KONSEP MANUSIA SEMPURNA MENURUT MUHAMMAD TAQÎ MISBÂH YAZDÎ


Saeful Anwar(1*)

(1) UIN Sunan Gunung Djati Bandung, Indonesia
(*) Corresponding Author

Abstract


Abstrak

Ilmu pengetahuan dengan pelbagai metodenya, telah menempatkan manusia pada jurang keterasingan yang dalam nan gelap. Tak hanya itu, ilmu pengetahuan yang mulanya dipahami sebagai ikhtiar bagi pemuliaan hakikat manusia, malah bergerak mendekati tubir-getir krisis kemanusiaaan multi dimensi. Manusia menjadi teralienasi akan dirinya. Berangkat dari kegagalan manusia kontemporer dalam memahami makna eksistensi manusia dalam proses menuju kesempurnaan diri.  Faktor paling besar penyebab kesalahan  perjalanan manusia saat ini dalam pandangan Misbâh Yazdî karena, ketidakjelasan dan ketiadaan perhatian terhadap hakikat manusia,  manusia lupa akan kemengadaannya. Sehingga manusia alpa bahwa ia punya potensi  untuk menjadi manusia sempurna.

Persoalan fundamental ini telah menyebabkan manusia meninggalkan fitrah yang benar dan terjerumus ke lembah kesesatan.  visi manusia hari ini merupakan sesuatu yang tidak alamiah sekaligus menyimpang dari alur penciptaan sang Khaliq. Oleh karena itu, Misbâh Yazdî berusaha memfokuskan diri dalam merenungi secara mendalam sejumlah hasrat-hasrat fitri dan tendensi-tendensi (kecendrungan) alamiah yang berperan penting yang dalam pandangan Misbâh Yazdî bersifat mendasar dan prinsipil dan terdapat pada manusia. Pada terang ini, Misbâh Yazdî mengembangkan suatu skema konseptual yang menarik. Hal itu dapat ditahbiskan dengan usahanya menelusuri hakikat manusia melalui filsafat wûjud  kemudian bergerak melalui analisis epistemology. Ziarah menyusuri apa yang direnungkan Misbâh Yazdî, penelitian kualitatif ini dilakukan dengan menggunakan pendekatan deskriptif dan heuristika, dengan penelitian ‘studi kepustakaan’ (library reseach), guna melingkupi persoalan: a) Bagaimanakah konsep Manusia Sempurna dalam diskursus Filsafat Islam?;  b). Konsep Manusia sempurna seperti apakah yang dimaksud oleh Misbâh Yazdî?. Adapun sumber rujukan dan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah karya Misbâh Yazdî, beserta berbagai sumber lainnya yang dapat mendukung dalam pembahasan. Berbekal pada konsep ontology Mullâ Shadrâ tentang harakah jawhariyyah, Misbâh Yazdî, menyimpulkan kesempurnaan manusia sebagai evolusi dan gerak menyempurna (harakah istikmâliyah). Melalui prinsip hudûrî sebagai induk semua pengetahuan,  namun pengetahuan burhânî yang di dasarkan pada silogisme-demonstratif dan pengetahuan hushûlli . Akhirnya, apa yang ditelusuri Misbâh Yazdî, merupakan bagian penting dari perjalanan ikhtiar manusia dalam menggapai kesempurnaannya yakni untuk memahami asal dan tujuan manusia. Melalui ilmu dan iman, dan  iman mesti diikuti oleh amal perbuatan. Jika seseorang dapat menyaksikan hakikat kediriannya, maka ia akan menyadari bahwa kediriannya  ditopang oleh Illah-nya.

Keywords


Konsep manusia ,Muhammad taqî misbâh yazdî

Full Text:

PDF

References


DAFTAR PUSTAKA

Abidin, Zainal. Filsafat Manusia, Bandung: Remaja Rosdakarya, 2000.

Alwalid. Kholid, Perjalanan Jiwa Menuju Akhirat, Jakarta: Sadra Press, 2012.

Al-Ghazali, Abu Hamid. Hikmah Penciptaan Makhluk, Jakarta: Lentera, 2001, Cet.3.

Ali, Yunasril, Manusi Citra Illahi; Pengembangan Konsep Insan Kamil Ibn’ Arabî Oleh Al-Jilli, Jakarta: Paramadina, 1997.

Arabî, Ibn’. Fusus al-Hikam, R.W.J Austin (ed), Jogjakarta: Islamika, 2004.

Armstrong, Karen. Sejarah Tuhan, Bandung: Mizan, cet.2, 2001.

Bagus, Lorens. Kamus Filsafat, Jakarta, Gramedia, 2000.

________¬¬¬¬¬¬¬¬¬¬_¬¬__ . Metafisika, Jakarta: Gramedia, 2001.

Bahesti, Muhammad Husaini. Metafisika al-Qur’an, Bandung: Arasyi, 2003.

Bakker, Anton dan Zubair, Metode Penelitian Filsafat, Jogjakarta, Kanisius, cet. 15, 2011.

Bayrakti, Bayraktar. Eksistensi Manusia; Perspektif Tasawuf dan Filsafat Mengatasi Problema Eksisensi Manusia, Jakarta: Perenial Press, 1996.

Berlin, Isaiah. Four Essay On Liberty: Empat Esai Kebebasan, Jakarta: Pustaka LP3ES, 2004.

Fromm, Erich. Lari Dari Kebebasan, Yogyakarta: Pustaka Pelajar, 2007.

Hardiman, F. Budi. Heidegger dan Mistik Keseharian: Suatu Pengantar Menuju Sein und Zeit, Jakarta, KPG, cet. 2, 2008.

______________. Filsafat Modern, Jakarta, Gramedia, cet. 2, 2007.

Heidegger, Martin, Being and Time, Terj. J. Macquarrie et al. New York: Harper and Row, 1962.

Izutsu, Toshihiko. Struktur Metafisika Sabzawari, Bandung: Pustaka, 2003.

Kartanegara, Mulyadhi. Menembus Batas Waktu: Panorama Filsafat Islam. Mizan: Bandung, cet.I., 2002.

__________________. Pengantar Epistemologi Islam, Bandung: Mizan, 2003.

Khomeini. 40 Hadis: Telaah Atas Hadis-hadis Mistis dan Akhlak, Bandung: Mizan, ed. Revisi. Cet. 2, 2009.

Labib, Muhsin. Pemikiran Filsafat Ayatullah Muhammad Taqi Misbah Yazdi, Jakarta: Sadra Press, 2011.

Moin, Baqer. Ayatullah Khomeini Mencari Kesempurnaan: Teori dan Realitas, dalam Ali Rahmena (ed.), Para Perintis Zaman Baru Islam, (Bandung: Mizan, cet. 3, 1998.

Muthahhari, Murtadha. Tema-Tema Pokok Nahj al-Balâghah, Jakarta: Lentera, 2001.

__________________. Mengenal Epistemologi, Jakarta: Lentera, 2001.

__________________. Manusia Seutuhnya; Studi Kritis Berbagai Pandangan Filosofis, Jakarta: Shadra Press, 2012.

Nasr, Seyyed Hossein Ed, Ensiklopedi Tematis Spiritualitas Isman, dalam, Charles Le Gai Eaton, Manusia, Bandung: Mizan, 2002.

¬¬

__________________. Tiga Mazhab Utama Filsafat Islam, Syamsudin, Jogjakarta: Ircisod, 2006.

Nietzsche, Fridrich, Zarathustra, Jogjakarta: Bentang, Cet. 2, 2001.

Noer, Kautsar Azhari. Ibn’ Arabî: wadat al-wujûd dalam perdebatan, Jakarta: Paramadina, 1995.

_________________. Tasawuf Perenial: Kearifan Kritis Kaum Sufi, Jakarta: Serambi, 2002.

Nur, Syaifan. Filsafat Wujud Mullâ Shadrâ, Jogjakarta: Pustaka Pelajar, 2002.

Radhi, Sayid Syarif, Nahj al-Balaghah; Sermons, Letters and Sayings of Ameer al-Mu’minieen, the Commander of the Faithful, Imam Ali ibn Abi Thalib (a.s). Jakarta: Al-Huda, 2009.

Rahardjo, Dawam. Ensiklopedi al-Qur’an, Jakarta: Paramadina, 1996.

______________. Insan Kamil: Konsepsi Insan Menurut Islam, Jakarta: Pustaka Grafity Pers, 1987.

Shadra, Mulla. Manifestasi-Manifestasi Illahi, Bandung: Pustaka Hidayah, 2006.

___________. Kearifan Puncak, Jogjakarta: Pustaka Pelajar, cet. 2, 2004.

¬¬¬___________. al-Hikmah al-Muta’aliyyah fi Asfar al-Aqliyyah al-Arba’ah, Beirut: Dâr Ihyâ’ al-Turâs al-‘Arabî, 1981, jil. I

Shihab, Quraish Wawasan al-Qur’an, Bandung: Mizan, cet.2, 1996.

Solomon, Robert C. & Kathleen M. Higgins, Sejarah Filsafat,Jogjakarta, Bentang, 2001.

Sudarminta, Epistemologi Dasar: Pengantar Filsafat Pengetahuan, Jogjakarta, Kanisius, 2002.

Sugiharto, Bambang, Posmodernisme; Tantangan Bagi Filsafat, Jogjakarta, Kanisius, 1996.

Syari’ati, Ali Tugas Cendekiawan Muslim, PT Raja Grafindo Persada: Jakarta, 1996

Syarif, M.M. Para Filosof Islam, Bandung; Mizan.

Thabâthabâ’î, Muhammad. Islam, Dunia dan Manusia, Lembaga Internasional Ahlul Bait: Iran.

Takesita, Masataka, Insan Kamil Pandangan Ibn’ Arabî, Surabaya, Risalah Gusti, 2005.

Yazdî, Muhammad Taqî Misbâh. Philosophical Intruction: an Introduction to Contemplary Islamic Philosophy (Istitute of Global Cultural Studies: University of Binghamton, 1999)

__________________________. Jagad Diri, Jakarta: Al-Huda, 2006.

__________________________. Freedom, Jakarta: Al-Huda, 2006.

__________________________. Iman Semesta, terj. Ahmad Marjuki Amin, Jakarta, al-Huda, 2005.

________________________________. Mengenal Jalan dan Penuntunnya, Jakarta: Lembaga Internasional Ahlul Bait.

__________________________. Meniru Tuhan: antara ‘yang terjadi’ dan ‘mesti terjadi’, Jakarta, Al-Huda, 2006.

Yazdi, Mehdi Hairi Menghadirkan Cahaya Tuhan, Bandung: Mizan, 2003




DOI: https://doi.org/10.15575/jaqfi.v4i1.9330

Refbacks

  • There are currently no refbacks.


JAQFI: Jurnal Aqidah dan Filsafat Islam

Fakultas Ushuluddin, UIN Sunan Gunung Djati Bandung

Email: jaqfi@uinsgd.ac.id

e-Issn: 2714-9420

p-Issn: 2541-352X


 


INDEKS

Google Scholar Hasil gambar untuk index copernicus

 

______________

 

View MyStat View MyStat