Potret Miskonsepsi Siswa SMA pada Materi Komponen Penyusun dan Interaksi dalam Ekosistem
DOI:
https://doi.org/10.15575/bioeduin.v13i2.18766Keywords:
Interaksi Ekosistem, Komponen Penyusun, Miskonsepsi, Three Tier Test.Abstract
Kemampuan memahami materi pelajaran yang lebih tinggi merupakan sakah satu penunjang dalam terwujudnya proses pembelajaran. Tujuan penelitian adalah guna untuk mengetahui gambaran miskonsepsi yang dialami siswa pada materi komponen penyusun dan interaksi dalam ekosistem. Metode penelitian ini menggunakan jenis penelitian studi kasus melalui pendekatan deskriptif kualitatif. Subjek dalam penelitian ini merupakan siswa Sekolah Menengah Atas (SMA). Sampel yang digunakan dalam penelitian ini adalah purposive sampling. Instrument pengumpulan data dengan instrumen three tier diagnostic test. Hasil penelitian menunjukkan bahwa miskonsepsi siswa pada materi komponen penyusun dan interaksi dalam ekosistem terdapat beberapa kategori paham konsep, tidak paham konsep, miskonsepsi (false positive), dan miskonsepsi (false negative). Pemahaman siswa Sekolah Menengah Atas (SMA) memiliki persentase kategori miskonsepsi yang dialami siswa memperoleh hasil yang berbeda-beda. miskonsepsi murni memiliki rata-rata sebesar 26,66%, false negative sebesar 23,99%, dan false positive sebesar 10,66%. Rata-rata keseluruhan miskonsepsi sebesar 63,32. Rata-rata pemahaman siswa dalam materi komponen penyusun dan interaksi dalam ekosistem pada kategori paham konsep persentase sebesar 27,33%, miskonsepsi sebesar 63,32%, dan tidak paham konsep sebesar 11,33%. Miskonsepsi dalam materi konsep ini memiliki persentase sebesar 63,32% tergolong kategori tingkat tinggi. Beberapa faktor dapat mempengaruhi terjadinya miskonsepsi yang dialami siswa seperti guru, model pembelajaran, dan bahan ajar. Oleh sebab itu, diperlukan adanya penunjang pemahaman siswa supaya tidak terjadi miskonsepsi yang dapat menghambat keberhasilan siswa dalam proses belajar.Â
References
A’yun, Qurrota, Harjito, dan Murbangun Nuswowati. (2018). Analisis Miskonsepsi Siswa Menggunakan Tes Diagnostic Multiple Choice Berbantuan CRI (Certainty Of Response Index). Jurnal Inovasi Pendidikan Kimia, 2108-2117.
Abdillah dan Rahmat Hidayat. (2019). Ilmu Pendidikan Konsp Teori dan Aplikasinya. Medan: Lembaga Peduli Pengembangan Pendidikan Indonesia (LPPPI).
Duda, Hilarius Jago, dan Adpriyadi. (2020). Students Misconception in Concept of Biology Cell. Anatolian Journal of Education, 47-52.
Duda, Hilarius Jago, F R E Wahyuni, dan A E Setyawan. (2019). Misconception of the Biology Education Students on the Concepts of Fermentation. Journal of Physics: Conference Series , 2.
Dwilestari, Dhita, dan Anatri Desstya. (2022). Analisis Miskonsepsi pada Materi Fotosintesis dengan Menggunakan Peta Konsep. Jurnal Basicedu, 3343-3350.
Handayani, Ade Rini. (2018). Penggunaan Tes Diagnostik (Three Tier dan For Tier) untuk Mengidentifikasi Miskonsepsi Siswa dalam Pembelajaran Sains. Prosisding Seminar Nasional MIPA IV, (p. 145). Banda Aceh.
Hewi, La, dan Muh. Shaleh. (2020). Refleksi Hasil PISA (The Programme For International Student Assesment): Upaya Perbaikan Bertumpu Pada Pendidikan Anak Usia Dini). Jurnal Golden Age 4 (1): 35.
Hermita, Neni, dkk. (2021). Inovasi Pembelajaran Abad 21. Surabaya: Global Aksara Press. Hidayat, B. R. (2018). Analisis Kesalahan Peserta Didik dalam Menyelesaikan Soal pada Materi Ruang Dimensi Tiga Ditinjau dari Gaya Kognitif Peserta Didik. Jurnal Pendidikan
Matematika Solusi, 530.
Hidayati, Nuril, dan Trio Ageng Prayitno. (2022). Analysis of Students Misconception on General
Biology Concepts Using Four Tier Diagnostic test (FTDT). IJORER : International Journal
of recent Educational Research, 1-10.
Irawan, Edi. (2021). Deteksi Miskonsepsi di Era Pandemi. Yogyakarta: Zahir Publishing.
Margalita, Shella, Fida Rachmadiarti, dan Muji Sri Prastiwi. (2015). Analisis Miskonsepsi Tertinggi
Materi Ekologi Pada Siswa Sekolah Menengah Atas (SMA). Jurnal Berkala Ilmiah
Pendidikan Biologi 4 (3) : 996.
Maryani, Ika. (2016). Pengembangan Pembelajaran IPA di Sekolah Dasar. Yogyakarta: K-Media.
Mukhlisa, Nurul. (2021). Miskonsepsi Pada Peserta Didik. Journal of Special Education 4 (2) : 66. Saptono, Sigit. (2011). Strategi Pembelajaran Biologi. Semarang: Universitas Negeri Semarang. Saputri, Dyah Ayu Febrianna dan Trianik Widyaningrum. (2016). Misconceptions Analysis on The
Virus Chapter in Biology Textbooks for High School Students Grade X. International Journal
of Active Learning, 31-37.
Supriyadi. (2021). Evaluasi Pendidikan. Pekalongan: Nasya Expanding Management.
Wahyudi, Farizal, Lalu A Didik, dan Bahtiar Bahtiar. (2021). Pengembangan Instrumen Three Tier
Test Diagnostik Untuk Menganalisis Tingkat Pemahaman dan Miskonsepsi Siswa Materi
Elastisitas. Jurnal Riset Inovasi Pembelajaran Fisika 4 (2) : 49.
Wulandari, Puput Istika, Bakti Mulyani, dan Budi Utami. (2019). Identifikasi Miskonsepsi Siswa
Menggunakan Three Tier Multiple Choice Pada Materi Konsep Redoks Kelas X MIPA SMA
Batik 1 Surakarta. Jurnal Pendidikan Kimia, 20.
Yuliati, Yuyu. (2017). Miskonsepsi Siswa Pada Pembelajaran IPA Derta Remediasinya. Jurnal Bio
Educatio, 50-58.
Downloads
Published
How to Cite
Issue
Section
Citation Check
License
Authors who publish in Jurnal BIOEDUIN agree to the following terms:
- Authors retain copyright and grant the journal right of first publication with the work simultaneously licensed under a Attribution-ShareAlike 4.0 International (CC BY-SA 4.0) License that allows others to share the work with an acknowledgment of the work's authorship and initial publication in this journal.
- Authors are able to enter into separate, additional contractual arrangements for the non-exclusive distribution of the journal's published version of the work (e.g., post it to an institutional repository or publish it in a book), with an acknowledgment of its initial publication in this journal.
- Authors are permitted and encouraged to post their work online (e.g., in institutional repositories or on their website) prior to and during the submission process, as it can lead to productive exchanges, as well as earlier and greater citation of published work (See The Effect of Open Access).