STUDI KUALITATIF PEMAKNAAN APLIKATIF SHALAT SOSIAL


Mursidin Mursidin(1*)

(1) UIN Sunan Gunung Djati Bandung, Indonesia
(*) Corresponding Author

Abstract


Salat is as a medium of connection the communication between human and God. In implementation, salat taught many kinds of moral. The purpose of this research is get the clarification about salat and social piety. This research is as a qualitative research because the data of research is not a statistic data. The researcher finds the different view of salat. First doctrine of salat  has the certain meaning that related to morality. That is, if the doer of salat implements and experiences of the full salat the moral value has the functiom to form the good personality. Second the pure view based on fiqh limit of rules and ritual duty. According to this view, salat related to ritual duty. Salat doesn’t contain moral dimension because salat has the certain space in system of Islam doctrine that separated from system of salat doctrine.


Keywords


morality, salat, social piety, doctrine.

Full Text:

PDF

References


Al-Ghazali (tt). Ihya’ ‘Ulumuddin, Jilid III, Beirut: Dar el-Fikr.

Alwasilah, A. Chaedar (2003), Pokoknya Kua-litatif: Dasar-dasar Merancang dan Me-lakukan Penelitian Kualitatif, Jakarta: Pustaka Jaya.

Amin S. Noor (1999). Shalat dalam Perspektif Kosmologi (Getar Ruku’ dan Sujud), Yogyakarta: Titian Ilahi Press.

Creswell, John W. (1994). Research Design: Qualitative & Quantitative Approaches, London: SAGE Publications.

Dahlan, Djawad (2004). “Nilai dan Praktek Kesalehan Sosial Menurut Islam” dalam Nilai dan Aplikasi Kesalehan Sosial da-lam Kehidupan Bermasyarakat, Ban-dung: Pusat Pengembangan Program Kesalehan Sosial PUSDAI Jawa Barat.

Hanafi, Hassan (2001). Islam Wahyu Sekuler, terj. Jakarta: Inst@ad.

Haque, Ziaul (2000). Wahyu dan Revolusi, terj., Yogyakarta: LKiS.

Hasbi ash Shiddieqy (1989). Pedoman Shalat, Jakarta: Bulan Bintang.

Jalal, Muhammad Syafi’i Syekh (2006). The Po-wer of Shalat, Bandung: MQ Pub.

Kurniawan, Irwan (2007). Shalat Penyejuk Hati: Menyelami Makna Shalat dalam al-Qur’an, Bandung: Saluni.

Masyhur, Musthopa Syeikh (1999). Berjumpa Allah lewat Shalat, terj., Jakarta: Gema Insani.

Muhammad Thaha, Mahmud (2001). Shalat Perdamaian, terj., Yogyakarta: LKiS.

Muhyiddin, Asep & Asep Salahuddin (2006). Shalat Bukan Sekedar Ritual, Bandung: Rosda Karya.

Musbikin, Imam (2003). Rahasia Shalat bagi Penyembuhan Fisik dan Psikis, Yog-yakarta: Mitra Pustaka.

Mustofa, Bisri A. (1994). Saleh Ritual Saleh Sosial: Esei-esei Moral. Bandung: MIZAN.

Piliang, Yasraf Amir (2002). Semiotika Teologis sebagai Metode Pemahaman Teks Kitab Suci, Makalah disampaikan dalam Se-minar “Hermeneutika dan Semiotika da-lam Memahami Kitab Suci, diseleng-garakan oleh Research for Qur’anic Stu-dies, Pascasarjana IAIN SGD Bandung, Selasa, 18 Juni 2002.

Rais, Amien. (1998). Tauhid Sosial: Formula Menggempur Kesenjangan Sosial, Ban-dung: Mizan.

Rakhmat, Jalaluddin (2002). Reformasi Sufistik, Bandung: Pustaka Hidayah.

Saboe, A. (1996) Hikmah Kesehatan dalam Sha-lat, Bandung: al-Ma’arif.

Sa’id bin Ali bin Wahf al-Qahthani (2005). Meraih Berkah dengan Shalat Berja-ma’ah, terj. Jakarta: Pustaka at-Tazkia.

Sangkan, Abu (2006) Pelatihan Shalat Khusyu’: Shalat sebagai Meditasi Tertinggi dalam Islam, Jakarta: Shalat Centre dan Baitul Ihsan.

Silverman, David (1995). Interpreting Quali-tative Data, London: SAGE Pub. Ltd.

Sukardi (Ed). (2001). Shalat dalam Perspektif Sufi, Bandung: Rosdakarya.

Wratsongko, Madyo (2006). Menyingkap Rahasia Gerakan Shalat; untuk Pencegahan Penyakit dan Perawatan Kesehatan, Jakarta: Garisartha Megantara.

Zaini, Syahminan (1981). Mengapa Manusia Harus Beribadah, Surabaya: al-Ikhlas.




DOI: https://doi.org/10.15575/psy.v3i2.2187

Refbacks

  • There are currently no refbacks.


web
stats

View My Stats

Creative Commons License

This work is licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License.