EKSPLORASI, IDENTIDFIKASI, DAN PERBANYAKAN TANAMAN CIPLUKAN (Physalis angulata L.) DENGAN MENGGUNAKAN METODE GENERATIF DAN VEGETATIF


Liberty Chaidir(1*), Epi Epi Epi(2), Ahmad Taofik(3)

(1) Fakultas Sains dan Teknologi UIN Sunan Gunung Djati Bandung, Indonesia
(2) Fakultas Sains dan Teknologi UIN Sunan Gunung Djati Bandung, Indonesia
(3) Fakultas Sains dan Teknologi UIN Sunan Gunung Djati Bandung, Indonesia
(*) Corresponding Author

Abstract


Tanaman ciplukan (Physalis angulata L.) merupakan tanaman obat yang belum banyak diketahui oleh masyarakat dari segi bentuk, manfaat maupun khasiatnya, sehingga tanaman ciplukan di petani belum ada yang membudidayakannya secara komersial. Penelitian perbanyakan tanaman ciplukan menjadi hal penting sebagai awal untuk membudidayakannya secara komersial. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hasil perbanyakan tanaman ciplukan secara generatif dan vegetatif. Penelitian pada cara vegetatif ini dilaksanakan di Kebun Jurusan Agroteknologi Fakultas Sains dan Teknologi UIN Sunan Gunung Djati Bandung sejak bulan Mei – Juni 2014, pada cara generatif dilakukan di Rajawali Timur Gang Dunguscariang Andir Bandung sejak bulan Juni – Juli 2014. Metode yang digunakan dengan cara eksperimental antara lain Cianjur, Garut, dan Bandung. Metode pertama menggunakan cara generatif yaitu dengan membuat benih sendiri dan uji viabilitas benih, metode kedua menggunakan vegetatif yaitu dengan cara stek runduk. Hasil penelitian menunjukan bahwa cara generatif yaitu warna cangkap benih berpengaruh terhadap persentase kecambah normal. Kecambah normal tertinggi pada cangkap kuning sebanyak 11,42%, agak kuning 6% dan cangkap kering 0%, sedangkan hasil penelitian pada cara vegetatif, tanaman ciplukan dapat diperbanyak dengan cara vegetatif yaitu dengan cara stek runduk. Tanaman ciplukan dapat diperbanyak dengan cara generatif dan vegetatif.

Full Text:

PDF

References


Andrade, F. H. P., Calvino, A. Cirilio, dan Barbieri. 2002. Yield Respons to Narrow Rows Depend on Increased Radiation Interseption. Agron. J .94 : 975-980.

Baedowi. 1992. Timbunan Glikogen dalam Hepatosit dan Kegiatan Sel Beta Insula Pancreatisi Tikus Putih (Ratus novergicus) Akibat Pemberian Ekstrak Daun Ciplukan (Physalis angulata L.). SKRIPSI. Fakultas UGM. Yogyakarta.

Brown, K., and Brooks, K. 2002. Bushlandweeds: A Practical Guide to Their Management, Environmental Weeds Action Network (WA) Inc. Perth WA.

Cheppy S. 2005. Pembibitan Tanaman Obat. Jakarta: Penebar Swadaya.

Gaedner, F.P., Pearce, R. B, dan Mitchell, R. L. 1991. Fisiologis Tanaman Budidaya (Terjemahan). Jakarta: Penerbit Universitas Indonesia (UI Press).

Hapsari, I. 2004. Studi Alternatif Substrat Kertas untuk Pengujian Viabilitas Benih. Departemen Budidaya Pertanian. Fakultas Pertanian. Institut Pertanian Bogor. Bogor.

Heyne, K. 1982. Tumbuhan Berguna Indonesia (Terjemahan). Badan Litbang Kehutanan. Departemen Kehutanan RI. Bogor.

Winarto, 2007. Tanaman Obat Indonesia untuk Pengobat Herbal Jilid 1. Jakarta: Karyasari Herba Media.

Jamsari. 2008. Pengantar Pemuliaan Landasan Genetis, Biologis, dan Molekuler. Pekanbaru: Penerbit Unri Press.

Jurnal. 2013. Materi 7: Perbanyakan Vegetatif. Gafindo Persada.

Kelly, K. Quinn., L. Steve, C. Kirsten, B. Hillary, L. Mark C, dan Barbara N. T. 2012. The Ethnobotany and Ethnopharmacology of Wild Tomatilos, Physalis longifolia Nutt., and Related Physalis Species : A Review1. New York Botanical Garden Press.

Sutopo, Lita. 2002. Teknologi Benih. Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada, 237 halaman.

Sutopo, Lita. 2010. Teknologi Benih. Jakarta. Hlm. 2-3.

Liu, W., M. Tollenaar, G. Stewart, dan W. Deen. 2004. Agro-fisiological Traits of Three maize Hybrid Asinfluenced By Varyng Plant Density.

Mahfudz M.A, Fauzi, Yuliah, T. Herawan, Prastyono, dan H. Supriyanto. 2003. Sekilas Jati. Pusat Penelitian dan Pengembangan Bioteknologi dan Pemuliaan Tanaman Hutan. Yogyakarta.

Maddonni, G. A., A. G. Cirilo, dan M. E. Otegui. 2006. Row Width and Maize Grain Yield. Agron. J. 98 : 1532-15-43.

Pitojo, S. 2002. Ceplukan Herba Berkasiat Obat. Yogyakarta: Kanisius.

Purnobasuki, Hery. 2011. Perkecambahan. Jakarta: Grafindo.

Purwitasari, W. 2004. Pengaruh Perasan Bawang Merah (Allium ascalonicum L.) terhadap Pertumbuhan Akar Stek Pucuk Krisan (Chrysanthemum sp).

Jurusan Biologi Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Diponegoro. Semarang.

Sadjad, Sjamsoe’oed. 1980. Panduan Pembinaan Mutu Benih Tanaman Kehutanan di Indonesia. Dit.Jen Kehutanan-Institut Pertanian Bogor.

. 1977. Beberapa Parameter Baruuntuk Vigor BenihJagung, symposium IPerananHasilPenelitianPadidanPalawijaDalam Pembangunan Pertanian. LP3 Maros, hlm.1-8.

Santana, D. B. 2005. Studi Alternatif Substrat Kertas dalam Pengujian Benih Berukuran Besar dan Kecil. SKRIPSI. Departemen Budidaya Pertanian. Fakultas Pertanian Bogor. Bogor.

Sugeng, HR. 2001. Tanaman Apotik Hidup. Semarang: CV Aneka Ilmu.

Sutjiatmo AB, Elin Y, dkk. 2011. Efek Hipoglikemik Ekstrak Air Herba Ciplukan (Physalisangulata L) pada Tikus Wistar. Aristoteles 5: 1-5.

Suwandi. 2013. Petunjuk Teknis Perbanyakan Tanaman. Yogyakarta.

Swasti, E. 2007. Pengantar Pemuliaan Tanaman. Fakultas Pertanian Universitas Andalas. Padang.

Tampubolon, O.T. 1995. Tumbuhan Obat. Jakarta: Bhratara.

Tim Pengampu. 2011. Bahan Ajar Ilmu dan Teknologi Benih. Makassar.

Verheij, E.W.M. dan Coronel R.E. 2007. Sumber Nabati Asia Tenggara 2, Buah-buahan yang dapat Dimakan. Prosea. Jakarta: Gramedia Pustaka Utama.

Wawan, H. dan Otih, R. Karakteristik Morfologi Tanaman Beberapa Sentra Pdoduksi. Balittro.

......................Within-Row Plat Spacing Variability Does Not Effect Corn Yield. Agron. J. 96:275-280.

Whitson, M. 2011. (2016) Proposal to Conserve the Name Physalis (Solanaceae) with a Conserved Type. Taxon 60:608–609.

. dan P. S. Manos. 2005. Untangling Physalis (Solanaceae) from the Physaloids: A Two-Gene Phylogeny of the Physalinae. Systematic Botany 30(1): 216–230.

Widiyastuti, Y. 2002. Budidaya Tanaman Obat. Langkah Awal Standarisasi Bahan Baku Obat Tradisional. Bahan Baku Obat Tradisional. Balai Penelitian Tanaman Obat. Surakarta.

. dan F. S. Sugiarso. 2008. Pengaruh Konsentrasi dan Interval Pemberian Pupuk Daun terhadap Pertumbuhan Ciplukan (Physalis minima Linn.) di Pembibitan. Karanganyar.

Zhang, H., A. K. Samadi, R. J. Gallagher, J. J. Araya, X.Tong, V.W. Day, M. S. Cohen, K. Kindscher, R. Gollapudi, dan B. N. Timmermann. 2011. Cytotoxic Withanolide Constituents of Physalislongifolia. Journal of Natural Products. 74:2532–2544