Membangun Keberdayaan Nelayan: Pemberdayaan Masyarakat Nelayan Melalui “Kelompok Usaha Bersama Berkah Samudra†di Jepara, Indonesia
DOI:
https://doi.org/10.15575/jispo.v10i2.9451Keywords:
Nelayan, masyarakat pesisir, pemberdayaan nelayan, JeparaAbstract
Indonesia adalah negara dengan wilayah perairan dan bentang pantai yang sangat luas di dunia. Namun, kekayaan alam ini pada kenyataanya belum membuat para nelayan sejahtera. Banyak dari nelayan yang masih hidup dalam kategori miskin. Untuk itu, pemberdayaan nelayan diperlukan untuk mengatasi masalah ini. Artikel ini mengkaji upaya pemberdayaan nelayan dengan fokus pada masyarakat nelayan di Jepara yang mengembangkan Kelompok Usaha Bersama (KUB) Berkah Samudera untuk meningkatkan keberdayaan mereka secara ekonomi dan lingkungan. Dengan menggunakan metode deskriptif-kualitatif, artikel ini mengumpulkan data melalui wawancara dan observasi. Analisis data dilakukan dengan menggunakan perspektif teori pemberdayaan. Hasil kajian menunjukkan bahwa dalam upaya meningkatkan keberdayaan diri mereka, masyarakat nelayan Jepara melalui KUB Berkah Samudera melakukan tiga tahapan pemberdayaan: penyadaran anggota akan potensi yang dimiliki dan pentingnya terus bergerak sebagai sebuah kelompok; peningkatan kapasitas dengan memberikan pelatihan-pelatihan yang menunjang kegiatan nelayan dan keluarganya secara individu maupun sebagai anggota kelompok; dan pendayaan anggota dengan mengupayakan keberdayaan mereka baik dari aspek ekonomi dan sosial.
Indonesia is known as a country with vast sea zones and seashores in the world. However, this remarkable natural resource has not brought prosperity to the country’s fishermen and other coastal communities. Most of them live in poverty. Therefore, empowering fishermen and coastal communities is highly needed to overcome the poverty facing them. This article studies the empowerment of fishermen in Indonesia by focusing on the fishermen community in Jepara, which developed efforts to get themselves empowered, known as Kelompok Usaha Bersama Berkah Samudera, in dealing with economic and environmental problems facing them. Employing a descriptive-qualitative method, this study collected the required data through interviews and observation. Data analysis was conducted with the empowerment concept as a theoretical framework. The findings show that in their efforts to empower themselves, the fishermen community in Jepara developed three stages of empowerment: making the fishermen aware of their potential and the importance of the unity among themselves, building capacity through training and activities which were useful and relevant to their needs, and empowering the fishermen in their social and economic lives.
References
Badaruddin. 2005. “Modal Sosial (Social Capital) dan Pemberdayaan Komunitas Nelayanâ€. Dalam Isu-Isu Kelautan: Dari Kemiskinan Hingga Bajak Laut, diedit oleh M. Nasution Badaruddin dan Subhilhar. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.
Gai, Ardiyanto Maksimilianus. 2020. “Konsep Pemberdayaan Nelayan Pesisir Kota Surabaya Sebagai Bentuk Adaptasi Perubahan Iklim Berbasis Sustainable Livelihoodâ€, Jurnal Planoearth 5 (1): 45-51.
Handajani, Hany, Rahayu Relawati, Eko Handayanto. 2015. “Peran Gender dalam Keluarga Nelayan Tradisional dan Implikasinya pada Model Pemberdayaan Perempuan di Kawasan Pesisir Malang Selatanâ€, Jurnal Perempuan dan Anak 1(1): 1-21.
Hastuti, Tiwuk Kusuma dan Umi Yuliati. 2017. “A Model for Mangrove Forest Management Based on Community Empowerment in Bantul Regencyâ€. Journal of Environmental Management and Touris 6 (22): 1232-1237. DOI:10.14505/jemt.v8.6(22).10
Hikmat, Harry. 2006. Strategi Pemberdayaan Masyarakat. Bandung: Humaniora Utama Press.
Jamanti, Retno. 2014. “Pengaruh Banjir di Koran Kaltim terhadap Kesadaran Lingkungan Masyarakat Kelurahan Temindung Permai Samarindaâ€. Journal Ilmu Komunikasi Universitas Mulawarman 2 (1): 41-63.
Lungu, Charles B. 1987. “Resource-Sharing and Self-Reliance in Southern Africaâ€. Information Development 3 (2): 82-86.
Nopper, Joachim, Andriatsitohaina Ranaivojaona, Jana C. Riemann, Mark-Oliver Rodel, dan Jorg U. Ganzhorn. 2017. “One Forest is Not Like Another: The Contribution of Community-Based Natural. Tropical Conservation Science 10: 1-9.
Notoadmojo, Seokidjo. 2003. Pendidikan dan Perilaku Kesehatan. Jakarta: Rineka Cipta.
Nugroho, Matheus. 2015. “Pemberdayaan Masyarakat Nelayan di Kabupaten Pasuruan: Kajian Pengembangan Model Pemberdayaan Sumberdaya Manusia di Wilayah Pesisir Pantaiâ€, Jurnal Teknologi Pangan 6 (1).
Nugroho, Matheus. 2015. “Evaluasi Program Pemberdayaan Ekonomi Masyarakat Pesisir (PEMP) di Kabupaten Pasuruanâ€, Jurnal Rekapangan 9 (1).
Syafrini, Delmira. 2014. “Nelayan Vs Rentenir: Studi Ketergantungan Nelayan terhadap Rentenir pada Masyarakat Pesisirâ€, Jurnal Ilmu Sosial Mamangan 2(I): 67-74.
Rahmanto, Derta dan Endang Purwaningsih. 2016. “Pemberdayaan Masyarakat Pesisir Pulau Untungjawa dalam Upaya Meningkatkan Kesadaran Hukum dan Kemandirian Nelayanâ€, Adil: Jurnal Hukum 7(1):111-125.
Reid, Joanne Weiss. 2004. “Researching the Role of Communities in Integrated Coastal Management in Nova Scotiaâ€. Thesis. Dalhousie University, Halifax, NS.
Riza, Faizal, Azis Nur Bambang dan Kismartini. 2015. “Tingkat Pencemaran Lingkungan Perairan Ditinjau dari Aspek Fisika, Kimia dan Logam di Pantai Kartini Jeparaâ€. Indonesian Journal of Conservation 4 (1): 52-60.
Rostin. 2016. “The Effect of Economic Empowerment of the Coastal Communities and Social Capital on Coastal Community Welfareâ€. The International Journal of Engineering and Science (IJES) 5:12-18.
Sulistiyani, Ambar Teguh. 2004. Kemitraan dan Model-Model Pemberdayaan. Yogyakarta : Gava Media.
Suparjan dan Hempri Suyatno. 2003. Pengembangan Masyarakat: Dari Pembangunan sampai Pemberdayaan. Yogyakarta: Aditya Media.
Usman, Sunyoto. 2006. Pembangunan dan Pemberdayaan Masyarakat. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.
Wantah, Edwin. 2017.†Pemberdayaan Nelayan Berbasis Pendidikan Ekonomi dan Potensi Pesisir di Kabupaten Minahasa Utaraâ€, Jurnal Teori dan Praksis Pembelajaran IPS 2 (2): 43-51.
Wahyono, Ary, IGP Antariksa, M. Imron, R. Indrawasih. 2001. Pemberdayaan Masyarakat Nelayan. Yogyakarta: Media Pressindo.
Wrihatnolo, Randy R. dan Riant Nugroho Dwidjowijoto. 2007. Manajemen Pemberdayaan: Sebuah Pengantar dan Panduan untuk Pemberdayaan Masyarakat. Jakarta: PT Elex Media Komputindo.
Downloads
Published
How to Cite
Issue
Section
License
Authors who publish their manuscripts in JISPO agree to the following terms:
- Authors retain copyright and grant the journal right of first publication with the work simultaneously licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License that allows others to share the work with an acknowledgment of the work's authorship and initial publication in this journal;
- Authors are able to enter into separate, additional contractual arrangements for the non-exclusive distribution of the journal's published version of the work (e.g., post it to an institutional repository or publish it in a book), with an acknowledgment of its initial publication in this journal; and
- Authors are permitted and encouraged to post their work online (e.g., in institutional repositories or on their websites) after publication process, or prior to and during the submission process, as it can lead to productive exchanges, as well as earlier and greater citation of published work (See The Effect of Open Access).