MEMBANGUN BRAND LAYANAN KESEHATAN DI INDONESIA DI MASA PANDEMI COVID-19


Dani Indrawan(1*), Selly Gloria Lengkong(2), Leni Burhan(3), Layli Rahmawati(4), Wahyu Sulistiadi(5)

(1) Universitas Indonesia, Indonesia
(2) Universitas Indonesia, Indonesia
(3) Universitas Indonesia, Indonesia
(4) Universitas Indonesia, Indonesia
(5) Universitas Indonesia, Indonesia
(*) Corresponding Author

Abstract


Pelayanan kesehatan di Indonesia memiliki cakupan variasi yang luas mulai dari yang tradisional, komplementer, hingga yang modern. Fasilitas pelayanan kesehatan di Indonesia belum dapat dikatakan sudah memberikan budaya pelayanan yang prima dan masih perlu dikembangkan lagi agar dapat bersaing dengan fasilitas pelayanan kesehatan di luar negeri yang dapat mampu mengembangkan pelayanan dan menggabungkan antara layanan rumah sakit dengan paket wisata pasien yang menjadi daya tarik tersendiri bagi peminatnya. Studi ini merupakan studi literatur untuk mengetahui faktor-faktor yang membuat masyarakat memilih berobat ke luar negeri sebelum masa pandemi dan faktor masyarakat memilih fasilitas pelayanan kesehatan di dalam negeri untuk tempat berobat selama masa pandemi. Pariwisata medis merupakan bentuk pariwisata alternatif yang sedang berkembang dalam dunia akademis dan praktis di industri pariwisata. Indonesia dapat menjadikan pandemi COVID-19 untuk meningkatkan pelayanannya karena memiliki potensi yang cukup baik dalam bidang pariwisata medis. Kondisi pandemi COVID-19 membuat rumah sakit untuk dapat berpikir kreatif dan inovatif untuk melihat tantangan dan ancaman yang ada sebagai peluang dengan mempersiapkan strategi dan formula baru, salah satunya dengan mengoptimalkan peluang pasar rumah sakit yang muncul akibat pandemi COVID-19 dengan membuat riset dan penyusunan strategi pemasaran yang lebih mendalam.

Keywords


Brand; Wisata Kesehatan; COVID 19

Full Text:

PDF

References


Adiwidjaja, I., & Dhuhaniyati, L. (2012). Implikasi Pelayanan Prima (Service Excellence) dan Paket Agenda Reformasi Layanan Kesehatan: Pelajaran Menarik dari Singapura dan Malaysia bagi Indonesia. Reformasi, 2, 109–115. https://doi.org/https://doi.org/10.33366/rfr.v2i2.27

Kacaribu, F. (2020). Media Briefing: Program Pemulihan Ekonomi Nasional. Kementerian Keuangan Republik Indonesia.

McCAll. (2014). Southeast Asian Countries to allow free flow of doctors.

Mills, Anne, Gilson, & Lucy. (2006). Aplikasi Ekonomi Kesehatan Negara Maju Untuk Negara Sedang Berkembang. Jakarta: Dian Rakyat.

Nugraha, Y. E., Paturusi, S. A., & Wijaya, N. (2019). Kualitas Layanan Wisata Medis yang Mempengaruhi Kepuasan dan Loyalitas Wisatawan Mancanegara di Bali. JUMPA, 05.

Parasuraman, ZA, & Berry. (2006). No Delivering Quality Service: Balancing Costumer Perception and Ekspectations. New York: The Free Press.

Rahmawati. (2018). Analisis Produk Layanan Rumah Sakit dalam Lingkup Bauran Pemasaran Analysis of Hospital Service Products in Scope of Marketing Mix. Jurnal ARSI, 5, 37–41.

Sehat Negeriku. (2021). Cegah Masyarakat Berobat ke Luar Negeri, Wamenkes Ingin RSUP Dr. M. Djamil Tingkatkan Pelayanan Kesehatan – Sehat Negeriku.

Setiawan, B., & Muhardi. (2020). Wisata Medis Dalam Peningkatan Pelayanan Rumah Sakit. Paradigma Jurnal Multidisipliner Mahasiswa Pascasarjana, 1(1), 21–28. Retrieved from https://journal.ugm.ac.id/paradigma/article/view/59543

Tim Publikasi Katadata. (2019). Infografik Berobat ke Luar Negeri Favorit Masyarakat Indonesia - Infografik Katadata.co.id.

Wattimena, I. (2014). Menelusuri Arus Pemeriksaan Kesehatan Dan Pengobatan Ke Luar Negeri. Jurnal Ners Lentera, 2(September), 231966.




DOI: https://doi.org/10.15575/jb.v1i1.17199

DOI (PDF): https://doi.org/10.15575/jb.v1i1.17199.g6861

Refbacks

  • There are currently no refbacks.


Creative Commons License
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License.

View My Stats