PROSES PENCIPTAAN ALAM DALAM TEORI EMANASI IBNU SINA


Nurul Aini(1*)

(1) UIN Sunan Gunung Djati Bandung, Indonesia
(*) Corresponding Author

Abstract


Abstrak

Proses penciptaan alam semesta merukan misteri bagi manusia. Beragam teori telah dicoba dihadirkan untuk menjawab persoalan itu. Namun penjelasan-penjelasan yang ada oleh sains, telah mengabaikan dimensi non-material dalam penjelasannya. Dalam hal inilah para filsuf Muslim, terkhusus Ibnu Sina, telah berhasil membuat penjelasan dua dimensi itu (material dan non-material). Berdasarkan hal itulah penulis merumuskan penelitian tentang Proses Penciptaan Alam Dalam Teori Emanasi Ibnu Sina. Penelitian ini didasarkan pada metode analitis-deskriptif yang didasarkan pada penelitian pustaka. Adapun hasil penelitian ini adalah: Pertama, teori emanasi Ibnu Sina adalah dari ta’aqqul Tuhan terhadap dirinya memancarkan akal Pertama, dari akal Pertama memancar akal kedua dan langit pertama  begitu selanjutnya sampai akal kesepuluh dan bumi. Kedua, dari akal kesepuluh inilah memancar kembali yang menghasilkan empat unsur yaitu: Api, air, tanah dan udara. Ketiga, konsep wajib al wujud menjadi bukti adanya Tuhan dan mungkin al-wujud bi zatihi atau wajib al-wujud bi ghairihi adalah menjadi bukti adanya alam jagad raya.


Keywords


Emanasi, Wujud, Sepuluh Akal

Full Text:

PDF

References


DAFTAR PUSTAKA

Ahmad Kahllid Alam. (2005). Al-Qur’an dalam Keseimbangan Alam dan Kehidupan. Gema Insani: Jakarta.

Achmad Marconi. (2003). Bagaimana Alam Semesta Diciptakan, Pendekatan Al-Qur’an dan Sains Modern. Pustaka Jaya: Jakarta.

https://ferlinafitrah.blogspot.com/2014/10/proses-penciptaan-alam-menurut-al-quran.html.

https://www.academia.edu/9657905/Teori_Terbentuknya_Alam_Semesta_Dalam_Perspektif_Sains_dan_Al-Quran.

Ilhamuddin. (2014). Representatif dan Sinergitas Teori Penciptaan Alam. Dalam Miqat: Jurnal Ilmu-ilmu Keislaman Vol. 38. No. 2 Juli-Desember. Fakultas Dakwah IAIN Sumatera Utara: Sumatera Utara.

Sirajuddin Zar. (1994). Konsep Penciptaan Alam, dalam Pemikiran Sains dan Al-Qur’an. (PT Grafindo Persada: Jakarta).

Amroeni Drajat. (2006). Filsafat Islam. Penerbit Erlangga: Jakarta.

Sirajuddin Zar. (2015). Filsafat Islam, Filosof dan Filsafatnya. PT Grafindo Persada: Jakarta.

Syamsuddin Arif. (2018). Divine Emanation As Cosmic Origin: Ibn Sina and His Critics. Urnal Tsaqafah Vol. 8 No. 2 Oktober 2018. Institut Studi Islam Darussalam: Gontor.

M. T. Misbah Yazdi. (2010). Daras Filsafat Islam. Sadra Press: Jakarta.

Bertrand Russell. (2007). Sejarah Filsafat Barat. Pusataka Pelajar: Yogyakarta.

Hana Al-Fakhruky. (1963). Tarikh al-falsafah al-‘Arabiyyat. Mu’assasat lu al-Thaba’ah wa al-Nasyr: Beirut.

Muhammad Yusuf Musa. (1119). Bain al-Din wa al-Falsafat. Dar al-Ma’arif: Kairo.

Haidar Bagir. (2003). Buku Saku Filsafat Islam. Mizan: Bandung.

Fiza Rasool. (2013). Emanation Theory Impact On Muslim Philosophy. Shah-1, 4 Mei. Hamadani Institute Islamics Studies.

Ibrahim Madkur. (1968). Fi Falsafat al-Islamiyyat wa Manhaj wa Tatbiquh. Dar al-Ma’arif: Mesir.

Ibn Sina. (1938). Al-Najat. Musthafa al-Baby al-Halaby: Kairo.

Al Rasyidin. (2008). Falsafah Pendidikan Islam Membangun Kerangka Ontologi, Epistemologi dan Axiologi Praktik Pendidikan. Citapustaka Media: Bandung.

Dedi Supriyadi. (2009). Pengantar Filsafat Islam, Konsep, Filsuf dan Ajarannya. CV Pustaka Setia: Bandung.

Julie Swastrom. (2017). Avicenna’s Account of Creation by Divine Voluntary Emanation. Jurnal Filsafat Vol. 1 No. 2 Diciembre.

Ibnu Sina. (1960). Isyarat wa Tanbihat, disyarah oleh Nashir alDīn al Thusi. Dār alMa’arif: Mesir.




DOI: https://doi.org/10.15575/jaqfi.v3i2.9567

Refbacks

  • There are currently no refbacks.


JAQFI: Jurnal Aqidah dan Filsafat Islam

Fakultas Ushuluddin, UIN Sunan Gunung Djati Bandung

Email: jaqfi@uinsgd.ac.id

e-Issn: 2541-352X


 



Indexed By:

 Dimensions Crossref SINTA Portal Garuda Google Scholar Index Copernicus
View MyStat View MyStat