MEMBENTUK KARAKTER PEMUDA MELALUI PENCAK SILAT
DOI:
https://doi.org/10.15575/kp.v3i1.10193Keywords:
pencak silat, Persaudaraan Setia Hati Terate, karakter pemudaAbstract
Membusuknya karakter moral pemuda Indonesia merupakan dampak dari derasnya arus budaya asing yang masuk. Globalisasi mengakibatkan hilangnya batasan antar bangsa serta memudahkan masuknya kebudayaan, informasi, serta pengaruh negative dari Negara lain. Karakter pemuda yang seharusya berlandaskan pancasila, dan UUD sebagai jatidiri Indonesia, telah beralih dengan karakter hedonis, kapitalis, dan individualis. Pencak silat sebagai karya masyarakat Indonesia mampu menjadi wadah pembentukan karakter pemuda bangsa yang semestinya. Latihan pencak silat dengan unsur jasmani, rohani, serta spiritual yang disenergikan secara tepat, mampu menghasilkan individu pemuda berkarakter mulia. Penenelitian ini merupakan penelitian kualitatif, dengan metodologi analisis induktif yang berlangsung selama proses penelitian. Informan kunci terdiri dari siswa, pelatih, dan alumni PSHT Komisariat UGM. Data yang didapatkan saat latihan rutin pencak silat. Teknik pengumpulan data menggunakan wawancara, observasi, dokumentasi, dan konten internet. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pembentukan karakter pemuda dapat melalui latihan pencak silat PSHT Komisariat UGM yang berlandaskan pada panca dasar, yaitu: persaudaraan, olahraga, beladiri, kesenian, dan kerohanian. Sedangkan karakter pemuda yang mampu dibentuk berupa: sopan santun, disiplin, berani, sederhana, cinta tanah air, serta berbakti kepada orangtua, negara dan agama. Konsep pembentukan karakter pemuda melalui pencak silat selaras dengan tujuan dari PSHT untuk ikutserta membentuk manusia berbudi pekerti luhur, mengerti benar dan salah, serta bertaqwa kepada Tuhan YME.
References
Aly, A. (2017). Pengembangan pembelajaran karakter berbasis soft skills di perguruan tinggi. Ishraqi, 1(1), 18–30.
Atmawarni, A. (2020). MEMBANGUN KARAKTER PESERTA DIDIK DI SEKOLAH BERBASIS LIFE SKILL. Genta Mulia: Jurnal Ilmiah Pendidikan, 11(2).
Ato. (2018). Menuju Terate Emas: PSHT Tingkatkan Kepribadian Berbudi Luhur. Bersinergi.Com. http://bersinergi.com/read/20161011/453/menuju-terate-eMas-psht-tingkatkan-kepribadian-berbudi-luhur
Aziz, M. (2015). Peran unit kegiatan mahasiswa (UKM) bela diri dalam membentuk karakter pada anggota (Studi kasus pada UKM Bela diri persaudaraan setia hati terate (PSHT) di STAIN Ponorogo). STAIN Ponorogo.
Badan Pusat Statistik. (2018). Statistik Pemuda 2018. (diakses ). (e-book). BPS. https://www.bps.go.id/ publication/2018/07/03/5a963c1ea9b0fed6497d0845/statistik-indonesia-2018
Depdiknas. (2011). Rambu-rambu Pelaksanaan Pendidikan Karakter. Disdakmen.
Ediyono, S. (2015). Laku Ritual dalam Tradisi Pencak Silat. Indigenous Knowledge and Cultural Heritage for the Sustainable Development. International Conference Nusantara Philosophy (ICNP) 2015.
Ediyono, S. (2016). PSHT Logo as Manifestation of Pancasila Ideological Values. Komunitas: International Journal of Indonesian Society and Culture, 8(2), 309–318.
Ediyono, S., & Widodo, S. T. (2019). Memahami Makna Seni dalam Pencak Silat. Panggung, 29(3).
Endralesmana, A. (2018). Yogyakarta Darurat “Klitih.†Geotime.Co.Id. https://geotimes.co.id/opini/yogyakarta-darurat-klitih/
Fauzan, F. (2012). AKULTURASI ISLAM DAN BUDAYA JAWA: Kajian Pada Ritual “Pengesahan†Warga Baru Persaudaraan Setia Hati Terate. KALAM, 6(1), 105–124.
Hariono. A. (2008). Pencak Silat Sebagai Sarana Pembentukan Karakter. Proceeding Seminar Olahraga Nasional Ke II Fakultas Olahraga UNY: “.Peran Olahraga Dalam Pembentukan Karakter,†548–552.
Ibad, I. (2019). Konsep Memayu Hayuning Bawana Persaudaraan Setia Hati Terate dalam perspektif Tasawuf. UIN Sunan Ampel Surabaya.
Ibrahim, M. A. (2015). Metodologi penelitian kualitatif. Bandung: Alfabeta.
Kartika, C. (2019). Meningkatkan Disiplin Siswa Melalui Kegiatan Ekstrakurikuler Pencak Silat Persaudaraan Setia Hati Terate Di Sdn 2 Kedamean Gresik. Jurnal Penelitian Pendidikan Guru Sekolah Dasar, 7(4).
Kementerian Pertahanan. (2018). Direktorat Jendral Potensi Pertahanan: Kegiatan Pelatihan Bela Negara. <>(). Kementerian Pertahanan. https://www.kemhan.go.id/pothan/2018/10/15/kegiatan-pelatihan-bela-negara-psht persaudaraan-setia-hati-terate-13-oktober-2018.html
Kumaidah, E. (2012). Penguatan eksistensi bangsa melalui seni bela diri tradisional pencak silat. Humanika, 16(9).
Kumalasari, F., & Ahyani, L. N. (2012). Hubungan antara dukungan sosial dengan penyesuaian diri remaja di panti asuhan. Jurnal Psikologi: PITUTUR, 1(1), 19–28.
Megawangi, R. (2004). Pendidikan karakter solusi yang tepat untuk membangun bangsa. Jakarta: Indonesia Heritage Foundation.
Mukholid. (2018). Pencak Silat Basic Movement Skills of Sport and Health Education Students in the Universities of Central Java and Yogyakarta Regions. International Journal of Science and Research, 7(3), 1343–1347.
Mustofa. I. (2018). Internalisasi Nilai-Nilai Karakter Melalui Ekstrakulikuler Pencak Silat Persaudaraan Setia Hati Terate (PSHT) di Sekolah Menengah Pertama (SMP) Miftakhul Huda Gogodeso Blitar. UIN Maulana Malik Ibrahim Malang.
Notosoejitno. (1997). Khazanah Pencak Silat. Sagung Seto.
PSHT. (2006). Pendidikan Kerokhanian dan Ke-SH-an PSHT. Persaudaraan Setia Hati Terate.
PSHT. (2016). Lampiran Surat Keputusan Pengurus Pusat Tentang: Rencana Strategis Pelaksanaan Program Kerja Pengurus Pusat PSHT 2016-2021. Persaudaraan Setia Hati Terate.
Purwanto, N. A. (2020). PERANAN KEPALA SEKOLAH DAN GURU DALAM PENDIDIKAN KARAKTER BANGSA DI SMK DALAM MEWUJUDKAN JATI DIRI BANGSA. ISTORIA: Jurnal Pendidikan Dan Sejarah, 16(1).
Sekretariat Jendral Dewan Ketahanan Nasional R.I. (2018). Bela Negara: Pengertian Unsur. Fungsi. Tujuan. dan Manfaat Bela Negara. Sekretariat Jendral Dewan Ketahanan Nasional R.I. https://www.wantannas.go.id/2018/10/19/bela-negarapengertian unsur-fungsi-tujuan-dan-manfaat-bela-negara/
Shidiq, A. F., & Raharjo, S. T. (2018). Peran Pendidikan Karakter Di Masa Remaja Sebagai Pencegahan Kenakalan Remaja. Prosiding Penelitian Dan Pengabdian Kepada Masyarakat, 5(2), 176–187.
Thohari, I. (2017). Upaya pendidikan karakter pada anggota persaudaraan setia hati terate di kecamatan balong ponorogo. IAIN Ponorogo.
Ubaidillah, U. (2020). Pengembangan Minat Belajar Kognitif Pada Anak Usia Dini. JCE (Journal of Childhood Education), 3(1), 58–85.
Utomo, G. D. C. (2017). PENCAK SILAT SETIA HATI TERATE DI MADIUNDARI AWAL SAMPAI PADA MASA PENDUDUKAN JEPANG. Avatara, 5(1).
Wahyuni, S., & Indrasari, D. Y. (2017). Implementasi pendidikan life skill di SMK Negeri 1 Bondowoso. Jurnal Edukasi, 4(1), 24–29.
Wati, R. A. (2019). Perspektif Pendidikan Islam Dalam Pelaksanaan Ajaran Panca Dasar Bela Diri Pencak Silat Persaudaraan Setia Hati Terate.; Studi Pada PSHT Ranting Wonoayu Cabang Sidoarjo. UIN SUNAN AMPEL SURABAYA.
Widhyharto, D. S. (2014). Kebangkitan Kaum Muda dan Media Baru. Jurnal Studi Pemuda, 3(2), 141–146.
Widiatmaka, P., Pramusinto, A., & Kodiran, K. (2016). Peran Organisasi Kepemudaan Dalam Membangun Karakter Pemuda Dan Implikasinya Terhadap Ketahanan Pribadi Pemuda (Studi Pada Pimpinan Cabang Gerakan Pemuda Ansor di Kabupaten Sukoharjo Provinsi Jawa Tengah). Jurnal Ketahanan Nasional, 22(2), 180–198.
Yuliawan, D. (2016). Pembentukan karakter anak dengan jiwa sportif melalui pendidikan jasmani olahraga dan kesehatan. JOURNAL OF SPORTIF, 2(1), 101–112.
Zaman, B. (2019). Urgensi Pendidikan Karakter yang sesuai dengan Falsafah Bangsa Indonesia. Al Ghazali, 2(1), 16–31.
Downloads
Published
Issue
Section
License
Authors who publish with this journal agree to the following terms:
- Authors retain copyright and grant the journal right of first publication with the work simultaneously licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License that allows others to share the work with an acknowledgment of the work's authorship and initial publication in this journal.
- Authors are able to enter into separate, additional contractual arrangements for the non-exclusive distribution of the journal's published version of the work (e.g., post it to an institutional repository or publish it in a book), with an acknowledgment of its initial publication in this journal.
- Authors are permitted and encouraged to post their work online (e.g., in institutional repositories or on their website) prior to and during the submission process, as it can lead to productive exchanges, as well as earlier and greater citation of published work (See The Effect of Open Access).
- Authors retain the copyright and full publishing rights without restrictions