METODE ISTINBATH HUKUM ABDUL QADIR HASSAN DALAM PERKARA SHALAT


Adnin Zahir(1*), Tutik Hamidah(2), Aunur Rofiq(3)

(1) UIN Maulana Malik Ibrahim, Malang, Indonesia
(2) UIN Maulana Malik Ibrahim, Malang, Indonesia
(3) UIN Maulana Malik Ibrahim, Malang, Indonesia
(*) Corresponding Author

Abstract


Abstract: The Legal Istinbath Methodology has a very strong influence on the legal products issued. Not everyone is able to practice an Islamic law because that person is required to master various branches of science, all of which lead to a process of establishing a law. Abdul Qadir Hassan is one of the scholars of Persatuan Islam’s organization (PERSIS) who consistently refers to the Qur'an and as-Sunnah. This study aims to determine the flow of his legal Istinbath methodology in answering various problems especially in salat problem’s in the period 1958-1984. With this research, we can also understand the flow of fatwa determination from the PERSIS Hisbah Council. This study uses a library research method using library materials in the form of articles and books. The analysis technique used is content analysis, which is a research methodology that utilizes a set of procedures to draw appropriate conclusions from a document. The results of the study reveal that the position of the Qur'an and as-Sunnah is the main foundation in determining his law. In understanding a text, it is basically textual as long as there is no other information that turns it away. In addition, the existence of Ijma' Companions and Qiyas are also used in establishing a law, although qiyas in this case is not used in matters of worship. As for the opinion of the imam of the madzhab, he does not use it if he does not find its basis in the Qur'an or as-Sunnah, but is used in its function as a reinforcement of the opinion that he issues. Abdul Qadir Hassan's method indirectly leads us to be critical and distance ourselves from taqlid and also being able to revise legal decisions that have been set by previous scholars.

Abstrak: Metodologi Istinbath Hukum memiliki pengaruh yang sangat kuat terhadap produk hukum yang dikeluarkan. Tidak semua orang mampu untuk mengistinbath sebuah hukum karena orang tersebut dituntut untuk menguasai berbagai cabang keilmuan yang semuanya menjurus kepada sebuah proses penetapan hukum. Abdul Qadir Hassan adalah salah seorang ulama organisasi Persatuan Islam (PERSIS) yang secara konsisten merujuk kepada al-Qur’an dan as-Sunnah. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui alur metodologi Istinbath hukum beliau dalam menjawab berbagai persoalan umat khususnya dalam perkara shalat di periode 1958-1984. Dengan adanya penelitian ini juga, kita juga dapat memamahi alur penetapan fatwa dari Dewan Hisbah PERSIS. Penelitian ini menggunakan metode peneltian pustaka dengan menggunakan bahan-bahan-bahan kepustakaan berupa artikel maupun buku. Teknik analisa yang digunakan adalah content analysis, yaitu metodologi penelitian yang memanfaatkan seperangkat prosedur untuk menarik kesimpulan yang tepat dari sebuah dokumen. Hasil penelitian mengungkapkan bahwa kedudukan al-Qur’an dan as-Sunnah menjadi fondasi utama dalam penetapan hukum beliau. Dalam memahami sebuah nash, pada dasarnya ia bersifat tekstualis selama tidak ada keterangan lain yang memalingkannya. Selain itu, keberadaan Ijma’ Sahabat dan Qiyas juga digunakan dalam menetapkan sebuah hukum, meskipun qiyas dalam hal ini tidak digunakan dalam urusan ibadah. Adapun pendapat imam madzhab tidak ia gunakan jika tidak ditemukan dasanya dalam al-Qur’an maupun as-Sunnah, namun digunakan dalam fungsinya sebagai penguat pendapat yang ia keluar­kan. Metode Abdul Qadir Hassan sendiri secara tidak langsung menuntun kita untuk bersikap kritis dan menjauhkan diri dari taqlid buta serta mampu merevisi keputusan-keputusan hukum yang telah ditetapkan oleh ulama sebelumnya.  


Keywords


istinbath hukum; Abdul Qadir Hassan; majalah al-Muslimun

Full Text:

PDF

References


A. Hassan. Kumpulan Risalah A. Hassan. Bangil: Pustaka Elbina, 2005.

———. Soal-Jawab 1 (1-2). Bandung: cv. Diponegoro, 1997.

———. Tafsir Qur’an Al-Furqan. Bangil: Pustaka Tamaam, 2013.

Abbas, Rafid. “Genealogi Perkembangan Hukum Islam : Studi Soal Jawab A. Hassan Sebagai Embrio Dewan Hisbah PERSIS.” Al-Mashlahah 10 no. 1 (2022).

Abdillah, Nanang. “Madzhab Dan Faktor Penyebab Terjadinya Perbedaan.” Fikroh 8 no. 1 (2014).

Akmal. “Naskh Dalam Al-Qur’an.” Al-Mubarak 3, no. 1 (2018).

Al-Hakim, Sofian. “Konsep Dan Implementasi Al-’Amm Dan Al-Khash Dalam Peristiwa Hukum Kontemporer.” Asy-Syari’ah 7 no. 2 (2015).

Al-Qurtubi, Yusuf bin ‘Abdillah. Jami’ Al-Bayan Al-‘Ilm Wa Fadhlihi Juz. 2. Saudi Arabia: Dar Ibn ‘Affan, 1994.

Alwi Sobri Hasibuan. “Kedudukan Shalat Makmum Sendirian Di Belakang Shaf Menurut Ibnu Qudamah Dan Imam An-Nawawi.” Universitas Islam Negeri Sumatera Utara, 2021.

Anas, Dadan Wildan. Pasang Surut Gerakan Pembaharuan Islam Di Indonesia: Potret Perjalanan Sejarah Organisasi Persatuan Islam (Persis). Bandung: PERSIS PERS, 2000.

Anas, Mohamad. “Metode Memahami Hadis-Hadis Kontradiktif.” Mutawatir 3 no. 1 (2013).

Arifin, Asep. “Pemikiran Qutub Mushthafa Sanu Tentang Metodologi Ijtihad.” Asy-Syari’ah, 2018. https://doi.org/10.15575/as.v20i1.2981.

Beni Firdaus. “Kemacetan Dn Kesibukan Sebagai Alasan Qashar Dan Jama’ Shalat.” Al-Hurriyah 2, no. 2 (2017).

Cholil Nafis. “Shalat Sunnah Qabliyah Dan Ba’diyah Jum’at.” islam.nu.or.id, 2019.

Gun Gun Abdul Basit. “Perubahan Fatwa Hukum : Analisis Terhadap Istinbath Hukum Dewan Hisbah Persatuan Islam.” Al-Mashlahah 8 no. 02 (2020).

Hafid Ibnu Qayyim, Al. “Pemikiran Abdul Qadir Hassan (1914-1984) Tentang Hadis.” UIN Alauddin Makassar, 2011.

Hassan, Abdul Qadir. Kata Berjawab 1. Surabaya: Pustaka Progresif, 2007.

———. Kata Berjawab 2. Surabaya: Pustaka Progresif, 2006.

———. Ushul Fiqh. Bangil: Yayasan Al-Muslimun, 1992.

———. “Wawancara.” Al-Muslimun No. 125, August 1980.

Hudaya, Hairul. “Metode Syarh Hadis Dalam Kitab Fath Al-Bari.” Ilmu Ushuluddin 16, no. 2 (2017).

Muhammad Sulthon Aziz. “Konsep Syartul Jaza’i (Klausul Denda) Dalam Perspektif Fiqh Islam (Studi Analisis Keputusan Majma’ Fiqih Islami Nomor 109).” IAIN Tulungagung, 2016.

Nurkholis & Muhammad Singgih. “Hujjah Qaul Shahabat Dalam Perspektif Hukum Islam.” An Naba’ 1 no. 1 (2018).

Paryadi & Sadari. “Perbedaan Fatwa-Fatwa Sahabat Sebagi Sumber Hukum Islam.” Misykat 5 no. 2 (2020).

Persis. Qanun Asasi Persatuan Islam. Bandung: Sekretariat PP. Persis, 1957.

Rahmawati. “Istinbath Hukum: Teungku Muhammad Hasbi Ash-Shiddieqy.” UIN Alauddin Makassar, 2015.

Siti Muslimah & Sahal Abidin. “Studi Komparatif Menurut Imam Hanafi Dan Imam Syafi’i Tentang Shalat Jamak Dan Qashar Bagi Musafir.” Academia 2 no. 1 (2019).

Sulistiani, Siska Lis. “Perbandingan Sumber Hukum Islam.” Tahkim 1 (2018): 102–16.

Susiadi AS. “Ijma’ Dan Issu Kontemporer.” ASAS 6, no. 2 (2014).

Yahya, Imam. Dinamika Ijtihad Nu. Semarang: Walisongo Press, 2008.




DOI: https://doi.org/10.15575/as.v24i1.17515

Refbacks

  • There are currently no refbacks.


Copyright (c) 2022 Adnin Zahir, Tutik Hamidah, Aunur Rofiq

Creative Commons License
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License.

Asy-Syari'ah is Indexed By:

 

Lisensi Creative Commons

This work is licensed under a Creative Commons Atribusi-BerbagiSerupa 4.0 Internasional.

 

View My Stats