Film dan Reperesentasi Kepentingan Politik: Kasus Pemutaran Film “A Man Called Ahok” dan “Hanum & Rangga” Menjelang Pemilu 2019


Anggi Susilawati(1*), Esha Amelia P(2), Nurul Salsabila(3), Veronika Marsaulina(4)

(1) Universitas Padjadjaran, Indonesia
(2) Universitas Padjadjaran, Indonesia
(3) Universitas Padjadjaran, Indonesia
(4) Universitas Padjadjaran, Indonesia
(*) Corresponding Author

Abstract


Artikel ini berupaya menjelaskan fenomena dua film nasional “A Man Called Ahok” dan “Hanum & Rangga” yang dirilis pada waktu yang sama menjelang pemilihan umum 2019. Dengan menggunakan perspektif komunikasi politik, artikel ini bertanya apakah pemutaran kedua film yang bersamaan tersebut merepresentasikan kepentingan politik calon presiden/wakil presiden pada Pemilu 2019?  Artikel ini berargumen bahwa tidak cukup bukti untuk menyimpulkan bahwa pemutaran kedua film pada tanggal yang sama menjelang pemilihan presiden tahun 2019 merupakan alat kampanye politik bagi calon-calon presiden. Tidak adanya hubungan yang explisit antara konten kedua film dengan kedua pasangan calon presiden dan wakil presiden yang bersaing dalam pemilu 2019. Dalam perspektif komunikasi politik, apa yang mungkin lebih bisa dikatakan adalah kedua film merupakan alat kepentingan politik personal kedua tokoh yang diangkat dalam kedua film. Pengaruh kedua film terhadap pemilih pada pemilu 2019 dapat dikatakan tidak signifikan karena pendirian pendukung pasangan calon presiden dan wakil presiden sudah terbangun dengan kuat sebelum rilis kedua film.

 

This article describes two Indonesian movies, “A Man Called Ahok” and “Hanum & Rangga”, which were premiered on the same date before the Indonesian general election in 2019. Using a political communication perspective, it asks did the release of the two movies represent political interests of presidential candidates running for the presidency in the general election in 2019? This article argues that it is not sufficient evidence to conclude that the release of the two movies on the same date constitutes a medium of the political campaign of the candidates running for the presidency in 2019. There was no explicit relationship between the movies’ contents and the two pairs of presidential candidates. What is more appropriate to say is that the release of the two movies was an instrument of personal political interests of two political figures whose life stories were taken into movies. It also can be said that the release of the two movies impacted voters insignificantly as they already had a solid decision to vote for their presidential candidates before the release of the movies.

 

 


Keywords


Kepentingan Politik; Film ‘A Man Called Ahok’ dan ‘Hanum & Rangga’; pemilu

Full Text:

PDF

References


Abdulkadir, M. Nambo dan Muhamad Rusdiyanto Puluhuluwa. 2005. "Memahami tentang Beberapa Konsep Politik (Suatu Telaah dari Sistem Politik). Mimbar: Jurnal Sosial dan Pembangunan, XXI(2):262-285.

Arrsa, Ria Casmi. 2014. "Pemilu Serentak dan Masa Depan Konsolidasi Demokrasi". Jurnal Konstitusi, XI(3):515-537.

Bugin, Burhan. 2015. Penelitian Kualitatif: Komunikasi, Ekonomi, Kebijakan Publik, dan Ilmu Sosial Lainnya. Jakarta: Prenada Media Group.

Cangara, Hafid. 2009. Komunikasi Politik: Konsep, Teori, dan Strategi. Jakarta: Rajawali Pers.

Gumelar, Ronggo Suryo. 2017. "Pengaruh Menonton Film "Mencari Hilal" terhadap Sikap Birrul Walidain Anggota UKM JCM KINEKLUB". Retrieved Mei 19, 2019 (digilib.uin-suka.ac.id: http://digilib.uin-suka.ac.id/29107/1/13210056_BAB-I_IV-atau-V_DAFTAR-PUSTAKA.pdf)

Handayani, Suci. 2006. Perlibatan Masyarakat Marginal dalam Perencanaan dan Penganggaran Partisipasi. Surakarta: Kompip Solo.

Hidayat, Cecep. 2013. UI Open Courseware. Retrieved Juni 12, 2019 (http://ocw.ui.ac.id/pluginfile.php/125/mod_resource/content/0/OCW%202013%20-%20PIP%2008%20Komunikasi%20Politik%20dan%20Opini%20Publik.pdf)

Mcquail, Dennis. 2011. Teori Komunikasi Massa McQuail. Jakarta: Salemba Humanika.

Moleong, Lexy J. 2001. Metodologi Penelitian Kualitatif . Bandung: Remaja Rosda Karya.

Nasution, Saddat. 2003. Metode Penelitian Naturalistik Kualitatif. Bandung: Tarsito.

Nugroho, Wahyu Budi. 2017. "Kampanye Politik dan Pemilihan Kepala Daerah (Studi Kasus Strategi Kampanye Politik Calon Bupati dan Wakil Bupati Drs. Seno Samodro- M. Said Hidayat SH. dalam Pemilihan Kepala Daerah Kabupaten Boyolali Tahun 2015." Skripsi. Universitas Muhammadiyah Surakarta.

Nurudin. 2007. Pengantar Komunikasi Massa. Jakarta: PT Raja Grafindo Persada .

Purnamasari, Irma. 2008. "Studi Partisipasi Masyarakat dalam Perencanaan Pembangunan di Kecamatan Cibadak, Kabupaten Sukabumi". Masters thesis, Universitas Diponegoro.

Slamet, Margono. 2003. Membentuk Pola Perilaku Manusia Pembangunan. Bogor: IPB Press.

Susilana, Rudi. n.d. Penelitian Kualitatif. Retrieved (http://file.upi.edu/Direktori/FIP/JUR._KURIKULUM_DAN_TEK._PENDIDIKAN/196610191991021-RUDI_SUSILANA/PM3-Modul-Penelitian_5.pdf)

Zamroni, Muhammad. 2013. "Perempuan dalam Kajian Komunikasi Politik dan Gender". Jurnal Dakwah, XIV(1):103-132.




DOI: https://doi.org/10.15575/jispo.v10i1.4882

Refbacks

  • There are currently no refbacks.




Copyright (c) 2020 JISPO : Jurnal Ilmu Sosial dan Ilmu Politik

Creative Commons License
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License.

________________________________________________________________________

P - ISSN : 2303-3169

E - ISSN : 2579-3098


JISPO is licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License.>

 

Published by : Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik UIN Sunan Gunung Djati Bandung

Flag Counter

 

View My Stats