HUBUNGAN KEKELUARGAAN PERSPEKTIF AL-QUR’AN (STUDI TERM SILATURAHMI DENGAN METODE TEMATIS)


Lilik Ummi Kaltsum(1*)

(1) UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, Indonesia
(*) Corresponding Author

Abstract


Artikel ini mendiskusikan hubungan kekeluargaan perspektif al-Qur’an dengan mengupas term silaturahmi dengan metode tematis. Al-Qur’an tidak secara eksplisit menggunakan istilah silaturahmi, tetapi jika diteliti lebih dalam, maka akan ditemukan beberapa petunjuk Ilahi yang memerintahkan menjalin dan menjaga ikatan kekeluargaan. Gambaran yang utuh tentang silaturahmi menurut al-Qur’an diharapkan dapat menjadi pedoman untuk melangkah sehingga pesan tersebut tidak terkesan sebagai kegiatan yang hampa makna. Silaturahmi menurut al-Qur’an bukan sekedar kunjung mengunjung atau saling memberikan hadiah yang dilakukan pada momen-momen tertentu, tetapi merupakan suatu bentuk hubungan yang senantiasa diperbaharui dan dijaga terus menerus atau berulang-ulang yang dilandasi dengan sikap kasih sayang, memberikan perhatian, dan memperlakukan dengan baik kepada manusia keseluruhan yang diawali dari sanak kerabat dekat maupun jauh hingga akhirnya menyeluruh ke seluruh manusia. Setiap manusia ingin menyayangi dan disayangi orang lain terutama dari keluarga dan sanak kerabat. Rasa kasih sayang dan sikap peduli yang telah tertanam pada setiap anggota keluarga akan mewujudkan kesatuan dan persatuan masyarakat. Sebaliknya, hubungan kekeluargaan yang tidak terjalin dengan baik akan menimbulkan ketegangan-ketegangan antar anggota keluarga dan akan berimbas pada munculnya masalah-masalah sosial. Menjamurnya penyakit sosial akan mengganggu keamanan dan ketenteraman bangsa. Dengan demikian, silaturahmi sangat berpengaruh pada keamanan dan keutuhan bangsa.


Keywords


Silaturahmi; Kasih Sayang;Kepedulian;Persaudaraan;Kesatuan.

References


Hawwā, Sa’id, al-Asāsfīal-Tafsīr, Dāral-Salām, 1989.

Haneef, Suzanne. Islam dan Muslim,terj. Siti Zaenab, Jakarta: Pustaka Firdaus, 1993.

Ibn Faris, Abīal-ḤusainAḥmad, Mu’jamal-Maqāyisfīal-Lughah, Beirūt: Dāral-Fikr, t.th.

IbnManẓūr, Jamālal-DīnMuḥammad bin Mukram bin Manẓūr, Lisānal-‘Arāb, Beirūt:Dāral-Ṣadr, 1990.

Imran, Abd Al-raḥmi.Family Planing theLegacyof Islam, Jakarta: Lentera Basritama, 1997.

Istianah, “Shilaturrahim Sebagai Upaya Menyambungkan Tali yang Terputus”, Riwayah: Jurnal Studi Hadis, Volume 2 Nomor 2 2016.

al-Khālidī, Shalāḥ ‘Abd. al-Fatāḥ. al-Tafsīral-Mawḍū’ībainaal-Nadhariyahwaal-Taṭbīq, Yordan: Dāral-Nafā’is, 1997.

Kartono, Kartini.Patologi Sosial, Jakarta: Raja Grafindo Persada, 2001.

Muḥammad, ‘Abd al-Laṭīf, al-Akhlāqfīal-Islām, Madinah: Dāral-Turāth,t.th.

Mustafa, Ali. “Dakwah Melalui Metode Silaturahmi: Sebuah Tinjauan Reflektif terhadap Aktivitas JaulahKhushushi Jamaah Tabligh”, Jurnal Al-Hikmah, Vol. IX, No. 14 Jan s/d Juni 2017.

Al-Naisabūrī, Muslim bin al-Hajjajal-Qusyairyal-Naisabūrī, Ṣaḥīḥ Muslim,Beirūt: DārIḥyā’al-Turāthal-‘Arābī, t.th.

Qarḍāwī, Yusūf.Kiat Islam Mengentaskan Kemiskinan,Jakarta: Gema Insani Press,1995.

al-Qaṭṭān, MannāKhalīl. Mabāḥisfī ‘Ulūmal-Qur’ān. Riyāḍ: Mansyūrātal-‘Ashral-Ḥadīts, t.th.

al-Ṣadr, MuḥammadBāqir. al-Madrasah al-Qur’āniyah, Tp: Dāral-Kitābal-Islāmī, 2000.

al-Sattar, ‘Abd, FatḥullāhSa’id. al-Madkhalilāal-Tafsīral-Mawdhū’ī, Kairo: Dāral-Nasyrwaal-Tawzi’ al-Islāmiyyah, 1991.

Al-Suyūṭī, Jalālal-Dīn, al-Itqānfīal-Qur’ān, Beirūt:Dāral-Fikr, 1979.

Shihab, M. Quraish. Tafsir Misbah: Pesan, Kesan dan Keserasian al-Qur’an, Jakarta: Lentera,2000.

-------.Menyingkap Tabir Ilahi: Asma al-Husna dalam Perspektif al-Qur’an, Jakart: Lentera Hati, 1999.

Suryadilaga, M. Alfatih dkk., Metodologi Ilmu Tafsir, Yogyakarta: TERAS, 2005.

al-Ṭabārī, IbnJarīr, Jami’ al-Bayān ‘anTa’wīlĀyal-Qur’ān, Beirūt:Dāral-Fikr,1988.

Umarī, Akram Dhiyā’ al-Dīn. MadinanSocietyattheTimeoftheProphet: ItsCharacteristicsandOrganization, terj. Mun’im A. Sirry, Masyarakat Madani: Tinjauan Historis Kehidupan Zaman Nabi, Jakarta: Gema Insani, 1999.

Al-Waḥidī, ‘Alī bin Aḥmad, Asbābal-Nuzūl,Beirūt: Dāral-Fikr,t.th.

Al-Zamakhsharī. al-Kashshāf ‘anḤaqā’iqGawāmidhal-Tanzīlwa ‘Uyūnal-AqāwīlfīWujūhal-Ta’wīl, Beirūt: Dāral-Fikr, t.th.

Al-Zarkashī,al-Burhānfī ‘Ulūmal-Qur’ān,Beirūt:Dāral-Fikr, t.th.

Al-Zuhaylī, Wahbah. Al-Tafsīral-Munīr, BierūtDāral-Fikr, 1991.




DOI: https://doi.org/10.15575/al-bayan.v6i1.9539

Refbacks

  • There are currently no refbacks.


Copyright (c) 2021 Lilik Ummi Kaltsum

Lihat Statistik View MyStat

Creative Commons License

This work is licensed under a Creative Commons Attribution 4.0 International License.