Makna Religius Foto Jurnalistik Secercah Cahaya Dalam Remang Gulita Karya Hizqil Fadl Rohman Pada Suakaonline.com


Dian Nugraha(1*), Moch Fakhruroji(2), Moch Fakhruroji(3), Encep Dulwahab(4), Encep Dulwahab(5)

(1) Universitas Islam Negeri Sunan Gunung Djati Bandung, Indonesia
(2) UIN Sunan Gunung Djati Bandung, Indonesia
(3) UIN Sunan Gunung Djati Bandung, Indonesia
(4) UIN Sunan Gunung Djati Bandung, Indonesia
(5) UIN Sunan Gunung Djati Bandung, Indonesia
(*) Corresponding Author

Abstract


Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis makna religius dalam foto cerita “Secercah Cahaya Dalam Remang Gulita” oleh Hizqil Fadl Rohman di lensa.suakaonline.com. Penelitian menggunakan pendekatan kualitatif dengan metode analisis semiotika Roland Barthes melalui tiga tahapan pemaknaan seperti denotasi, konotasi, dan mitos. Hasil dari penelitian ini menunjukan bahwa foto cerita berjudul “Secercah Cahaya Dalam Remang Gulita” karya Hizqil Fadl Rohman memiliki makna denotasi, konotasi, dan mitos. Secara denotasi, foto menggambarkan kisah para penyandang tunanetra yang berada di sebuah pondok guna untuk menghafal Al-Qur’an. Secara konotasi, foto menceritakan keadaan para penyandang tunanetra dengan keterbatasan fisik berupa penglihatan yang mereka miliki, untuk menghafal dan membaca Al-Qur’an dibantu alat berupa mushaf Braille dan mp3. Makna mitos yang ditemukan adalah para penyandang tunanetra merasakan hambatan membaca, sehingga kesulitan untuk menghafal. Namun adanya alat bantu mushaf Braille dan Mp3 mereka terbantu dengan adanya rasa percaya diri, keyakinan, kesungguhan yang mereka miliki.

Keywords


Foto Cerita, Religius, Semiotika

Full Text:

Untitled PDF

References


Alwi, M. A. (2004). Foto Jurnalistik: Metode Memotret dan Mengirim Foto ke Media Massa. Jakarta: Bumi Aksara.

Budiman, K. (2004). Semiotika Visual. Yogyakarta: Buku Baik dan Yayasan Seni Cemeti.

Budiman, K. (2011). Semiotika Visual. Yogyakarta: Jalasutra.

Budiman, M. (2001). Semiotika dalam Tafsir Sastra: Antara Riffaterre dan Barthes. Bahan Pelatihan Semiotika, 20-31.

Dulwahab, E. (2016). Reabrending Dakwah di Media. Anida. Vol.15.

Fakhruroji, M. (2020). Bahasa Agama di Media Sosial: Analisis Framing pada Media Sosial “Islam Populer”. Jurnal Bimas Isla. Vol 13. No 2.

Fiske, J. (2007). Culture and Communication Studies. Yogyakarta: Jalasutra.

Kurniawan. (2001). Semiologi Roland Barthes. Magelang: Yayasan Indonesiatera.

Muzakki, Akhmad, (2007), Kontribusi Semiotika dalam Memahami Bahasa Agama, UIN Malang Press, Malang.

Nawiroh, I. (2014). Jurnalistik Suatu Pengantar. Bogor: Ghalia Indonesia.

Sobur, A. (2002). Analisis Teks Media; Suatu Pengantar untuk Analisis Framming. Bandung: Remaja Rosdakarya.

Sobur, A. (2004). Semiotika Komunikasi. Bandung: Remaja Rosda Karya.

Sobur, A. (2006). Semiotika Komunikasi, Analisis Teks Media Suatu Pengantar Untuk Analisis Wacana, dan Analisis Framing. Bandung: PT Remaja Rosdakarya.

Sobur, A. (2009). Analisis Teks Media. Bandung: Remaja Rosdakarya.

Sobur, A. (2009). Semiotika Komunikasi. Bandung: Remaja Rosdakarya.

Sobur, A. (2013). Psikologi Umum. Bandung: Pustaka Setia

Solehudin, M. (2012). Analisis Jurnalistik Foto Berita Spot Newspersib Di Harian Sindo Edisi Jawa Barat. Skripsi. Bandung: Universitas Komputer Indonesia.

Vera, N. (2014). Semiotika dalam Riset Komunikasi. Bogor: Ghalia Indonesia.

Wajidi. (2011). Akulturasi Budaya Banjar di Banua Halat. Yogyakarta: Pustaka Book Publisher.


Refbacks

  • There are currently no refbacks.