Deradikalisasi Remaja dan Perspektif Mereka terhadap Radikalisme


Cecep Anwar(1), Ujang Dedih(2*)

(1) UIN Sunan Gunung Djati Bandung, Indonesia
(2) Universitas Islam Negeri Sunan Gunung Djati Bandung, Indonesia
(*) Corresponding Author

Abstract


Radical actions can be carried out by various community groups, especially those with low religious and national understanding. The purpose of this study was to examine how the program and the results of the program of Islamic Spiritual Organizations at SMK in an effort to deradicalize, and how the results of student understanding related to radicalism. The methodology used is descriptive-qualitative method, which is trying to obtain a factual picture of the implementation of Islamic Spiritual activities at SMK and MA in Sukabumi. Subject Students are members of Rohis at SMK and MA in Sukabumi Regency. One IT Vocational High School in Sukabumi Regency and one private MA in Sukabumi were selected. The technique of collecting data through observation, interviews, and distributing questionnaires, obtained 31 respondents who filled out the questionnaire. The results showed that there were no seminars related to the theme of deradicalization, the Rohis program was only routine religious activities, such as recitations, celebrations of religious holidays and regular studies so that all respondents needed an understanding of deradicalization in order to stay away from radicalism. What is wrong regarding radicals is definitely terrorists even though that is not the case, students only know that there is intolerance, ethnicity, religion, and race issues between groups as triggers for radical actions.

 

Tindakan radikal bisa dilakukan oleh berbagai kelompok masyarakat, terutama yang pemahaman keagamaan dan kebangsaannya rendah. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengkaji bagaimana program dan hasil program organisasi Rohani Islam SMK dalam upaya deradikalisasi, dan bagaimana hasil pemahaman siswa terkait radikalisme. Metodologi yang dipergunakan adalah metode deskriptif-kualitatif, yakni berusaha memperoleh gambaran faktual tentang pelaksanaan kegiatan Rohani Islam pada SMK dan MA di Sukabumi. Subjek Siswa anggota Rohis pada SMK dan MA di Kabupaten Sukabumi. Terpilih satu SMK IT di Kabupaten Sukabumi dan satu MA swasta di Sukabumi. Teknik mengumpulkan data melalui observasi, wawancara, dan penyebaran angket, diperoleh 31 responden yang mengisi angket. Hasil penelitian menunjukkan bahwa belum ada dan belum pernah ada seminar terkait tema deradikalisasi, program Rohis hanya kegiatan keagamaan rutin, seperti pengajian, perayaan hari besar keagamaan dan kajian rutinan sehingga seluruh responden membutuhkan pemahaman tentang deradikalisasi agar terjauh dari radikalisme, menurutnya selama ini ada cara pandangan yang salah terkait orang radikal pasti teroris padahal bukan itu, siswa baru tahu bahwa adanya intoleran, masalah suku, agama, dan ras antar golongan sebagai pemicu tindakan radikal.


Keywords


Deradikalisasi; Kegiatan Rohani Islam; Teroris

References


Alim, N., Pairin, P., Ikhsan, M., Samrin, S., & Syamsuddin, S. (2018). Singularitas Agama: Identifikasi Aliran dan Paham Radikal di Kendari. Al-Ulum, 18(2), 271–300.

Annajih, M. Z. H., Lorantina, K., & Ilmiyana, H. (2017). Konseling Multibudaya dalam Penanggulangan Radikalisme Remaja. 1(1), 280–291.

Ariyanto, E. A., & Sa’diyah, N. H. (2018). Kepatuhan Terhadap Figur Otoritas Dan Radikalisme Pada Remaja. 1(1), 197–213.

Febriani, M. A. (2018). Hubungan Antara Identitas Diri dengan Potensi Radikalisme pada Remaja SMA di Surabaya. Universitas 17 Agustus 1945 Surabaya.

Habibullah, A. (2014). Sikap Sosial Keagamaan Rohis di SMA pada Delapan Kota di Indonesia. EDUKASI: Jurnal Penelitian Pendidikan Agama Dan Keagamaan, 12(3).

Hayati, H. (2020). Pembinaan Akhlak Siswa melalui Kegiatan Ekstrakurikuler Rohani Islam di SMK Negeri 1 Kendari [IAIN Kendari]. http://digilib.iainkendari.ac.id/2831/

Lubis, R. F. (2020). Kreativitas Guru Pendidikan Islam Anak Usia Dini (Piaud) dalam Menggunakan Media Pembelajaran. Al Abyadh, 3(1), 16–26.

Nuriyanto, L. K. (2014). Bimbingan Konseling Melalui Pendidikan Multikultural terhadap Anak-Anak dan Remaja dalam Penanggulangan Paham Radikalisme. Konseling Religi: Jurnal Bimbingan Konseling Islam, 5(1), 19–40.

Sari, B. D. A. C. (2017). Media literasi dalam kontra propaganda radikalisme dan terorisme melalui media internet. Peperangan Asimetris, 3(1).

Zulfatria, A. (2017). Peran kegiatan rohani Islam dalam pembentukan perilaku keberagamaan siswa di SMK Negeri 4 Semarang.

Zulkifli, M. (2012). Peran organisasi remaja masjid DKI Jakarta dalam deradikalisasi: Studi kasus remaja Islam Cut Meutia (Ricma) dan Remaja Islam Sunda Kelapa (Riska)= Moslem youth club’s role in deradicalization case studies Cut Meutia and Sunda Kelapa moslem clubs.




DOI: https://doi.org/10.15575/ath.v6i2.14770

Refbacks

  • There are currently no refbacks.


Copyright (c) 2021 Cecep Anwar, Ujang Dedih

Creative Commons License
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License.

View My Stats

 

Atthulab: Islamic Religion Teaching and Learning Journal licensed by Lisensi Internasional Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0

Indexing:

 

Laboratory of Islamic Religious Education UIN Sunan Gunung Djati
2nd Floor of Education Building
Faculty of Tarbiyah and Teacher Training UIN Sunan Gunung Djati Bandung
(Campus 2) Jalan Cimincrang (Soekarno-Hatta), Cimincrang-Gedebage-Bandung, Indonesia 40294.

Phone: Mahlil Nurul Ihsan (+6289606296370)
E-mail: jurnal.atthulab@uinsgd.ac.id