Filsafat Perenialisme dalam Kurikulum Pendidikan Anak Usia Dini
DOI:
https://doi.org/10.15575/japra.v3i2.8885Keywords:
pendidikan, filsafat, perenialisme, kurikulum PAUDAbstract
Pendidikan perlu diberikan kepada seseorang sejak usia dini, melalui proses pendidikan ini memberikan kematangan pada generasi muda berupa kematangan dalam berpikir, bertindak dan mengambil keputusan. Kematangan tersebut akan terbentuk melalui proses pendidikan yang berlangsung melalui lingkungan sosialnya yakni d alam keluarga (orang tua), sekolah (pendidik), dan lingkungan masyarakat (teman sebaya). Pendidikan yang diinginkan menurut aliran perenialisme adalah berupa pendidikan yang mencakup dari berbagai aspek dan dimensi ilmu. Filsafat perenialisme merupakan salah satu pemikiran filsafat tentang bagaimana manusia mampu berhadapan dengan perubahan dunia yang begitu pesat sejak lama. Pada aliran filsafat perenialisme menekankan pada nilai baik yang ada pada dalam diri manusia, sehingga akan terbentuk manusia yang kritis dan rasional dalam memikirkan masa depannya karena manusia dilahirkan di dunia ini dalam keadaan fitrah. Filsafat perenialisme dalam kurikulum pendidikan anak usia dini yakni upaya membentuk karakter anak yang bermoral, menjunjung nilai-nilai luhur agama, dan senantiasa menjunjung tinggi nilai-nilai kebaikan diperlukan yang namanya pendidikan. Dalam sebuah pendidikan tentu saja diperlukan kurikulum yang dijadikan sebagai tolok ukur dalam sebuah pembelajaran karena hal tersebut sangatlah penting dan tidak bisa terpisahkan dalam sebuah pembelajaranReferences
Alwasilah, Chaedar, 2008, Filsafat Bahasa dan Pendidikan, Bandung: PT. Remaja Rosdakarya.
Gandhi HW, Teguh Wangsa, 2013, Filsafat Pendidikan, Jogjakarta: Ar Ruzz Media.
Hamalik, Oemar, 2010, Kurikulum dan Pembelajaran, Jakarta: Bumi Aksara
Hidayat, Komaruddin dan Muhammad Wahyuni Nafis, 2003, Agama Masa Depan Perspektif Filsafat Perenial, Jakarta: Gramedia Pustaka Utama.
Khobir, Abdul, 2007, Filsafat pendidikan Islam, Pekalongan: STAIN Pekalongan Press.
Muammar, M. Arfan, “Perenialisme Pendidikan (Analisis Konsep Filsafat Perenial dan Aplikasinya dalam Pendidikan Islam),†Nur El-Islam 1, no. 2 October 1, 2014.
Muhmidayeli, 2011, Filsafat Pendidikan, Bandung: Refika Aditama.
Mujib, Abdul, 2006, Ilmu Pendidikan Islam, Jakarta: Kencana.
Mulyasa, 2012, Manajemen PAUD, Bandung: Remaja Rosdakarya.
Nasution, S., 1999, Azas-Azas kurikulum, cet. 3 Jakarta:PT.Bumi Aksara
Pelu, Musa, “Lintasan Sejarah Filsafat Pendidikan Perenialisme dan Aktualisasinya,†Agastya: Jurnal Sejarah dan Pembelajarannya 1, No. 2 (July 1, 2011).
Sadulloh, Uyoh, 2007, Pengantar Filsafat Pendidikan, Bandung: Alfabeta.
Sadulloh, Uyoh, 2012, Pengantar Filsafat Pendidikan, Bandung: Alfabeta.
Siregar, Raja Lottung, “Teori Belajar Perenialisme,†Al-Hikmah: Jurnal Agama Dan Ilmu Pengetahuan 13, no. 2 (October 15, 2016): 83-172.
Sulaiman, “Pendidikan Versi Aliran Filsafat Perennialisme,†Serambi Tarbawi 1, no. 1 (January 30, 2013).
Susilo, Muhammad Joko, 2007, Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan, Jogkarta: Pustaka Belajar.
Syam, Mohammad Noor, 1987, Filsafat Kependidikan dan Filsafat Kependidikan Pancasila, Surabaya: Usaha Nasional.
Zuhairini, 2001, Filsafat Pendidikan Islam, Jakarta: Bumi Aksara.
Downloads
Published
Issue
Section
License
Authors who publish with this journal agree to the following terms:
- Authors retain copyright and grant the journal right of first publication with the work simultaneously licensed under a Attribution-ShareAlike 4.0 International (CC BY-SA 4.0) License that allows others to share the work with an acknowledgment of the work's authorship and initial publication in this journal.
- Authors are able to enter into separate, additional contractual arrangements for the non-exclusive distribution of the journal's published version of the work (e.g., post it to an institutional repository or publish it in a book), with an acknowledgment of its initial publication in this journal.
- Authors are permitted and encouraged to post their work online (e.g., in institutional repositories or on their website) prior to and during the submission process, as it can lead to productive exchanges, as well as earlier and greater citation of published work (See The Effect of Open Access).