KONSEP WALI HAKIM DALAM PEMBARUAN HUKUM KELUARGA ISLAM DI MALAYSIA DAN INDONESIA


Akhmad Fadly Syahputera(1*), Ferdiyan Ferdiyan(2)

(1) UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta, Indonesia
(2) University of Leeds, United Kingdom
(*) Corresponding Author

Abstract


Abstract: Malaysia and Indonesia have reformed Islamic law by codifying Islamic family law through statutory regulations. However, between the two countries, there are quite striking differences in regulating guardian judges. This research aims to find out the substance and relevance of reforming Islamic marriage law in two countries related to judges' guardians. The study used a qualitative descriptive-analytical method with the application of laws, namely the Islamic Family Law (UUKI) of all states in Malaysia, the Republic of Indonesia Law no. 1 of 1974 concerning Marriage (UUP), and the Compilation of Indonesian Islamic Marriage Law, especially regarding magistrate guardians. The study results show that the guardian of the king or guardian of the judge is officially and legally recognized in UUKI Malaysia and UUP Indonesia. However, Malaysia's UUKI has yet to have any detailed rules regarding technical procedures for the practice of magistrate guardians. In contrast, Indonesia has these rules even though they are in the form of a Regulation of the Minister of Religion (PMA). Regarding magistrate guardians, Malaysia and Indonesia are included in the Intra-Doctrinal Reform group, which tends to still adhere to conventional fiqh law.

Abstrak: Malaysia dan Indonesia telah melakukan pembaruan hukum Islam dengan meng­kodifikasikan hukum keluarga Islam dalam bentuk perundang-undangan. Namun di antara kedua negara tersebut terdapat perbedaan yang cukup mencolok dalam mengatur wali hakim. Tujuan penelitian ini adalah untuk menemukan substansi dan relevansi pembaruan hukum perkawinan Islam di dua negara terkait wali hakim. Penelitian menggunakan metode kualitatif yang bersifat deskriptif analitis dengan pendekatan perundang-undangan yaitu menelaah Enakmen Undang-undang Keluarga Islam (UUKI) semua negara bagian di Malaysia dan UU RI No. 1 Tahun 1974 tentang Perkawinan danKompilasi Hukum Islam atau UU Perkawinan (UUP) Indonesia khususnya tentang wali hakim. Hasil penelitian ditemukan bahwa wali raja atau wali hakim diakui keberadaannya secara resmi dan sah dalam UUKI Malaysia dan UUP Indonesia. Namun dalam UUKI Malaysia belum ditemukan aturan secara rinci mengenai hal-hal terkait prosedur teknis pengamalan wali hakim, sedangkan Indonesia telah mencantumkan aturan tersebut walau dalam bentuk Peraturan Menteri Agama (PMA). Dalam hal wali hakim, Malaysia dan Indonesia termasuk dalam kelompok Intra-Doctrinal Reform yang cenderung masih berpegang kuat pada hukum fikih konvensional. 


Keywords


Indonesia; Malaysia; magistrate guardian.

Full Text:

PDF

References


Afridah, Abas, Mohd A, and Mohd Yusof N. “Marriage in the Absence of Wali Nasab: Procedural Difficulties in Obtaining Consent from a Wali Raja.” Pertanika Journal of Social Sciences & Humanities 2, no. 23 (2015).

Ahmad Warson Munawwir. Kamus Arab-Indonesia Al-Munawwir. Surabaya: Pustaka Progressif, 1997.

Al-’Aufi, ’Aud bin Raja. Al-Wilayah Fi an-Nikah. Madinah: Maktabah Malik al-Fadh, 2002.

Al-Bukhari, Muhammad Ibn Isma’il Ibn Ibrahim Ibn al-Mughirah. Sahih Al-Bukhari. Beirut: Dar al-Fikr, n.d.

Al-Syirazi, Abu Ishaq. Al-Muhazzab Fi Fiqh Mazhab Al-Imam Asy-Syafi’i. Beirut: Dar al-Fikr, 2004.

Atoilah, Ahmad Nabil, and Ahmad Kamal. “Penggantian Wali Nasab Oleh Wali Hakim Menurut Intruksi Presiden Nomor 1 Tahun 1991.” Istinbath | Jurnal Penelitian Hukum Islam 15, no. 1 (2019): 113. doi:10.36667/istinbath.v15i1.276.

Bidayati, Kholis, Muhammad AM Alwi, and Suci Ramadhan. “Dinamika Pembaharuan Hukum Keluarga Islam di Negara Muslim.” ADHKI: Journal Of Islamic Family Law 3, no. 1 (August 8, 2021): 51–68. doi:10.37876/ADHKI.V3I1.45.

Efendi, Jonaedi, and Johnny Ibrahim. Metode Penelitian Hukum Normatif dan Empiris. Jakarta: Kencana, 2020.

Hafiz, Muhammad bin Salim bin. Al-Miftah Li Bab An-Nikah. ttp: tnp, 1379.

Hakim, Abdul. “Legalitas Perkawinan Dengan Wali Hakim Menurut Peraturan Menteri Agama Nomor 30 Tahun 2005.” Asy-Syari’ah 19, no. 1 (March 4, 2017): 105–20. doi:10.15575/AS.V19I1.4000.

———. “Transformasi Konsep Wali Hakim Dalam Peraturan Menteri Agama Nomor 30 Tahun 2005.” Asy-Syari’ah 19, no. 1 (2017): 105–20.

Hanbal, Ahmad Bin. Musnadal-Imam Ahmad Bin Hanbal. t.tp.: Muassasah ar-Risalah, 2001.

Herawati, Herawati. “Wali Nikah Anak Perempuan Yang Lahir Dari Perempuan Hamil Luar Nikah Tinjauan Analisis Normatif Dan Sosiologis (Studi Di Kecamatan Sukakarya).” El-Ghiroh : Jurnal Studi Keislaman 19, no. 2 (September 30, 2021): 155–75. doi:10.37092/EL-GHIROH.V19I2.329.

Hikmatullah. “Selayang Pandang Sejarah Penyusunan Kompilasi Hukum Islam Di Indonesia.” Ajudikasi 1, no. 2 (2017): 39–53.

Hussain, Muhammad, and Alias Azhar. “Definisi Wali Dalam Pernikahan: Perspektif Fiqh Dan Undang-Undang Keluarga Islam Di Malaysia.” Kanun: Jurnal Undang-Undang Malaysia 27, no. 2 (2015): 201–25.

Mahmood, Tahir. Personal Law in Islamic Countries. New Delhi: Academy of Law and Religion, 1987.

Millah, Saiful, and Asep Saepudin Jahar. Dualisme Hukum Perkawinan Islam Di Indonesia. Jakarta: Amzah, 2019.

Nasution, Khoiruddin. “Metode Pembaruan Hukum Keluarga Islam Kontemporer.” UNISIA 30, no. 66 (2007): 329–41.

Nuroniyah, Wardah. “Kritik Metodologis Terhadap Pembaruan Hukum Perkawinan Dalam Kompilasi Hukum Islam.” Mahkamah: Jurnal Kajian Hukum Islam 1, no. 1 (2016): 33–47.

RI, Mahkamah Agung. Himpunan Perundang-Undangan Yang Berkaitan Dengan Kompilasi Hukum Islam Serta Pengertian Dalam Pembahasannya. Jakarta: Mahkamah Agung RI, 2011.

Sidiq, Muhammad Sirojuddin. “Implementasi PMA Nomor 30 Tahun 2005 Tentang Wali Hakim.” As-Salam 4, no. 2 (2015): 121–38. doi:https://doi.org/10.51226/assalam.v4i2.76.

Syarifuddin, Amir. Hukum Perkawinan Islam Di Indonesia. Jakarta: Kencana, 2007.

Syarifuddin, Muhammad Lutfi. “Tinjauan Umum Tentang Wali Nikah.” An-Nuha 5, no. 1 (2018): 117–34. http://repository.uin-suska.ac.id/2732/4/BAB III.pdf.

Tatok, Musa. Masail Fiqhiyah. Lombok: Penerbit Pustaka Lombok, 2020.

Tetuko, R, Aryo Wibowo, and Thohir Luth. “Akibat Hukum Anak Yang Dilahirkan Dalam Kawin Hamil.” Jurnal Ilmiah Pendidikan Pancasila Dan Kewarganegaraan 5, no. 2 (December 31, 2020): 233–40. doi:10.17977/UM019V5I2P233-240.

Umar, Muksin Nyak, and Rini Purnama. “Persyaratan Pernikahan Menurut Mazhab Hanafi.” Samarah 2, no. 1 (2018): 27–49. doi:10.22373/sjhk.v2i1.3103.

Utama, Sopyan Mei. “Eksistensi Hukum Islam Dalam Peraturan Perundang-Undangan Di Indonesia.” Jurnal Wawasan Yuridika 2, no. 1 (2018): 58. doi:10.25072/jwy.v2i1.166.

Yushadeni, Yushadeni. “Kontroversi Seputar Pembaharuan Hukum Keluarga Islam Di Indonesia.” Al-Ahwal: Jurnal Hukum Keluarga Islam 8, no. 1 (2015): 25. doi:10.14421/ahwal.2015.08102.

Zamani, Saif ’Adli. “Penghulu Sebagai Wali Hakim Dalam Akad Nikah (Studi Terhadap Penghulu Kantor Urusan Agama Di Wilayah Kota Yogyakarta).” Al-Ahwal: Jurnal Hukum Keluarga Islam 12, no. 2 (2020): 173. doi:10.14421/ahwal.2019.12205.




DOI: https://doi.org/10.15575/as.v24i2.17735

Refbacks

  • There are currently no refbacks.


Copyright (c) 2022 Akhmad Fadly Syahputera, Ferdiyan

Creative Commons License
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License.

Asy-Syari'ah is Indexed By:

 

Lisensi Creative Commons

This work is licensed under a Creative Commons Atribusi-BerbagiSerupa 4.0 Internasional.

 

View My Stats