adiwiyata dan Non Adiwiyata di Jakarta Selatan dan untuk mengetahui adanya hubungan antara pemahaman konservasi keanekaragaman hayati atau jarak sekolah dengan ruang terbuka hijau terhadap penggunaan ruang terbuka hijau sebagai media pembelajaran konservasi keanekaragaman hayati. Persentase nilai tanggapan “Sangat Baik” pada pemahaman konservasi keanekaragaman hayati diperoleh responden yang berasal dari sekolah Adiwiyata adalah 80%, sedangkan pada guru sekolah Non Adiwiyata memperoleh nilai tanggapan “Sangat Baik” sebesar 60%. Hubungan antara jarak RTH dengan penggunaan RTH sebagai media belajar pada guru SMPN Adiwiyata lemah (r= 0,447) dan hubungan yang kuat (r= 0,745) pada guru SMPN Non Adiwiyata. Hubungan antara pemahaman konservasi keanekaragaman hayati dengan penggunaan RTH sebagai media belajar pada guru sekolah Adiwiyata dan Non Adiwiyata menunjukkan nilai negatif namun lebih besar dari -0,5 hal ini menunjukkan hubungan yang lemah baik pada guru sekolah Adiwiyata dan pada guru sekolah Non Adiwiyata.

This study aims to determine the teacher's understanding of the biodiversity concept and its relationship to the use of green space as a learning media to introduce biodiversity to students in urban areas. This study aims to determine the understanding of biodiversity conservation for science teachers at Adiwiyata and Non Adiwiyata State Junior High Schools in South Jakarta and to determine the relationship between understanding of biodiversity conservation or the distance between schools and green spaces on the use of green spaces as learning media for biodiversity conservation. The percentage of "Very Good" responses on understanding biodiversity conservation obtained by respondents from Adiwiyata schools was 80%, while teachers from Non Adiwiyata schools received "Very Good" responses of 60%. The relationship between the distance of green open space and the use of green open space as a learning medium for SMPN Adiwiyata teachers is weak (r= 0.447) and a strong relationship (r= 0.745) for non-Adiwiyata junior high school teachers. The relationship between understanding biodiversity conservation and the use of green space as a learning media for Adiwiyata and Non Adiwiyata school teachers shows a negative value but is greater than -0.5, this indicates a weak relationship for both Adiwiyata school teachers and Non Adiwiyata school teachers.


Keywords


conservation, biodiversity, conservation education, green open space

References


Keong, C. Y. (2015). Sustainable resource management and ecological conservation of mega-biodiversity: the Southeast Asian Big-3 reality. International Journal of Environmental Science and Development, 6(11), 876.

OECD Annual Report (2008). https://www.oecd.org

Navarro-Perez, M., & Tidball, K. G. (2012). Challenges of Biodiversity Education: A Review of Education Strategies for Biodiversity Education. International Electronic Journal of Environmental Education, 2(1), 13-30.

Darajati, et all. (2016). INDONESIAN BIODIVERSITY STRATEGY AND ACTION PLAN 2015-2020. Kementrian Perencanaan Pembangunan Nasional/BAPENAS. http://www.bappenas.go.id

Wuisang, C. E. (2015). Konservasi biodiversitas di wilayah perkotaan: evaluasi lansekap koridor hijau di kota Manado. Media Matrasain, 12(2), 47-60.

Profil Keanekaragaman Hayati Provinsi DKI Jakarta. (2018). Pemerintah Profinsi Daerah Khusus Ibukota Jakarta. Dinas Lingkungan Hidup. https://lingkunganhidup.jakarta.go.id_

Ramadoss, A., & Poyyamoli, G. (2011). Biodiversity conservation through environmental education for sustainable development-a case study from puducherry, India. International Electronic Journal of Environmental Education, 1(2).

Caro, T. M., Pelkey, N., & Grigione, M. (1994). Effects of conservation biology education on attitudes toward nature. Conservation Biology, 8(3), 846-852

Nuraeni, H., Rustaman, N. Y., & Hidayat, T. (2017). Teacher’s understanding of biodiversity, conservation, and hotspots biodiversity concepts. Adv Soc Sci Educ Human Res, 57, 252-256.

Leksono, S. M., Rustaman, N., & Redjeki, S. (2013). Kemampuan profesional guru biologi dalam memahami dan merancang model pembelajaran konservasi biodiversitas di SMA. Jurnal Cakrawala Pendidikan.

Imansari, N., & Khadiyanta, P. (2015). Penyediaan hutan kota dan taman kota sebagai ruang terbuka hijau (RTH) publik menurut preferensi masyarakat di kawasan pusat Kota Tangerang. Jurnal Ruang, 1(3), 101-110.

Brown, C., & Grant, M. (2005). Biodiversity and human health: What role for nature in healthy urban planning?. Built Environment, 31(4), 326-338.

Yli-Panula, E., Jeronen, E., Lemmetty, P., & Pauna, A. (2018). Teaching methods in biology promoting biodiversity education. Sustainability, 10(10), 3812.

Swanwick, C., Dunnett, N., & Woolley, H. (2003). Nature, role and value of green space in towns and cities: An overview. Built Environment (1978), 94-106.

Ramadoss, A., & Poyyamoli, G. (2011). Biodiversity conservation through environmental education for sustainable development-a case study from puducherry, India. International Electronic Journal of Environmental Education, 1(2).




DOI: https://doi.org/10.15575/bioeduin.v11i2.14314

Refbacks

  • There are currently no refbacks.




View My Stats