Politik pendidikan “hari santri” dan pengembangan pendidikan Islam di Indonesia

Authors

  • Ika Ika STAI Fatahillah Serpong
  • Pupu Tiara Pratiwi Universitas Islam Negeri Sunan Gunung Djati Bandung
  • Ai Samrorul Fauziah MAN 3 Tasikmalaya

DOI:

https://doi.org/10.15575/ath.v4i2.5084

Keywords:

hari santri nasional, pendidikan tradisional

Abstract

Santri turut serta membangun bangsa ini seakan hilang dalam sejarah bangsanya. Joko Widodo menetapkan Hari Santri Nasional sebagai bentuk apresiasi, mengingat perjuangan ulama dan santri terdahulu ikut berkontribusi memperjuangkan kemerdekaan. 22 Oktober diputuskan sebagai Hari Santri Nasional diambil dari peristiwa resolusi jihad Hadratussyaikh Hasyim Asyari dimana membela tanah air hukumnya fardlu ain. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui implikasi Hari Santri Nasional terhadap pengembangan pendidikan Islam di Indonesia. Penelitian ini dilakukan dengan pendekatan kualitatif menggunakan metode deskriptif. Teknik pengumpulan data meliputi wawancara, dokumentasi, dan studi kepustakaan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa Hari Santri Nasional belum terlihat dampak yang signifikan mengingat Hari Santri Nasional baru berjalan dua tahun, dalam perjalanannya Hari Santri Nasional diharapkan mengembalikan eksistensi santri dan dikenal masyarakat luas yang pada gilirannya menumbuhkan jiwa nasionalisme. Adanya Hari Santri Nasional diharapkan santri dan umat Muslim pada umumnya memiliki semangat tinggi dalam mengisi kemerdekaan.

References

Alam, C. P. (2011). Skripsi. Bandung.

Alwi, B. M. (2013). Pondok Pesantren: Ciri Khas, Perkembangan, dan Sistem Pendidikannya. 16.

Ambarwati, I. (2018). Pola Asuh dan Pembentukan Karakter Santri di Pondok Pesantren. 2 Nomor 1(22).

Ambarwaty, I. (2018). Pola Asuh dan Pembentukan Karakter Santri di Pondok Pesantren. 2 Nomor 1(22).

Ash, I. R. (2017). (Studi Komparatif Respons Politik Ormas Nahdatul Ulama ’ Dan Muhammadiyah). Dalam Skripsi.

Azra, A. (2003). Pendidikan Islam; Tradisi dan Modernisasi Menuju Milenium Baru. Ciputat: PT Logos Wacana Ilmu.

Bakry, A. (2010). Kebijakan pendidikan sebagai kebijakan publik. 2.

Bashori. (2017). Modernisasi Lembaga Pendidikan Pesantren. 6.

Bella Harum Ashari, B. M. (2017). Analisis Deskriptif dan Tabulasi Silang pada Universitas di Kota Surabaya ).

Djumransjah, H. M. (2011). pendidikan pesantren dan kemandirian santri.

https://jejakislam.net/memaknai-hari-santri/. (t.thn.). Diambil kembali dari Jejak Islam untuk Bangsa.

Jatmika, P. P. (2017). Kebijakan Pemerintah Daerah Dalam Pengelolaan Pasar Tradisional Di Kota Probolinggo. 5.

Jejak Islam untuk negeri. (2019). Diambil kembali dari https://jejakislam.net/memaknai-hari-santri/.

Lexy, M. J. (2014). Metode Penelitian kualitatif. Bandung.

memaknai hari santri. (t.thn.). Dipetik October Monday, 2019, dari https://jejakislam.net/memaknai-hari-santri/.

Muhakamurrohman, A. (2014). PESANTREN : SANTRI, KIAI, DAN TRADISI. 12.

Nizar, S. (2001). Pengantar Dasar-Dasar Pendidikan Islam. Jakarta: PT Gaya Media Pratama.

Rahayu, P. (2017). Skripsi. Jombang.

Rizkiansyah, B. (2019). artikel.

Syafe’i, I. (2017). Pondok Pesantren: Lembaga Pendidikan Pembentukan Karakter. 8.

Tafsir, A. (2014). Ilmu Pendidikan dalam Perspektif Islam. Bandung: PT Remaja Rosdakarya.

Zakiah, L. (2004). Kepercayaan santri pada kiai.

Zuhriy, M. S. (2011). Budaya Pesantren Dan Pendidikan Karakter Pada Pondok Pesantren Salaf. 19.

Published

2019-11-21