ANALISIS KRITIS HUKUM TERHADAP KEDUDUKAN AHLI WARIS PENGGANTI DALAM HUKUM KELUARGA ISLAM DI INDONESIA
DOI:
https://doi.org/10.15575/as.v19i1.3506Keywords:
istinbath al hukmi, inheritance law, wasiat wajibah, substitute heir, hukum waris, ahli waris penggantiAbstract
Abstract
The substitute heir (plaatsvervulling) is not explicitly mentioned in the Qur'an and has opened various interpretations in Islamic inheritance law. One of them is the opinion issued by M. Yahya Harahap that legitimate Indonesian Law perspective on substitute heir. The opinion stated that grandchildren can replace their parent’s position as an heir of their grandfather, if their parent deceased before the grandfather. This interpretation is different from inheritance law in other Islamic countries. This paper is aimed to
discuss the background and istinbath al hukmi used by M. Yahya Harahap in describing substitute heirs. With critical study on various library materials and interview, it was found that M. Yahya Harahap’s reason to determine the substitute heirs was influenced by customary law, and apllied 'urf and istilah (Mashlah Mursalah) as istinbath hukmi.
Key words:Â istinbath al hukmi, inheritance law, wasiat wajibah, substitute heir
Abstrak
Tidak disebutkannya ahli waris pengganti dalam Al-Quran secara tersurat telah memÂbuka berbagai penafsiran dalam hukum waris Islam. Salah satunya adalah pendapat yang dikeluarkan oleh M. Yahya Harahap. Pendapat tersebut menyatakan bahwa cucu dapat mengganti posisi keahliwarisan orang tuanya yang lebih dahulu meninggal dari kakek untuk berhak mendapatkan harta warisan orang tuanya. Hal tersebut berbeda dengan penafsiran hukum waris pada umumnya, yang salah satunya tertuang dalam ketentuan kewarisan di Mesir, tidak dengan memberikan hak waris namun berupa wasiat wajibah. Tulisan ini bertujuan untukmengetahui latar belakang pendapat dan istinbath al hukmi yang digunakan oleh M. Yahya Harahap dalam meneÂtapkan ahli waris pengganti. Dengan metode studi kritik terhadap berbagai bahan pustaka, ditemukan bahwa alasan penetapan ahli waris pengganti M. Yahya Harahap didasarkan pada hukum adat khususnya daerah Tapanuli Selatan, Sumatra Utara, dan dasar hukum yang digunakan yaitu ‘Urf serta Istilah (Mashlah Mursalah) sebagai istinbath hukmi.
Kata Kunci :Â istinbath al hukmi, hukum waris, wasiat wajibah, ahli waris pengganti
References
Al-Ghazali, Abû Hamid Muhammad ibn Muhammad ibn Muhammad, 1980. al-Manhûl min Ta’lîqât al-Usûl, Damaskus : Dâr al-Fikr, 1980
Amarullah, Ahmad dkk, 1996. Dimensi Hukum Islam Dalam Sistem Hukum Nasional Jakarta: Gema Insani, 1996.
Bakar, Alyasa Abu, 1998. Ahli Waris Sepertalian Darah : Kajian Perbandingan Terhadap Penalaran Hazairin Dan Penalaran Fiqh MAdzhab. Jakarta: INIS.
Departemen Agama RI, 2005. Mushaf Al-Qur’an Terjemah Jakarta : al-Huda
Departemen Agama, 2005. Al-Qur’an dan Terjemahnya. Dipenogoro : T.Pn.
Dja’far. Moh. 2007. Polemik Hukum Waris (Perdebatan Antara Prof. Dr. Hazairin Dan Ahlu Sunnah). Jakarta: Kencana Mas.
Djakfar, Idris dan Yahya, Taufik. 1995. Kompilasi Hukum Kewarisan Islam. Jakarta: PT. Dunia Pustaka Jaya.
Djamil, Fathurrahman. 2014. Penyelesaian Pembiayaan Bermsalah Dibank Syariah. Jakarta: Sinar Grafika.
Harahap, M. Yahya. 2003. Kedudukan Kewenangan dan Acara Peradilan Agama UU No. 7 Tahun 1989. Jakarta: Sinar Grafika.
Hazairin, Hukum Kewarisan Bilateral Menurut Qur’an dan Hadits (Jakarta : Tintamas, 1964)
Sadlan. Shalih Ibn Ghanim as-. 1417. Al-Qawaid Al-Fiqhiyyah al-Kubra, Riyadh: Dar al-Balansiyyah
Soekanto, Soerjono dan Taneko, Soleman b.. 1981. Hukum Adat Indonesia. Jakarta: CV. Garamada.
Suryana, Yaya dan Priyatna, Tedi. 2008. Metode Penelitian Pendidikan. Bandung: Sahifa.
Syarifudin, Amir, 2008. Hukum Kewarisan Islam. Jakarta: Kencana.
Daipon, Dahyul. 2009. Metode Ijtihad Ormas Islam (Refleksi Pluralisme Pemikiran Dalam Islam) Jurnal Al-Hurriyah, Vol. 10 No. 2, Juli Desember 2009,
Harahap, M. Yahya. (Penulis) wawancara oleh Aang Abdul Aziz,dilakukan pada Tanggal 10 Mei 2012
Permadhi, Fenky, Studi Pasal 185 Kompilasi Hukum Islam Tentang Waris Pengganti (Sebuah Tinjauan Mashlahah), Universitas Islam Negeri Maliki Malang, 2011
Kadir, Junaedi. (2013, Juni 6) Kedudukan Ahli Waris Pengganti dalam Tinjauan Hukum Perdata dan Hukum Islam, diakses melalui https://junetbungsu.wordpress.com /2013/03/13 /kedudukan-ahli-waris-pengganti-dalam-tinjauan-hukum-per-data-dan-hukum-islam.
Downloads
Published
How to Cite
Issue
Section
Citation Check
License
The author whose published manuscript approved the following provisions:
- Authors retain copyright and grant the journal right of first publication with the work simultaneously licensed under a Attribution-ShareAlike 4.0 International (CC BY-SA 4.0) License that allows others to share the work with an acknowledgment of the work's authorship and initial publication in this journal.
- Authors are able to enter into separate, additional contractual arrangements for the non-exclusive distribution of the journal's published version of the work (e.g., post it to an institutional repository or publish it in a book), with an acknowledgment of its initial publication in this journal.
- Authors are permitted and encouraged to post their work online (e.g., in institutional repositories or on their website) prior to and during the submission process, as it can lead to productive exchanges, as well as earlier and greater citation of published work (See The Effect of Open Access).