Strategi Penanganan Hambatan Perilaku serta Emosi pada Anak Hiperaktif dan Tunalaras
DOI:
https://doi.org/10.15575/japra.v4i2.13024Keywords:
Anak Usia Dini, Hiperaktif, TunalarasAbstract
Tunalaras dan hiperaktif memiliki makna yang berbeda yaitu anak hiperaktif adalah anak memiliki hasrat untuk meakukan sesuatu dengan intensitas yang berlebih yang biasanya anak hiperaktif tidak bisa diam dan selalu bergerak. Sedangkan anak tunalaras adalah anak yang memiliki kelainan prilaku dan sosial yang berda pada tahap kelaianan yang kronis. Untuk itu diperlukan strategi dalam penanganan anak hiperaktif dan tunalaras. Berdasarkan hal tersebut penulis melakukan penelitian ini dengan tujuan untuk mengetahui strategi penanganan hambatan prilaku serta emosi pada anak hiperaktif dan tunalaras. Penelitian ini menggunakan jenis penelitian kualitatif dengan menggunakan metode library research atau yang lebih dikenal studi pustaka. Teknik pengumpulan data dilaksanakan dengan cara menelaah jurnal, buku, sumber-sumber data dan informasi lainnya yang relavan dengan kajian. Pada penelitian ini menggunakan anlisis data deskriptif dengan metode reduksi data dan analisis data serta penarik kesimpulan. Hasil penelitian ini menunjukan bahwa strategi penanganan anak hiperaktif dengan menggunakan pendekatan konvensional dan pendekatan trapis ilmiah menjadi salah satu strategi mengurangi atau mengatasi hiperaktif pada anak usia ini. Untuk penangan anak dengan tunalaras terdiri dari pendekatan biomedis, pendekatan psikodinamik, pendekatan perilaku, pendekatan pendidikan, dan pendekatan perilaku
References
Anantasari. (2006). Menyikapi Prilaku Agresif Anak. Yogyakarta: Kanisius.
Azizah, A. (2017). Studi kepustakaan mengenai landasan teori dan praktik konseling naratif. Jurnal BK UNESA, 7(2), 1–7. Retrieved from https://jurnalmahasiswa.unesa.ac.id/index.php/jurnal-bk-unesa/article/view/18935/17288
Cartwringht. (1981). Effective Program for Parent Of Young handicapped Children. Sage Journals. Retrieved from https:..doi.org/10.1177/027112148100100305
Desiningrum, Dinie, R. (2016). Psikologi Anak Berkebutuhan Khusus. Yogyakarta: Psikosain.
Efendi, M. (2006). Pengantar Psikopedagogik Anak Berkelainan. Jakarta: Bumi Aksara.
Hallahan, Daniel, P., & Kauffman, James, M. (1988). Exceptional Children: Introduction to Special Education Fourth Edition. New Jersey: Prentice Hall: 4th Edition.
Latief, M., Zubaidah, R., Zulkhairina, & Afandi, M. (2013). Orientasi Baru Pendidikan Anak Usia Dini. Jakarta: Kencana Prenadamedia Shanti Group.
Mangunsong, F. (2011). Psikologi dan Pendidikan Anak Berkebutuhan Khusus Jilid 1 (1st ed.). Depok: Lembaga Pengembangan Sarana Pengukuran dan Pendidikan Psikologi.
Mirzaqon, A., & Purwoko, B. (2018). Studi Kepustakaan Mengenai Landasan Teori Dan Praktik Konseling Expressive Writing Library. Jurnal BK UNESA, (1), 1–8. Retrieved from https://jurnalmahasiswa.unesa.ac.id/index.php/jurnal-bk-unesa/article/view/22037/20201
Nancy, H. F., & Umansky, W. (1989). Young Children with Special Needs. Ohio: A Bell & Howell Company.
Suharmini, T. (2005). Penanganan Anak Hiperaktif. Jakarta: Direktorat Pembinaan Pendidikan Tenaga Kependidikan Dan Ketenagaan Perguruan Tinggi.
Zaviera, P. (2012). Anak Hiperakif Cara Cerdas Menghadapi Anak Hiperaktif Gangguan Konsentrasi. Yogyakarta: Ar-Ruzz Media.
Downloads
Published
Issue
Section
License
Authors who publish with this journal agree to the following terms:
- Authors retain copyright and grant the journal right of first publication with the work simultaneously licensed under a Attribution-ShareAlike 4.0 International (CC BY-SA 4.0) License that allows others to share the work with an acknowledgment of the work's authorship and initial publication in this journal.
- Authors are able to enter into separate, additional contractual arrangements for the non-exclusive distribution of the journal's published version of the work (e.g., post it to an institutional repository or publish it in a book), with an acknowledgment of its initial publication in this journal.
- Authors are permitted and encouraged to post their work online (e.g., in institutional repositories or on their website) prior to and during the submission process, as it can lead to productive exchanges, as well as earlier and greater citation of published work (See The Effect of Open Access).