HUKUM WAKAF BENDA BERGERAK (UANG) MENURUT FATWA ULAMA DAN UNDANG-UNDANG NOMOR 41 TAHUN 2014 TENTANG WAKAF
DOI:
https://doi.org/10.15575/as.v20i1.2967Abstract
Penelitian ini menghasilkan dua temuan. Pertama, para ulama madzhab berbeda pendapat tentang hukum wakaf benda bergerak. Para Ulama Hanafiyah, tidak membolehkan wakaf benda bergerak dalam segala bentuknya. Sebaliknya, para Ulama Malikiyah membolehkan wakaf benda bergerak dalam segala bentuknya. Para Ulama Syafi’iyah dan Hanabilah berada di antara kedua pendapat itu, memÂbolehkan wakaf benda bergerak kecuali yang berbentuk uang. Kedua, pasal 16 ayat 2-3 Undang-Undang RI. Nomor 41 Tahun 2004 tentang Wakaf yang menyangÂkut wakaf benda berberak yang meliputi uang, logam mulia, surat berharga, kenÂdaraan, hak atas kekayaan intelektual, hak sewa, dan benda bergerak lain sesuai dengan ketentuan Syariah dan peraturan perundang-undangan yang berlaku sangat dipengaruhi oleh pendapat para ulama Malikiyah.
Kata Kunci : wakaf, benda bergerak, Malikiyah, Hanafiyah, Syafi’iyah, Hanabilah
Â
Abstract
This research has found two results. First, Moslem scholars have different opinions about the legal status of endowments on movable assets. The Hanafiyah scholars do not allow endowments of movable assets in all forms. Instead, the scholars of Malikiyah allow the endowments of movable assets in all forms. The Shafi'ites scholars and Hanabilah falls somewhere between the two opinions, they allow the endowments of movable assets except in form of money. Secondly, Article 16, paragraph 2-3 of the Act Number 41 of 2004 on Endowments especially concerning endowments of movable assets which includes money, precious metals, securities, vehicles, intellectual property rights, the right to lease and other movable assets is strongly influenced by the Malikiyah scholars’ opinion.
Keywords : endowments, movable assets, Hanafiyah, Malikiah, Syafi’iyah, Hanabilah
References
Asqalani, al, Ahmad Ibn Hajar. t.th. Fath al-Bary li Syarh Shahih al-Bukhari. Juz VI. t.t: Syirkah Iqamat al-Din.
Badan Pusat Statistik. 2010. "Penduduk Menurut Wilayah dan Agama yang Dianut". Sensus Penduduk 2010. Jakarta, Indonesia: Badan Pusat Statistik.
Bakri, al. t.th.. I'anah al-Thalibin. Kairo: Isa al-Bab al-Halabi.
Bamualim, Chaider S. dan Irfan Abu Bakar. 2005. Revitalisasi Filantropi Islam. Jakarta: Pusat Bahasa dan Budaya UIN Syarif Hidayatullah.
Bukhari, al, Muhammad bin Ismail. T.th. Shahih al-Bukhari, Vol. 2. Bandung: Maktabah Dahlan.
Dasuqi, al. T.th. Al-Syarh al-Kabir, Jilid 6. Kairo: Dar al-Fikr.
Departemen Agama RI. 2004. Pedoman Pengelolaan Wakaf Tunai. Jakarta: Direktorat Pengembangan Zakat dan Wakaf.
Departemen Agama RI.2005. Paradigma Baru Wakaf di Indonesia. Jakarta: Direktorat Pengembangan Zakat dan Wakaf.
Ibnu Abidin. T.th. Radd al-Mukhtar 'ala al-Dar al-Mukhtar Syar Tanwil al-Abshar. Beirut: Dar al-Kutub al-'Ilmiyah, Juz 6.
Imam Nawawi. 2000. Al-Majmu Syarah al-Muhadzdzab.Bairut: Dar al-Fikr, 2000, Juz 16.
Imam Syairazi. T.th. Al-Muhadzdzab. Kairo: Dar al-Fikr, Jilid 1.
Kabisi, Muhammad Abid Abdullah, al. 2004. Ahkam al-Waqf fi al-Syari'ah al-Islamiyah, Alih Bahasa Ahrul Sani Faturrahman dkk.
Hukum Wakaf. Cinere Depok: Dompet Dhuafa Republika dan IIMaN Press, Cet ke-1.
Kamba, Nursamad. 2010. “Pemikiran tentang Pokok-pokok Pemberdayaan Wakaf Secara Nasionalâ€, Makalah, Disampaikan dalam Temu Konsultasi Nazhir Organisasi dan Badan Hukum pada tanggal 10 Maret 2010 di Bandung.
Kantor Wilayah Kementerian Agama Provinsi Jawa barat Bidang Penyelenggaraan Haji, Zakat, dan Wakaf. 2010. Tanah Wakaf di Jawa Barat. Bandung: Kantor Wilayah Kementerian Agama Provinsi Jawa Barat Bidang Penyelenggaraan Haji, Zakat, dan Wakaf.
Khathib, Syarbini al. T.th. Mughni al-Mukhtaj. Kairo: Mushtafa Halabi, Jilid 3.
Majlis Ulama Indoneasia. 2002. Keputusan Fatwa MUI tentang Wakaf Uang, Jakarta, tanggal 28 Shafar 1423 H/ 11 Mei 2002 M.
Mawardi, Mahmud Mathraji al. 1994. Al-Hawi al-Kabir. Beirut: Dar al-Fikr, Juz 9.
Muhammad, Abu al-Su'ud. 1997. Risalat fi Jawazi waqfi al-Nuqud. Baerut: Dar Ibn Hazm.
Pemerintah Republik Indonesia. 2004. Peraturan Pemerintah Nomor 42 Tahun 2006 tentang Pelaksanaan Undang-Undang Nomor 41 Tahun 2004 tentang Wakaf. Jakarta: Kementerian Agama RI.
Pemerintah Republik Indonesia. 2004. Undang-Undang RI. Nomor 41 Tahun tentang Wakaf. Jakarta: Kementerian Hukum dan Hak Azasi Manusia.
Praja, Juhaya S. 1997. Perwakafan di Indonesia: Sejarah, Pemikiran, Hukum, dan Perkembangannya. Bandung: Yayasan Piara.
Sutami. T.th. “Jumlah Tanah Wakaf Sebanyak 416.999 lokasiâ€, Diakses dari www.suara-islam.com pada tanggal 5 Juni 2016.
Wadjdy, Farid dan Mursyid. 2007. Wakaf dan Kesejahteraan Umat, (Filantrofi Islam yang Hampir Terlupakan). Yogyakarta: Pustaka Pelajar.
Zuhaily, Wahbah al. 2007. Al-Fiqh al-Islami wa Adillatuhu. Damaskus: Dar al-Fikr, Jilid 10.
Downloads
Published
How to Cite
Issue
Section
Citation Check
License
The author whose published manuscript approved the following provisions:
- Authors retain copyright and grant the journal right of first publication with the work simultaneously licensed under a Attribution-ShareAlike 4.0 International (CC BY-SA 4.0) License that allows others to share the work with an acknowledgment of the work's authorship and initial publication in this journal.
- Authors are able to enter into separate, additional contractual arrangements for the non-exclusive distribution of the journal's published version of the work (e.g., post it to an institutional repository or publish it in a book), with an acknowledgment of its initial publication in this journal.
- Authors are permitted and encouraged to post their work online (e.g., in institutional repositories or on their website) prior to and during the submission process, as it can lead to productive exchanges, as well as earlier and greater citation of published work (See The Effect of Open Access).