Metodologi Tafsir Darul Islam Fillah : Studi Atas Ayat-Ayat Kerasulan


Ismi Lutfi Rijalul Fikri Syukur(1*), Badruzzaman M Yunus(2)

(1) Pascasarjana Ilmu Al-Qur’an dan Tafsir UIN Sunan Gunung Djati Bandung, Indonesia
(2) Pascasarjana Ilmu Al-Qur’an dan Tafsir UIN Sunan Gunung Djati Bandung, Indonesia
(*) Corresponding Author

Abstract


Dalam sejarah Islam, kaum muslimin sejak masa Nabi saw. hingga dewasa ini sepakat berpandangan bahwa kenabian dan atau kerasulan berakhir dengan kehadiran Nabi Muhammad saw. Berbeda halnya dengan Darul Islam Fillah, di mana mereka berpandangan bahwa kenabian belum berakhir, begitupun dengan kerasulan. Hal tersebut berdasar di dalam al-Qur’an tidak ditemukan kalimat khatam ar-rasul yang menyatakan bahwa rasul telah berakhir, sementara yang ditemukan hanyalah kalimat khatam an-nabiyyin yang dalam al-Qur’an kalimat tersebut hanya terdapat dalam satu ayat yaitu QS. al-Ahzab [33]: 40. Sedangkan kata khatam sendiri oleh mereka dimaknai dengan banyak arti, yaitu: stempel, cincin, penyempurna dan penutup. Pemaknaan khatam oleh Darul Islam Fillah tersebut tentu saja tidak sejalan dengan doktrin khatam an-nabiyyin yang disimpulkan dari ayat tersebut dan hadits-hadits yang derajatnya mencapai mutawatir, baik lafdzi maupun ma’nawi. Apalagi para pakar qira’ah yang tergabung dalam qira’ah sab’ah yang mutawatir, mayoritas mereka membacanya dengan kasrah (khatim an-nabiyyin), yang berarti penutup para nabi. Sehingga penafsiran kalimat khatam an-nabiyyin harus pula disesuaikan dengan qira’ah khatim an-nabiyyin, yang tidak menyisakan spekulasi pemaknaan khatam itu dengan stempel, cincin, penyempurna, dan lain sebagainya. Melakukan penafsiran dan menganalisa berbagai permasalahan dari al-Qur’an memang merupakan proses ilmiah yang sangat berat. Oleh karena itu, seorang mufassir harus memiliki kelengkapan ilmu, standar dan kriteria, serta parameter guna menjamin kebenaran penafsiran, dan metodologi yang benar guna mengukur tingkat akurasi penafsiran tersebut sesuai dengan maksud dan tujuan al-Qur’an

Keywords


Darul Islam Fillah, Metodologi, Tafsir

Full Text:

PDF

References


Abidin, Z., & Khairudin, F. (2017). Penafsiran Ayat-Ayat Amanah Dalam Al-Qur’an. Syahadah, 5(2).

Al-Khalidi, S. ‘Abdul F. (2008). At-Tafsir Al-Maudhu’i Baina An-Nadhariyyah Wa At-Tathbiq. Oman: Dar An-Nafais.

Arsip Darul Islam Fillah. (1975). Agama: Pokok-Pokok Pemikiran Hidup Beragama, Pandangan Hidup Islam. Garut.

Baidan, N., & Aziz, E. (2016). Metodologi Khusus Penelitian Tafsir. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.

Komara, S. (2019). Hasil Wawancara. Garut.

Muslim, M. (1997). Mabahis Fi At-Tafsir Al-Maudhu’i. Dimsyaq: Dar Al-Qalam.

Rahayu, D. (2019). Hasil Wawancara. Garut.

Ruhana, A. S. (2011). Gerakan Nii Di Babakan Cipari Dan Empat Pilar Kebangsaan. Dialog, 34(1), 119–140.

S.M. Kartosoewiryo. (1939). Sikap Hijrah Psii. Garut: Malangbong/Batavia-C.

Setiawan, W. (2010). Argumentasia Mengapa Aku Percaya? Garut.

Shihab, M. Q. (2013). Sejarah Ulumul Qur’an. Jakarta: Pustaka Firdaus. Jakarta: Pustaka Firdaus.

Sugiyono. (2013). Metode Penelitian Pendidikan Pendekatan Kauntitatif, Kualitatif Dan R&D. Bandung: Alfabeta.

Zada, K. (2017). Politik Perlawanan Muslim Cipari (Garut) Terhadap Radikalisme Gerakan Darul Islam. Istiqro’, 15(2).




DOI: https://doi.org/10.15575/kp.v2i1.8130

Refbacks

  • There are currently no refbacks.


Copyright (c) 2020 Ismi Lutfi Rijalul Fikri Syukur dan Badruzzaman M Yunus

Creative Commons License
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License.


Jl. Raya A.H. Nasution No. 105 Cibiru Kota Bandung, 40614
Handphone: 081514258682

E-mail: Kpendidikan@uinsgd.ac.id

Lisensi Creative Commons

Khazanah Pendidikan Islam are licensed under Attribution-ShareAlike 4.0 International