Implementasi Pembelajaran Berbasis Kecerdasan Majemuk dalam Meningkatkan Motivasi dan Hasil Belajar Kognitif Fiqih
DOI:
https://doi.org/10.15575/ath.v5i2.9990Keywords:
Kecerdasan majemuk, motivas dan hasil belajar fiqihAbstract
This study explains the effect of multiple intelligence learning in increasing motivation and learning outcomes of fiqh. The research approach used quantitative research with data collection using interview and questionnaire techniques. The results of this study: the implementation of multiple intelligence-based learning in fiqih subjects in class VIII B was appropriate, while the implementation in class VII c was not optimal, the difference in learning motivation from the pretest results of the experimental class students' motivation was 53.41 and the control class motivation was as large as 51.60 is in the medium category. Meanwhile, after the posttest there was an increase in the initial expression class 51.41 to 81.03 in the high category, while the control class initially 51.60 to 65.20 in the medium category. That there is a difference in learning motivation between the experimental class and the control class. The increase in experimental cognitive learning outcomes was 0.72 in the high category, while the control class was 0.34 in the moderate category. The response of students to multiple intelligence-based learning is good with an average value of 74.11 in the interval 60 - 79.99 which includes good qualifications.
Â
AbstrakÂ
Penelitian ini menjelaskan pengaruh pembelajaran dengan kecerdasan majemuk dalam meningkatkan motivasi dan hasil belajar fiqih. Pendekatan penelitian menggunakan penelitian kuantatif dengan pengumpulan data menggunakan teknik wawancara dan angket. Adapun hasil penelitian ini: implementasi pembelajaran berbasis kecerdasan majemuk pada mata pelajaran fiqih di kelas VIII B sudah sesuai, sedangkan pelaksanaan di kelas VII c belum optimal, perbedaan motivasi belajar dari hasil pretest motivasi peserta didik kelas eksperimen sebesar 53,41 dan motivasi kelas kontrol sebsesar 51,60 berada dalam katagori sedang. Sedangkan setelah posttest mengalami peningkatan yaitu kelas ekspremen awalnya 51,41 menjadi 81,03 berkatagori tinggi sedangkan kelas kontrol awalnya 51,60 menjdi 65,20 dalam katagori sedang. Terdapat perbedaan motivasi belajar antara kelas eksperimen dan kelas kontrol. Peningkatan hasil belajar kognitif eksperimen sebesar 0,72 dengan katagori tinggi, sedangkan kelas kontrol sebesar 0,34 berkatagori sedang. Tanggapan peserta didik terhadap pembelajaran berbasis kecerdasan majemuk yaitu baik dengan nilai rata-rata 74,11 berada pada interval 60 – 79,99 yang termasuk pada kualifikasi baik.
References
Afhara, M. C. (2013). Strategi Pembelajaran Berbasis Kecerasan Jamak dan Gaya Belajar terhadap Hasil Belajar Pendidikan Agama Islam. Medan: IAIN Sumatera.
Amstrong. (2009). Multiple Inteligences in the Classroom 3ed Edition. USA: Association for Supervision and Curriculum Development.
Arifin, T. (2010). Teaching Strategis Basen on Mutiple Intelegenes Theory Among Science and Mathematics Secondary Teachers. Procedia Social and Behavioral Sciences.
Asnah. (2017). Pengembangan Motode Pembelajaran PAI Berbasis Kecerdasan Majemuk. Jurnal Kajian Islam, 3(2).
Gagner, H. (2013). Multiple Intelegences Kecerdasan Majemuk Teori dalam Praktek. Tangerang Selatan: Interaksara.
Gardner, H. (2013). Multiple Integences. Jakarta: Deras Book.
Gunawan, A. W. (2004). Genius Learning Strategy. Jakarta: Gramedia Pustaka Utama.
Hasbiyallah. (2017). The Development Quality of Islamic Education. Jurnal Manajemen Pendidikan, 9(2), 344.
Hasbiyallah, & Ihsan, M. N. (2019). Administrasi Pendidikan Perspektif Ilmu Pendidikan Islam. Bandung: UIN Bandung.
Hasbiyallah, & Ihsan, M. N. (2019). Konsep Pengenalan Allah (Ma'rifatullah) Implikasinya terhadap Pendidikan Agama Islam. Jurnal Perspektif, 3(1), 1.
Hasbiyallah, & Sulhan, M. (2015). Hadits Tarbawi. Bandung: Rosdakarya.
Jasmine, J. (2012). Metode Mengajar Multiple Intelegences. Bandung: Nuansa Cendekia.
Laili, A. N. (2016). Implementasi Pembelajaran Pendidikan Agama Islam Berbasisi Kercerdasan Majemuk di SMP Yayasan Islam Malik Ibrahum Gresik Full Day. Malang: UIN Maulana Malik Ibrahim.
Mahmud, Hasbiyallah, Fikri, M., & Nureani. (2019). Pembinaan Keluarga Mualaf Upaya Membentuk Pribadi Muslim. Jurnal Pendidikan dan Studi Islam, 5(2), 125.
Mulyasa. (2017). Menjadi Guru Profesional : Menciptakan Pembelajaran Kreatif dan Menyenangkan. Bandung: Rosda Karya.
Nandang, D. S. (2017). Pembelajaran Quantum dalam Sistem Pembelajaran. Bandung: Alfabeta.
Natsir, N. F., Aisyah, A., Hasbiyallah, & Ihsan, M. N. (2018). Mutu Pendidikan Kerjasama Guru dan Orang Tua. Jurnal Mudarrisuna, 8(2), 311.
Sugiarto. (2007). Psikologi Pendidikan. Yogyakarta: UNY Press.
Sugiyono. (2014). Metode Pendidikan Pendekatan Kuantatif. Bandung: Alfabeta.
Sulistyohadi, R. (2015). Kecerdasan Majemuk dalam Pembelajaran Keagamaan. Tulung Agung: IAIN .
Syamsudin, A. (2007). Psikologi Pendidikan. Bandung: Remaja Rosdakarya.
T.R, H. (2000). Becaming a Multiple Intelegences School. Alexandria: ASCD.
W. Adson, L., & Krathwohl, D. (2017). Kerangka Landasan untuk Pembelajaran Pengajaran dan Asesmen Terjemah oleh Agung Prihanto. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.
Downloads
Published
Issue
Section
License
Authors who publish with this journal agree to the following terms:
- Authors retain copyright and grant the journal right of first publication with the work simultaneously licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike License that allows others to share the work with an acknowledgement of the work's authorship and initial publication in this journal.
- Authors are able to enter into separate, additional contractual arrangements for the non-exclusive distribution of the journal's published version of the work (e.g., post it to an institutional repository or publish it in a book), with an acknowledgement of its initial publication in this journal.
- Authors are permitted and encouraged to post their work online (e.g., in institutional repositories or on their website) prior to and during the submission process, as it can lead to productive exchanges, as well as earlier and greater citation of published work (See The Effect of Open Access).