ANALISIS PENATAAN RUANG TERBUKA HIJAU DI KOTA PEKANBARU


Ardiansah Ardiansah(1*), Silm Oktapani(2)

(1) Universitas Lancang Kuning Pekanbaru, Indonesia
(2) Universitas Lancang Kuning Pekanbaru, Indonesia
(*) Corresponding Author

Abstract


Thearrangement of the green open space of the City of Pekanbaru has not been implemented as mandated by the Law on Spatial Planning. Because the rapid development of malls and offices is not comparable to the construction of green open spaces. This research is categorized as sociological legal research, namely research on the effectiveness of law in the community. The results of the study show that the Pekanbaru City Government has not yet fully organized and utilized green open space land. The barriers are structured due to the weak ability to control the land, limited funds, the absence of green open space planning, low private participation, low public awareness, expensive land prices, the ability of the government to only buy land according to the Tax Object Value, and not yet effective implementation of the green open space program. Regulatory efforts include preparing green open space, providing funding, collaborating with the private sector, limiting the construction of buildings and buildings, cooperating with investors, making regulations with strict sanctions on the conversion of green open spaces, synergies between government, the private sector, and community and a strategy for structuring green open space. The Pekanbaru City Government needs to show a strong commitment in structuring green open space.


Keywords


Green Open Spaces, Government, Pekanbaru City

Full Text:

PDF

References


Aenni, N. (2011). Aplikasi SIG dan Penginderaan Jauh Dalam Penentuan kecukupan dan Prediksi Luasan Ruang Terbuka Hijau Sebagai Rosot CO2 di Kabupaten Kudus, Jawa Tengah. S, Hut Skripsi. Institut Pertanian Bogor, Bogor, Indonesia.

Aini, L. N., Isnawan, B. H., & Saleh, E. R. (2015). Evaluasi Ruang Terbuka Hijau di Kota Pekanbaru. PLANTA TROPIKA: Jurnal Agrosains (Journal of Agro Science), 3(1), 41-51.

Budihardjo, E., & Sujarto, D. (1999). Kota Berkelanjutan. Bandung: Alumni.

Cio, M. (2014). Pelaksanaan Pengaturan Penataan Ruang Terbuka Hijau Dalam Rencana Tata Ruang Wilayah Provinsi DKI Jakarta. Jurnal Hima Han, 1(3).

Eriawan, T. (2018). Identifikasi Kemampuan Penyediaan Ruang Terbuka Hijau Pada Kawasan Kota Yang Memiliki Keterbatasan Area Pengembangan (Studi Kasus Kota Bukittinggi), http://lppm.unmas.ac.id/wp-content/uploads/2014/06/14-tomi_eriawan-KL-1.pdf, diakses 17 Agustus 2018.

Fajar, M., dan Achmad, Y. (2010). Dualisme Penelitian Hukum: Normatif dan Empiris. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.

Handoyo, F., Hakim, L., & Leksono, A. S. (2016). Analisis potensi ruang terbuka hijau Kota Malang sebagai areal pelestarian burung. Indonesian Journal of Environment and Sustainable Development, 7(2).

Harahap, T. K., Wirman, W., Suryadi, H., & Marta, A. (2014). Manfaat Ruang Terbuka Hijau (RTH) sebagai Sarana Interaksi Sosial dan Budaya Masyarakat di Kota Pekanbaru.

Januarisa, D. V., & Hardiansyah, G. Persepsi Masyarakat Perkotaan Terhadap Pentingnya Fungsi Ruang Terbuka Hijau (RTH) di Kota Pontianak. Jurnal Hutan Lestari, 4(3).

Julius, R. R., dan Harahap, T. K. (2017). Strategi Pemerintah Kota Pekanbaru Dalam Meningkatkan Ruang Terbuka Hijau di Kota Pekanbaru), 2012.http://repository.unri.ac.id/bitstream/handle/123456789/6169/JURNAL.pdf?sequence=1&isAllowed=y, diakses 23 Agustus 2018.

Lestari, I., Yanuwiadi, B., & Soemarno, S. (2013). Analisis Kesesuaian Vegetasi Lokal Untuk Ruang Terbuka Hijau (RTH) Jalur Jalan Di Pusat Kota Kupang. Indonesian Journal of Environment and Sustainable Development, 4(1).

Mashur, D. (2017). Strategi Pembangunan Kota Pekanbaru Menuju Kota Metropolitan Madani. Jurnal Administrasi Pembangunan Universitas Riau,(2), 109-114.

Purnomohadi, N. (2006). Ruang Terbuka Hijau Sebagai Unsur Utama Tata Ruang Kota. Jakarta: Direktorat Jenderal Penataan Ruang Kementrian Pekerjaan Umum.

Putra, E. H. (2012). Analisis Kebutuhan Ruang Terbuka Hijau Berdasarkan Pendekatan Kebutuhan Oksigen Menggunakan Citra Satelit EO-1 ALI (Earth Observer-1 Advanced Land Imager) di Kota Manado. Earth Observer, 1, 41-54.

Rahmy, W. A., Faisal, B., & Soeriaatmadja, A. R. (2012). Kebutuhan Ruang Terbuka Hijau Kota pada Kawasan Padat, Studi Kasus di Wilayah Tegallega, Bandung. Jurnal Lingkungan Binaan Indonesia, 1(1), 27-38.

Rukmini, K. (2018). Pemanfaatan Ruang Terbuka Hijau bagi Masyarakat Kota Pekanbaru, JOM FISIP, Vol. 5, Edisi II, Juli-Desember 2018, http:https://jom.unri.ac.id/index.php/JOMFSIP/article/viewFile/22095/21381, accessed Desember 2018.

Soekanto, S. (1986). Pengantar Penelitian Hukum. Jakarta: UI Press.

Syamdermawan, W., Surjono, S., & Kurniawan, E. B. (2013). Pengaruh Ruang Terbuka Hijau Terhadap Kualitas Lingkungan Pada Perumahan Menengah Atas. Teknologi dan Kejuruan: Jurnal teknologi, Kejuruan dan Pengajarannya, 35(1).

Tontou, J. M., Moniaga, I., & Rengkung, M. (2015). Analisis Kebutuhan Ruang Terbuka Hijau di Kota Poso (Studi Kasus: Kecamatan Poso Kota). Spasial, 2(3), 63-71.

Wijayanto, H., & Hidayati, R. K. (2017). Implementasi Kebijakan Ruang Terbuka Hijau di Kota Administrasi Jakarta Utara Provinsi DKI Jakarta. Publisia: Jurnal Ilmu Administrasi Publik, 2(1), 32-42.

Yusmawar, Y. (2016). Manfaat Ruang Terbuka Hijau Bagi Masyarakat Perkotaan Ditinjau Dari Aspek Sosial Ekonomi Kota Banda Aceh. Jurnal Ilmiah Mahasiswa Ekonomi Pembangunan, 1(1), 290-298.




DOI: https://doi.org/10.15575/jispo.v9i2.5408

Refbacks

  • There are currently no refbacks.




Copyright (c) 2019 JISPO : Jurnal Ilmu Sosial dan Ilmu Politik



________________________________________________________________________

P - ISSN : 2303-3169

E - ISSN : 2579-3098


JISPO is licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License.>

 

Published by : Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik UIN Sunan Gunung Djati Bandung

Flag Counter

 

View My Stats