Kompetensi Guru dalam Pembelajaran PAI berbasis Higher Order Thinking Skills (HOTS) di Sekolah Menengah Pertama


Imam Hidayat(1*)

(1) Pascasarjana Universitas Islam Negeri Sunan Gunung Djati Bandung, Indonesia
(*) Corresponding Author

Abstract


Guru merupakan komponen yang paling berpengaruh terhadap terciptanya proses dan hasil pembelajaran yang berkualitas. Pembelajaran yang berkualitas akan tercipta apabila guru kompeten di bidangnya, terkhusus guru memiliki kompetensi pedagogik yang berkaitan langsung dengan proses pembelajaran. terkhusus dalam pembelajaran PAI hal ini yang menjadi penting untuk diteliti tentang bagaimana sebenarnya proses pembelajaran berbasis Higher Order Thinking Skills (HOTS) di sekolah menengah pertama. Tujuan dari penelitian ini untuk mengetahui kompetensi pedagogik guru dalam perencanaan, pelaksanaan, evaluasi, dan Faktor apa saja yang mempengaruhi kompetensi pedagogik guru dalam pembelajaran PAI berbasis Higher Order Thinking Skills (HOTS) di SMP Darul Hikam Bandung. Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif dengan pendekatan fenomenologi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa: Kompetensi pedagogik guru dalam perencanaan pembelajaran PAI berbasis Higher Order Thinking Skills (HOTS) di SMP Darul Hikam Bandung, diinterpretasikan pada kategori baik karena guru telah merencanakan pembelajaran dengan baik yang di tuangkan dalam Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP). Kompetensi pedagogik guru dalam pelaksanaan pembelajaran PAI berbasis Higher Order Thinking Skills (HOTS) di SMP Darul Hikam Bandung, telah dilaksanakan dengan baik sesuai dengan perencanaan yang dirancang sebelumnya. Kompetensi pedagogik guru dalam evaluasi pembelajaran PAI berbasis Higher Order Thinking Skills (HOTS) di SMP Darul Hikam Bandung telah terlaksana dengan baik. Faktor yang mempengaruhi kompetensi pedagogik guru dalam pembelajaran PAI berbasis Higher Order Thinking Skills (HOTS) di SMP Darul Hikam Bandung, yakni faktor peserta didik, lingkungan, kompetensi guru, dan kebijakan sekolah.

 


Keywords


Kompetensi Pedagogik, Pendidikan Agama Islam, Higher Order Thinking Skills (HOTS)

Full Text:

PDF

References


Abdullah, A. H., Abidin, N. L. Z., & Ali, M. (2015). Analysis of students’ errors in solving Higher Order Thinking Skills (HOTS) problems for the topic of fraction. Asian Social Science, 11(21), 133.

Abdullah, A. H., Mokhtar, M., Abd Halim, N. D., Ali, D. F., Tahir, L. M., & Kohar, U. H. A. (2016). Mathematics teachers’ level of knowledge and practice on the implementation of higher-order thinking skills (HOTS). Eurasia Journal of Mathematics, Science and Technology Education, 13(1), 3–17.

Ahmad, S., Prahmana, R. C. I., Kenedi, A. K., Helsa, Y., Arianil, Y., & Zainil, M. (2017). The instruments of higher order thinking skills. Journal of Physics: Conference Series, 943(1), 12053.

Anderson, L. W., & Bloom, B. S. (2001). A taxonomy for learning, teaching, and assessing: A revision of Bloom’s taxonomy of educational objectives. Longman,.

Basri, H. (2015). Paradigma Baru Sistem Pendidikan. Bandung: Pustaka Setia.

Brookhart, S. M. (2010). How to assess higher-order thinking skills in your classroom. ASCD.

Daradjat, Z. (2009). Ilmu Pendidikan Islam. Jakarta: Bumi Aksara.

Fanani, A., & Kusmaharti, D. (2018). Pengembangan pembelajaran berbasis HOTS (higher order thinking skill) di sekolah dasar kelas V. Jurnal Pendidikan Dasar, 9(1), 1–11.

Fanani, M. Z. (2018). Strategi pengembangan soal hots pada kurikulum 2013. Edudeena: Journal of Islamic Religious Education, 2(1).

Kementerian Agama. (2010). Peraturan Menteri Agama. “tentang Pengelolaan Pendidikan Agama pada Sekolah”. PMA: No.16, tahun 2010. Jakarta.

Kementerian Agama. (2011). Keputusan Menteri Agama, Tentang Pedoman Pengembangan Stanndar Nasional Pendidikan Agama Islam (KMA No. 211. Th. 2011). Jakarta.

Kusnandar. (2010). Satuan Pendidikan (KTSP) dan Sukses dalam Sertifikasi Guru. Jakarta: Raja Grafindo Persada.

Mulyasa, E. (2009). Standar Kompetensi dan Sertifikasi Guru. 2007. Bandung: Remaja Rosdakarya.

Musfah, J. (2012). Peningkatan kompetensi guru: Melalui pelatihan dan sumber belajar teori dan praktik. Kencana.

Pratama, G. S., & Retnawati, H. (2018). Urgency of higher order thinking skills (HOTS) content analysis in mathematics textbook. Journal of Physics: Conference Series, 1097(1), 12147.

Sugiyono. (2013). Metode Penelitian Pendidikan Pendekatan Kauntitatif, kualitatif dan R&D. Bandung: Alfabeta.

Sutedjo, A. S., & Mangkunegara, A. P. (2018). Pengaruh Kompetensi dan Motivasi Kerja terhadap Kinerja Karyawan di PT. Inti Kebun Sejahtera. BISMA (Bisnis Dan Manajemen), 5(2), 120–129.

Tafsir, A. (2014). Ilmu Pendidikan dalam Perspektif Islam, 2014. Bandung: PT. Remaja Rosdakarya.

Taufiqurrahman, T., Heryandi, M. T., & Junaidi, J. (2018). Pengembangan Instrumen Penilaian Higher Order Thinking Skills Pada Mata Pelajaran Pendidikan Agama Islam. Jurnal Pendidikan Islam Indonesia, 2(2), 199–206.

Usman, M. (1994). Uzer, Menjadi Guru Profesional, PT. Bandung: Remaja Rosdakarya.




DOI: https://doi.org/10.15575/kp.v2i2.9030

Refbacks

  • There are currently no refbacks.


Copyright (c) 2020 Imam Hidayat

Creative Commons License
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License.


Jl. Raya A.H. Nasution No. 105 Cibiru Kota Bandung, 40614
Handphone: 081514258682

E-mail: Kpendidikan@uinsgd.ac.id

Lisensi Creative Commons

Khazanah Pendidikan Islam are licensed under Attribution-ShareAlike 4.0 International